Memang, bermain game memiliki banyak manfaat, namun apabila anak terlalu sering main game tidak baik juga. Jangan dianggap remeh, karena ada banyak dampak negatif akibat anak terlalu sering bermain game bagi tumbuh kembangnya kelak, lo.
Tidak dapat dipungkiri, bermain game adalah kegiatan yang menyenangkan, apalagi bagi anak-anak. Bahkan, ada beberapa manfaat anak main game, lo! Mulai dari meningkatkan daya kreativitas, mengurangi stres, hingga menciptakan rasa sportif pada si kecil.
Sayangnya, manfaat tersebut akan lenyap apabila anak terlalu sering main game. Tidak patut dianggap remeh, ada banyak dampak negatif akibat anak terlalu sering main game, lo! Apa saja itu?
Berikut 6 dampak negatif anak terlalu sering main game yang perlu Mama Papa ketahui:
Kesehatan mata terganggu
Sama halnya dengan orangtua, menghadap layar gawai terlalu lama bisa menyebabkan mata menjadi lelah. Bukan hanya itu saja, anak terlalu sering bermain game juga bisa menyebabkan kesehatan mata si kecil menjadi menurun. Sehingga, bisa saja anak mengalami mata minus, hingga kerusakan saraf mata, lo!
Berisiko obesitas
Kalau Mama papa amati, terlalu lama bermain game membuat si kecil malas bergerak. Bahkan, tidak jarang si kecil jadi lebih anteng duduk dalam waktu lama. Jangan dibiarkan, karena hal ini berisiko menyebabkan si kecil mengalami obesitas, lo!
Bukan hanya itu saja, kurang bergerak juga dapat menyebabkan kemampuan motorik anak menurun. Sehingga, tidak menutup kemungkinan pertumbuhan anak menjadi kurang optimal.
Si kecil kurang sosialisasi
Karena lebih nyaman di rumah bersama gawainya, hal ini akan berdampak pada kehidupan sosial anak. Parahnya, si kecil akan lebih memilih untuk berinteraksi dengan permainannya, dan tidak tertarik bersosialisasi dengan dunia luar.
Akibatnya, si kecil akan merasa canggung atau kurang nyaman saat harus bermain dengan teman-temannya di luar rumah. Bahkan, terlalu sering main game berisiko membuat si kecil kesulitan berkomunikasi, lo!
Konsentrasi anak menurun
Mengutip dari Halodoc, sebuah penelitian menyebutkan: kecanduan bermain game bisa menyebabkan anak mengalami gangguan konsentrasi. Hal ini disebabkan adanya perubahan pada struktur sel dalam otak yang menyebabkan konsentrasi menurun, mudah lupa, dan gagal fokus.
Jika tidak segera ditangani, kebiasaan terlalu sering main game akan berdampak pada prestasi akademik si kecil di sekolah. Bahaya banget, kan?
Baca Juga: Anak Sulit Konsentrasi? Coba Atasi dengan Cara Ini
Anak menjadi agresif
Dampak terlalu sering main game selanjutnya adalah menyebabkan mereka menjadi lebih agresif. Biasanya kondisi ini disebabkan karena konten kekerasan yang ditampilkan dalam video game yang dimainkan.
Patut diperhatikan, karena memainkan video game yang mengandung unsur kekerasan, seperti perang-perangan atau pertarungan, dapat menyebabkan si kecil agresif, dan memiliki emosi yang tinggi.
Contoh paling simpelnya, anak jadi mudah marah atau tersinggung saat diminta berhenti bermain game.
Kecanduan
Satu lagi dampak negatif akibat terlalu sering main game adalah kecanduan. Parahnya, WHO telah menetapkan kecanduan main game sebagai salah satu penyakit gangguan mental yang dikenal dengan gaming disorder.
Bahkan, mengutip dari Kompas.com, sebuah studi uji klinis menunjukkan: obsesi yang muncul karena terlalu sering main game sama dengan penyalahgunaan alkohol dan narkoba!
Melihat dampak negatif akibat anak terlalu sering bermain game tentu sangat membahayakan, bukan? Oleh karena itu, usahakan memberikan batasan yang jelas dan tegas pada si kecil terkait waktu bermain game.
Menurut penelitian yang dilakukan para ahli dari Oxford University, idealnya anak tidak bermain game lebih dari satu jam/hari. Selain itu, pastikan Mama Papa juga menerapkan aturan screen time pada anak berdasarkan usianya, ya.
Baca Juga: 5 Dampak Negatif Anak Sering Nonton TV bagi Tumbuh Kembang