Penyebab ketindihan seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis. Padahal, dalam ilmu psikologi peristiwa ini merupakan salah satu gangguan tidur, lo! Apakah ada hubungannya dengan makluk halus?
Di Indonesia, penyebab ketindihan sering dikaitkan dengan gangguan makhluk halus. Padahal, penyebab ketindihan bukanlah karena adanya makhluk halus, lo!
Sleep paralysis atau ketindihan adalah keadaan di mana seseorang tidak mampu berbicara atau bergerak saat terbangun dari tidur. Biasanya berlangsung selama beberapa beberapa detik atau menit saja.
Penyebab ketindihan dari sisi psikologi sangat luas, mulai dari kurang tidur, stres tinggi, hingga gangguan bipolar. Namun, salah satu penyebab ketindihan dari sisi psikologi terjadi kerena otak dan tubuh tidak berjalan selaras saat tidur.
Sehingga hal ini menyebabkan kita tersentak bangun di tengah fase tidur REM; sekitar 70-90 menit setelah tertidur. Saat kita terbangun sebelum siklus REM usai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal untuk bangun.
Akibatnya tubuh masih dikondisikan setengah sadar. Hal inilah yang membuat tubuh kaku, sulit bernapas, tidak bisa berbicara, dan pikiran mengawang.
Menurut penelitian dari Clinical Pschological Science, sesansi panik tersebut cenderung membuat seseorang jadi merasa semakin tertekan; ketindihan.
Hubungan Ketindihan dan Makhluk Halus
Mengenai hubungan antara ketindihan dengan makhluk halus, umumnya berkaitan dengan halusinasi saja. Karena tubuh setengah sadar, maka halusinasi sangat mungkin terjadi.
Kondisi ini akan bertambah buruk ketika seseorang lebih dulu percaya penyebab ketindihan karena ditindih makhluk halus.
Biasanya, ketindihan akan menyebabkan suatu pengalaman traumatis dan mengerikan dalam diri seseorang. Beberapa ahli menyebutkan, seseorang yang cenderung berpikir logis memiliki risiko lebih kecil mengalami trauma pasca sleep paralysis.
Cara mencegah ketindihan
Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menurunkan risiko ketindihan ketika tidur adalah memastikan waktu tidur cukup, dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.
Menghentikan penggunaan gadget minimal 1 jam sebelum tidur juga bisa jadi salah satu cara mencegah ketindihan, lo!
Selain itu, kita juga perlu menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi risiko ketindihan. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah mengurangi konsumsi kafein, menghentikan kebiasaan merokok, serta berolahraga dengan teratur.
Namun jika ketindihan ini terjadi setiap waktu dan mengganggu aktivitas sebaiknya lakukan penanganan khusus, ya.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami ketindihan disertai gejala-gejala lain, seperti cemas berlebihan, tubuh terasa lemas, dan kehilangan semangat hidup.
Biasanya dokter akan mengatasi kondisi tersebut dengan obat antidepresan. Namun jangan coba-coba menggunakan obat-obatan ini tanpa anjuran dokter, ya.
Baca Juga: Penderita Insomnia Wajib Tahu, 7 Cara Cepat Tidur di Malam Hari