Bagi beberapa orang, membeli rumah pertama adalah pencapaian yang luar biasa. Oleh karena itu, sangat disarankan pahami dulu proses membeli rumah agar tidak menyesal. Mulai dari mempertimbangkan kemampuan, hingga menentukan proses pembayaran pembelian rumah.
Memiliki rumah pribadi adalah impian banyak orang, termasuk bagi generasi milenial. Berbagai macam cara mengatur keuangan pun dilakukan demi mewujudkan impian membeli rumah pertama. Kira-kira, apakah Mama Papa berencana membeli rumah pertama?
Membeli rumah pertama tentu menjadi momen yang mendebarkan. Meskipun begitu, kita tetap harus mempersiapkan berbagai macam hal agar proses membeli rumah dapat berjalan lancar. Jangan sampai, karena kurang teliti kita jadi salah langkah, rugi, dan akhirnya menyesal.
Sebagai pedoman, simak tips membeli rumah pertama agar tidak menyesal di bawah ini, yuk!
1. Pastikan keuangan aman
Sebelum membeli rumah pertama, pastikan kondisi keuangan sudah aman, ya! Jangan sampai, membeli rumah karena gengsi, dan harganya melebihi tabungan yang sudah dipersiapkan.
Menurut perencana keuangan sekaligus CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie, yang dikutip dari laman IDXchannel.com menjelaskan, idealnya harga rumah yang dibeli seharga lima kali jumlah penghasilan setahun.
Sehingga, apabila penghasilan dalam setahun sebesar Rp120 juta, maka harga rumah ideal yang dibeli sekitar Rp600 juta.
2. Pilih rumah yang tepat
Selanjutnya, pastikan Mama Papa memilih rumah yang tepat. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya lokasi. Meskipun sederhana, namun pemilihan lokasi rumah memiliki peran penting dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk itu, coba pertimbangkan beberapa hal berikut:
- Apakah ingin memiliki hunian di pusat kota atau tidak?
- Apakah mencari hunian yang dekat dengan rumah orangtua, mertua, atau saudara?
- Berapa jarak maksimal antara rumah dan kantor?
- Fasilitas apa yang diharapkan ada di sekitar rumah?
3. Tentukan cara membeli rumah
Setelah mendapatkan beberapa “kandidat” rumah impian, selanjutnya kita perlu menentukan cara pembelian rumah yang akan kita ambil. Apakah membeli rumah secara tunai, atau dengan KPR?
Sebenarnya, pembelian rumah pertama secara tunai harganya lebih murah dibandingkan KPR. Hanya saja, untuk pembelian secara tunai, disarankan dilakukan saat dana sudah benar-benar siap.
Sebaliknya, membeli rumah pertama secara KPR justru akan memudahkan kita apabila dana masih belum terkumpul. Bahkan, kita bisa memiliki rumah idaman hanya dengan membayar DP. Hanya saja, kita harus memperhitungkan biaya tambahan seperti materai, pajak, notaris, dan banyak lagi.
O, iya, tidak kalah penting, pastikan tetap mengecek kondisi utang yang dimiliki. Idealnya, jumlah utang sebulan tidak lebih dari 30% dari pemasukan bulanan. Jadi, pastikan memilih rumah dengan bijak, ya!
Baca Juga: Beli Rumah KPR atau Tunai? Pertimbangkan Hal Ini Dulu
4. Pilih developer terpercaya
Tips membeli rumah pertama berikutnya adalah memilih developer terpercaya. Sebab, secara tidak langsung developer menjadi penentu lancar tidaknya proses pembelian rumah pertama kita. Jangan sampai terhasut janji manis di awal, namun uangnya justru dibawa kabur.
Maka dari itu, pastikan Mama Papa mengecek latar belakang developer yang dipilih. Lebih amannya, disarankan memilih developer properti yang sudah terdaftar.
Baca Juga: Jangan Terkecoh, Ini 6 Tips Membeli Rumah saat Pandemi
5. Mempersiapkan dana darurat
Tidak kalah penting, sebelum membeli rumah pertama kita juga harus tetap mempersiapkan dana darurat. Yup, sesuai namanya, dana darurat akan menjadi penyelamat apabila ada hal yang tidak terduga. Salah satunya biaya operasional rumah yang membutuhkan biaya besar.
Maka dari itu, pastikan Mama Papa telah memiliki dana darurat 6-12 kali pengeluaran bulanan. Apabila pengeluaran sebulan sebesar Rp10 juta, maka kita harus menyimpan Rp60 juta hingga Rp120 juta sebagai dana darurat.
Itulah beberapa tips membeli rumah pertama yang perlu Mama Papa perhatikan agar tidak menyesal. Selamat membeli rumah impian!