Kelebihan berat badan selama masa kehamilan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, lo. Yuk, kenali tujuh dampak obesitas pada ibu hamil yang membahayakan ibu dan calon bayi.
Hamil adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap wanita. Harapan setiap Mama pastilah dapat menjalani kehamilan dengan lancar dan sehat. Sayangnya, ada beberapa kondisi yang bisa membuat hal ini sulit terwujud, salah satunya obesitas pada ibu hamil.
Meskipun penambahan berat badan pada ibu hamil adalah hal yang wajar, namun jika sampai tahap obesitas sebaiknya kita waspadai, ya. Pasalnya, obesitas memiliki efek cukup besar pada kesehatan ibu dan calon bayi dalam kandungan.
Berikut ini 7 dampak buruk obesitas pada ibu hamil yang dapat membahayakan ibu dan calon bayi:
Diabetes gestasional
Obesitas pada Ibu hamil berisiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional. Masalah ini bisa membuat ibu mengalami resitensi insulin, serta berisiko lebih tinggi terkena diabetes meski kehamilan telah selesai.
Diabetes gestasional pada bumil juga bisa menyebabkan janin tumbuh terlalu besar, lo! Jadi ibu akan mengalami kesulitan saat proses melahirkan si kecil. Bahkan, ibu juga bisa mengalami cedera atau trauma pada proses persalinan.
Produksi ASI lebih lama
Pada sebuah penelitian (2014) terbukti bahwa tubuh ibu menyusui yang mengalami obesitas memerlukan waktu lebih lama memproduksi ASI. Hal ini punya dampak buruk untuk si kecil, karena kehilangan momen untuk mendapatkan ASI eksklusif, terutama Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Studi menyebutkan, ibu menyusui yang obesitas memerlukan waktu satu hari untuk bisa mulai memproduksi ASI setelah melahirkan. Selain itu, ibu obesitas juga akan sulit menempatkan bayi pada posisi yang pas saat menyusu.
Baca Juga: ASI Tidak Lancar? Coba Konsumsi 5 Makanan Pelancar ASI Ini
Risiko bayi meninggal dalam kandungan
Menurut penelitian dari University of Pittsburgh, semakin besar BMI seorang ibu hamil semakin besar pula risiko stillbirth: bayi menginggal dalam kandungan. Hal ini terjadi karena tubuh ibu hamil menarik lebih banyak aliran darah dan membuat janin kekurangan aliran darah.
Bayi menderita asma saat dewasa
Sebuah penelitian oleh para ilmuwan dari Children’s Hospital of Pittsburgh mengungkapkan, anak dari ibu yang obesitas saat hamil lebih berisiko tinggi memiliki asma. Meskipun sang ibu tidak memiliki risiko penyakit asma sebelumnya.
Cacat lahir pada bayi
Obesitas pada ibu hamil juga berisiko membuat tubuh ibu tak mampu memerangi beberapa jenis infeksi. Hal ini membuat kesehatan janin lebih terancam jika ibunya mengalami infeksi. Dampaknya, bayi bisa lahir dengan kelainan atau cacat bawaan.
Bayi yang dilahirkan ibu obesitas 3,5 kali berpeluang mengalami cacat saraf otak, akibat tidak berkembangnya sistem tabung saraf (Spina bifida). Selain itu, bayi dari ibu hamil yang obesitas juga dua kali berpeluang menderita kelainan jantung sejak lahir, lo!
Preeklamsia
Risiko lainnya dari obesitas pada ibu hamil juga dapa menyebabkan preeklamsia. Gangguan tekanan darah tinggi ini tergolong cukup serius, karena bisa memengaruhi kondisi tubuh. Selain tekanan darah, organ lainnya seperti ginjal dan hati, juga mungkin tidak berfungsi dengan baik karena obesitas.
Baca Juga: Waspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil
Sleep apnea
Obesitas pada masa kehamilan juga berhubungan dengan kondisi gangguan tidur, seperti sleep apnea. Kondisi ini jangan disepelekan, ya. Sebab, sleep apnea dapat membuat ibu menjadi lebih cepat lelah, mengalami tekanan darah tinggi, hingga gangguan jantung dan juga paru-paru.
Nah, itu tadi 7 risiko yang akan muncul jika kelebihan berat badan saat hamil. Untuk itu, selalu konsultasikan dengan dokter selama masa kehamilan, utamanya jika merasa memiliki berat badan berlebih. Karena menurunkan berat badan pada masa kehamilan juga belum tentu menjadi langkah yang tepat, ya.