Sering tergoda promo dan membeli barang yang kurang penting termasuk sebagai salah satu impulsive buying, lo! Hal ini menjadi salah satu penyebab kita sering boros. Yuk, mulai cegah kebiasaan boros belanja dari sekarang!
Pastinya Mama Papa sudah sering mendengar kata “impulsive buying”, dong? Singkatnya, impulsive buying adalah kebiasaan menggunakan uang untuk berbelanja secara mendadak, atau tidak direncanakan.
Contoh simpel impulsive buying adalah saat jalan-jalan di media sosial, kita melihat benda lucu dan sedang ada diskon. Tanpa pikir panjang, kita langsung membeli barang tersebut, padahal belum tentu digunakan.
Mungkin terdengar sepele, namun impulsive buying akan berefek kurang baik bagi kondisi keuangan kita, Mama Papa. Seperti sering boros, dan merasa uang cepat habis. Duh, tidak ingin, bukan?
Oleh karena itu, kita perlu banget untuk “ngerem” kebiasaan impulsive buying dengan cara-cara di bawah ini:
Biasakan mengatur keuangan
Mengatur keuangan adalah kunci utama dalam mencegah kebiasaan buruk ini. Memang tidak mudah, namun terbiasa mengatur keuangan akan membantu kita dalam mengontrol pengeluaran. Caranya bagaimana?
Mudah, kok. Kita hanya perlu membagi setiap pemasukan bulanan kita ke beberapa pos. Misalnya, pos kebutuhan pokok 60%, jalan-jalan atau hiburan 20%, sementara itu sisanya untuk ditabung, atau untuk dana darurat.
Terapkan gaya hidup minimalis
Cara mencegah kebiasaan impulsive buying selanjutnya adalah dengan menerapkan gaya hidup minimalis. Mama Papa harus mulai bisa terbiasa memiliki sedikit barang, namun tentunya berkualitas. Dengan begitu, Mama Papa akan mencoba untuk mengontrol kebiasaan membeli beberapa barang yang mungkin kurang berguna.
Baca Juga: Good Bye Things, Keuntungan Gaya Hidup Minimalis
Terlalu banyak menyimpan uang di e-wallet
Memang, adanya dompet digital atau e-wallet memudahkan kita dalam bertransaksi. Hanya saja, kalau kita tidak bisa mengontrolnya, tentu akan berbahaya bagi keuangan kita. Benar banget, kita jadi rawan boros!
Salah satu cara yang bisa kita lakukan agar tidak impulsive buying adalah tidak menyimpan banyak uang di dompet digital.
Coba mulai dihitung, kira-kira buat apa saja uang yang kita simpan di dompet digital tersebut. Misalnya membayar tagihan, maupun membeli paket internet.
Dengan begitu, kita jadi tidak akan tergoda untuk belanja tiba-tiba, karena merasa “masih ada sisa uang”, deh.
Batasi aplikasi belanja online
Membuka aplikasi belanja online memang hal yang menyenangkan. Kita bisa menemukan banyak benda-benda yang mungkin kita butuhkan, namun ada kalanya memunculkan kebiasaan impulsive buying. Terlebih lagi jika ada promo, atau paling sering tergoda gratis ongkir.
Untuk itu, satu hal yang perlu mulai dibiasakan adalah membatasi penggunaan aplikasi belanja online. Sebagai gantinya, coba isi waktu luang dengan melakukan hal-hal yang produktif. Seperti berkebun, atau melakukan hobi lain.
Selain menyenangkan, tentunya dompet pun jadi lebih aman, bukan?
Membedakan kebutuhan dan keinginan
Tidak kalah penting, satu kunci sukses mencegah kebiasaan impulsive buying adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Siapa nih, yang masih suka membeli barang hanya karena lucu dan “mumpung promo”?
Mungkin rasanya promo akan lebih hemat, namun jika terus dilakukan tentunya jumlahnya akan bertambah. Tanpa disadari, kondisi keuangan kita pun bisa menjadi goyah.
Oleh karena itu, mulai biasakan tanyakan pada diri sendiri sebelum membeli barang; apakah aku memang membutuhkannya? Apakah jika aku tidak membelinya akan memengaruhi kegiatanku besok?
Baca Juga: Sering Lapar Mata? Begini Cara Agar Tidak Boros
Memiliki tujuan keuangan
Satu lagi yang harus kita lakukan dalam upaya mencegah impulsive buying adalah memiliki tujuan keuangan. Sederhana, seperti misalnya dengan mempersiapkan dana liburan ke destinasi yang diinginkan.
Dengan memiliki tujuan keuangan, nantinya akan membantu kita lebih semangat menabung. Secara tidak langsung, kita pun jadi lebih menahan membelanjakan uang kita untuk beberapa hal yang kurang penting.
O, iya, pastikan juga untuk mulai mempersiapkan dana darurat, ya. Adanya dana darurat akan berfungsi sebagai “pegangan” kita jika ada beberapa hal mendadak yang terjadi.
Yuk, mulai biasakan mengontrol kebiasaan impulsive buying dari sekarang! Selamat mencoba. Semoga bermanfaat, Mama Papa!
Baca Juga: 6 Tanda Sehat Finansial, Bikin Masa Depan Lebih Tenang