Memasuki HPL tapi belum merasakan kontraksi sama sekali? Memang hal ini kerap dialami beberapa ibu hamil. Tapi Mama jangan panik, karena kita bisa merangsang kontraksi menjelang melahirkan, kok. Yuk, coba ikut cara-cara berikut.
Biasanya menjelang Hari Perkiraan Lahir (HPL) Mama akan mulai sering merasakan kontraksi. Namun ada pula ibu hamil yang tidak mengalami kontraksi menjelang melahirkan. Kalau Mama mengalami ini tidak perlu panik. Karena kita bisa mencoba merangsang kontraksi menjelang melahirkan, kok!
Jika kondisi Mama fit, sebenarnya merangsang kontraksi bisa dilakukan di rumah, kok. Jadi kita enggak perlu pergi ke dokter. Biasanya rangsangan terhadap kontraksi atau induksi alami, bisa dilakukan sejak memasuki usia kehamilan 37-42 minggu.
Yuk, ikuti 7 cara merangsang kontraksi menjelang melahirkan berikut ini:
1. Jalan-jalan
Cara paling mudah merangsang kontraksi menjelang melahirkan adalah jalan-jalan santai. Hal sederhana ini akan membantu menarik bayi ke panggul, berkat gravitasi dan goyangan pinggul saat kita berjalan.
Tekanan si kecil di panggul akan membuat serviks siap untuk persalinan, atau dapat membantu merangsang kontraksi. Namun jangan berjalan terlalu banyak hingga kelelahan, ya. Karena Mama juga perlu energi ekstra saat persalinan nanti.
2. Stimulasi payudara
Stimulasi pada puting payudara menjadi salah satu induksi alami yang bisa kita lakukan untuk merangsang kontraksi agar cepat datang. Bahkan cara ini disebut-sebut sebagai metode alami yang paling efektif mempercepat kontraksi, lo!
Sebab, stimulasi pada puting dapat melepaskan oksitosin, hormon yang menyebabkan kontraksi alami. Kalau Mama merasa sulit melakukannya dengan tangan, cobalah untuk menggunakan pompa ASI atau breast pump, ya.
3. Akupuntur
Cara merangsang kontraksi alami juga bisa kita lakukan dengan teknik akupuntur. Metode pengobatan asal Tiongkok ini diyakini dapat menyeimbangkan energi vital dalam tubuh.
Hal ini jugalah yang dianggap dapat merangsang perubahan hormon atau sistem saraf. Sehingg dapat mempercepat kontraksi alami. Namun jangan sembarangan melakukan akupuntur, ya. Pastikan kalau Mama melakukan akupuntur dengan ahli akupuntur berlisensi.
4. Menggunakan birthing ball
Birthing ball adalah bola besar yang biasanya terbuat dari bahan karet; seperti gym ball. Nah, bola yang umumnya digunakan untuk latihan pilates ini ternyata juga bisa kita gunakan untuk merangsang kontraksi menjelang melahirkan, lo!
Tidak hanya itu, menggunakan birthing ball juga bermanfaat untuk mengurangi nyeri pada punggung saat persalinan. Menariknya lagi, birthing ball dapat membantu ibu hamil merasa lebih rileks dan mengurangi kecemasan menjelang melahirkan.
5. Berenang
Aktivitas seru lainnya yang bisa digunakan untuk merangsang kontraksi adalah berenang. Berenang akan memberikan tekanan lembut pada tubuh yang membuat bayi lebih mudah bergerak di dalam rahim. Saat Mama berenang, tekanan lembut dari air juga akan membuat bayi lebih mudah membuka jalan lahir, lo!
Baca Juga: 5 Jenis Kontraksi Kehamilan, Calon Ibu Baru Harus Tahu!
6. Berhubungan intim
Saat memasuki trimester ketiga, berhubungan intim memang terasa lebih sulit, tapi hal ini ada manfaatnya, lo! Salah satu manfaatnya adalah induksi alami. Aktivitas seks akan mendorong pelepasan hormon oksitosin yang sangat diperlukan untuk memulai persalinan.
Selain itu, cairan sperma juga mengandung hormon prostaglandin yang dapat membantu melenturkan dan mematangkan serviks. Tapi ingat, hindari melakukan hubungan intim jika ketuban sudah pecah, karena bisa meningkatkan risiko infeksi.
Baca Juga: Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Menjelang Persalinan
7. Akupresur
Cara merangsang kontraksi terakhir adalah akupresur. Beberapa praktisi percaya, akupresur dapat membantu memuai persalinan. Mirip dengan akupuntur, metode ini juga menggunakan teknik penekanan.
Namun akupresur menggunakan teknik penekanan menggunakan jari. Selain ujung jari, biasanya akupresur juga akan menggunakan alat khusus untuk menekan titik tertentu pada tubuh.
Apabila rangsangan alami sudah dilakukan namun kontraksi tak kunjung datang, sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan, ya. Apalagi jika usia kandungan sudah lebih dari HPL.
Baca Juga: 7 Tanda Posisi Kepala Bayi Sudah Dekat Waktu Persalinan