Ternyata, bermain tidak hanya seru, tapi juga membawa banyak manfaat bagi si kecil. Bahkan kalau anak kurang bermain, bisa berdampak buruk bagi psikologis anak, lo!
Mama Papa, bermain adalah hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan ini merupakan hak dasar anak yang harus kita penuhi, lo! Sayangnya, masih ada beberapa anak kurang bermain karena larangan dari orangtua dengan berbagai alasan.
Sebagian orangtua beranggapan: pendidikan menjadi hal utama yang harus dilakukan anak. Memprioritaskan pendidikan memang tidak salah, namun jangan sampai si kecil kehilangan hak untuk bermain, ya.
Karena anak kurang bermain ternyata punya dampak yang kurang baik bagi perkembangan emosional anak, lo! Nah, supaya mencegah hal tersebut, berikut ini 5 dampak psikologis anak kurang bermain yang harus Mama Papa pahami.
Kurang bisa mengontrol emosi
Bermain bersama teman sebaya bisa disebut sebagai ‘training’ untuk untuk mengendalikan emosi anak. Secara tidak langsung saat bermain anak akan belajar mengenai emosi dan cara mengendalikannya.
Misalnya saat merasa kesal, takut kalah bermain, senang karena menang, atau tertawa karena hal lucu yang dilakukan bersama teman. Mereka juga akan belajar mengenai cara menghadapi kegagalan dan kekalahan dalam sebuah permainan.
Nah, saat anak kurang bermain maka kesempatan untuk mempelajari emosi dari orang lain ini berkurang. Kondisi tersebut bukan pertanda baik, lo! Karena dapat membuat si kecil tidak tahu bagaimana cara menghadapi rasa takut dan kegagalan.
Jika terbawa hingga dewasa, kesulitan untuk mengontrol emosi ini dapat menyebabkan risiko depresi, Mama Papa.
Baca Juga: Sebelum Melarang, Kenali Dulu Manfaat Anak Bermain Air
Mudah dipengaruhi orang lain
Saat bermain anak-anak akan belajar cara membuat sebuah keputusan cepat dengan pertimbangannya sendiri. Menurut Kompas.com, bermain juga membuat anak mengeskplorasi dunia mereka tanpa dipengaruhi orang lain.
Nah, ketika anak kurang bermain, maka proses latihan mengambil keputusan ini akan berkurang. Dampaknya, saat bertemu dengan banyak orang baru anak berisiko mudah dipengaruhi orang lain.
Akibatnya, si kecil akan lebih sulit tumbuh menjadi pribadi yang independen dan mudah plin plan; terpengaruh oleh orang lain.
Kurang cakap mengambil keputusan
Masih sejalan dengan dampak anak kurang bermain sebelumnya, si kecil juga berisiko tumbuh menjadi pribadi yang kurang pandai mengambil keputusan. Disadari atau tidak, saat bermain anak akan membuat aturan dari permainan tersebut bersama teman sebayanya.
Mereka berlatih untuk bernegosiasi, menyepakati aturannya, serta memastikan permainan berlangsung secara adil. Dengan begitu, anak akan belajar mengenai cara mengambil keputusan dengan bijak sesuai situasi dan kondisi.
Jika terjadi masalah dalam permainan, anak juga belajar cara paling cepat untuk menyelesaikannya. Mereka akan belajar mencari solusi agar permainan tetap berjalan dengan berdiskusi satu sama lain.
Semakin sedikit anak bermain, maka akan semakin sedikit pula mereka belajar cara membuat keputusan dan mencari solusi dari sebuah masalah.
Baca Juga: Ini Manfaat Menarik Bermain Playdough pada Anak
Sulit membangun interaksi
Bermain dengan teman sebaya juga mengajari si kecil cara membangun interaksi dengan orang lain. Mereka sedikit demi sedikit memahami apa yang disukai teman-temannya, dan apa yang tidak disukai temannya.
Secara alami anak akan paham mengenai cara membangun interaksi dengan teman sebaya. Menurut BehaviorExchange.com, semua anak perlu terlibat dalam interaksi sosial secara teratur untuk mengembangkan keterampilan ini. Nah, bermain adalah salah satu cara mengembangkan kemampuan interaksi ini, lo!
Kurang percaya diri
Permainan tidak hanya membangun pertemanan, namun juga memupuk rasa percaya diri. Anak yang terbiasa bermain dengan teman seusianya menjadi pribadi yang lebih tangguh secara emosional.
Ini karena teman dapat menjadi booster semangat selain keluarga. Sedangakan anak yang kurang bermain akan membuat rasa percaya dirinya berkurang. Kepercayaan diri adalah modal yang baik untuk tumbuh kembang anak hingga dewasa, lo!
Mama Papa, sudah tahu, kan, dampak anak kurang bermain apa saja? Walau begitu, tetap pastikan jika kebutuhan penting lainnya, seperti makan, belajar, dan tidur anak terpenuhi juga, ya.
Baca Juga: Seru! Ini Manfaat Bermain Peran Bagi Tumbuh Kembang Anak