Kontraksi tidak selalu menandakan waktu persalinan akan datang, lo! Nah, buat para calon ibu baru, berikut ini adalah 5 jenis kontraksi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan. Jadi, kita jangan buru-buru panik, ya!
Kontraksi adalah hal yang wajar dialami jelang persalinan. Biasanya rasa nyeri pada perut ini diidentifikasi sebagai tanda jika si kecil akan segera lahir. Tapi ternyata, jenis kontraksi pada masa kehamilan ada bermacam-macam, lo!
Meskipun memiliki sensasi dan rasa yang hampir mirip, namun setiap jenis kontraksi punya arti yang berbeda. Bahkan dalam beberapa kasus, jenis kontraksi yang terjadi di luar periode HPL bisa membahayakan kandungan.
Berikut ini adalah 5 jenis kontraksi yang umum terjadi selama masa kehamilan.
1. Kontraksi dini
Jenis kontraksi kehamilan yang pertama adalah kontraksi dini. Kontraksi ini biasanya terjadi pada awal masa kehamilan, yakni saat memasuki trimester pertama.
Penyebab terjadinya kontraksi dini biasanya karena proses penyesuaian tubuh; meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim, di awal masa kehamilan. Mama tidak perlu merasa khawatir, pasalnya jenis kontraksi ini tergolong normal.
Biasanya gejala ini diikuti dengan perut kembung, sembelit, serta kekurangan cairan. Tetapi jika kontraksi tak kunjung mereda, dan terjadi dalam jangka waktu konstan (terus menerus) sebaiknya periksakan ke dokter, ya.
2. Kontraksi palsu
Sering juga disebut dengan Braxton hicks, kontraksi ini umumnya terjadi pada usia kehamilan 32-34 minggu. Jenis kontraksi palsu umumnya berlangsung selama 30 menit sekali, dengan durasi sekitar 30 detik.
Karena dekat dengan Hari Perkiraan Lahir (HPL), tidak sedikit orang yang terkecoh dengan kontraksi ini. Nah, tanda kontraksi palsu biasanya terjadi secara acak, atau hanya terjadi satu kali namun segera hilang lagi.
Ada banyak penyebab kontraksi palsu, mulai dari aktivitas olahraga hingga aktivitas rahim yang sedang berlatih menghadapi persalinan. Untuk mengatasi hal ini ada baiknya Mama coba merelaksasikan diri dengan berendam air hangat.
Baca Juga: Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Menjelang Persalinan
3. Kontraksi saat berhubungan intim
Biasanya di kehamilan Mama yang pertama, dokter akan berpesan untuk tidak berhubungan intim hingga memasuki bulan keempat.
Anjuran ini bukan tanpa alasan, mengingat berhubungan intim pada usia tersebut bisa memicu kontraksi. Hal ini karena sperma mengandung prostaglandin. Hormon ini bisa menyebabkan kontraksi pada rahim yang berujung pada keguguran atau kelahiran bayi prematur, lo!
4. Kontraksi inersia
Pada umumnya, kontraksi inersia terjadi karena kelainan fisik ibu, seperti kurang gizi selama kehamilan, anemia, hepatitis, TBC, dan miom.
Kontraksi inersia ditandai dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fasenya. Kontraksi intersia dibedakan menjadi dua, yakni primer dan sekunder.
Disebut primer apabila tidak ada kontraksi sama sekali ketika hendak bersalin. Sedangkan sekunder merujuk pada jenis kontraksi yang awalnya bagus, kuat, dan teratur, namun seketika menghilang begitu saja.
5. Kontraksi persalinan
Jenis kontraksi terakhir adalah kontraksi persalinan yang sesungguhnya. Menjelang persalinan normal sudah selayaknya Mama akan mengalami jenis kontraksi ini.
Biasanya kontraksi jelang persalinan berlangsung 3 kali dalam 10 menit. Durasinya berlangsung selama 20-40 detik. Umumnya frekuensi kontraksi persalinan akan meningkat lebih dari 5 kali dalam 10 menit.
Hal tersebut disertai pula dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecahnya ketuban, serta dorongan ingin mengejan. Jika tanda-tanda ini sudah mulai muncul segera pergi ke rumah sakit untuk menyambut kehadiran si buah hati, ya.
Nah, itulah 5 jenis kontraksi yang umum dialami ibu hamil. Untuk memastikan kontraksi tersebut berbahaya atau tidak, Mama bisa mengonsultasikan dengan dokter kandungan, ya.
Jangan lupa, selama masa kehamilan tetap penuhi nutisi harian si kecil dengan mengonsumsi makan bergizi, ya! Agar tumbuh kembang si kecil optimal, dan terhindar dari bahaya stunting.
Selamat menanti kelahiran si kecil, Mama Papa!
Baca Juga: 7 Tanda Posisi Kepala Bayi Sudah Dekat Waktu Persalinan