Tanpa disadari, banyak dari kita yang masih melakukan cara menabung yang salah. Alih-alih uang semakin banyak, cara menabung yang salah justru bikin boncos. Kira-kira, apa saja kesalahan dalam menabung yang bikin boncos dan wajib dihindari? Selengkapnya, simak artikel di bawah ini!
Menabung adalah kebiasaan yang sangat baik. Masalahnya, banyak dari kita yang masih sering melakukan cara menabung yang salah. Alih-alih uang semakin banyak, cara menabung yang salah justru bikin kita boncos alias rugi, lo!
FYI, menabung adalah salah satu cara mengatur keuangan untuk mempersiapkan tabungan masa depan. Bukan hanya itu saja, kebiasaan menabung juga bisa membantu kita mengetahui apa saja prioritas keuangan dalam keseharian kita.
Artinya, kalau kita menerapkan cara menabung yang salah, bisa saja dana tabungan untuk masa depan akan sulit tercapai. Bahkan, bisa saja kita berpikir bahwa menabung adalah hal yang sangat berat. Padahal diri kita sendiri yang salah langkah dalam menabung.
Supaya kita enggak semakin boncos, hindari 7 cara menabung yang salah di bawah ini, yuk!
1. Menabung adalah beban
Siapa, nih, yang masih sering merasa menabung adalah beban? Ternyata, “beban” ini menjadi awal mula kebiasaan menabung yang salah, lo!
Pasalnya, secara tidak langsung kita akan merasa menabung adalah kegiatan yang sangat berat. Alhasil, kita jadi malas menabung karena merasa tujuannya masih lama. Kalau sudah begini, bisa saja tujuan finansial masa depan jadi sulit tercapai.
2. Tidak punya tujuan
Kesalahan menabung berikutnya adalah tidak punya tujuan. Padahal, memiliki tujuan menabung penting sebagai motivasi untuk mencapai target yang sudah direncanakan.
Misalnya tujuan menabung untuk mempersiapkan dana liburan sekitar 6 bulan lagi sebesar Rp3 juta. Agar cepat tercapai, kita bisa mulai menabung minimal Rp500.000/bulan. Sehinnga, kita bisa liburan dengan tenang dan nyaman, deh!
3. Tidak konsisten menabung
Cara menabung yang salah berikutnya adalah tidak konsisten. Contoh, bulan lalu menabung Rp100.000, namun bulan ini tidak menabung karena harus membeli parfum keluaran terbaru. Kemudian, bulan berikutnya hanya menabung Rp50.000 karena lupa.
Kalau kebiasaan tersebut terus dibiarkan lama-kelamaan kita jadi semakin malas menabung. Padahal, kunci berhasil menabung adalah konsisten!
4. Asal menabung
Apakah Mama Papa masih sering asal menabung, atau berdasarkan nominal uang yang sisa setiap akhir bulan? Mulai sekarang hentikan kebiasaan menabung yang salah satu ini, ya, Mama Papa!
Coba biasakan untuk menabung sejak awal bulan. Mungkin awalnya akan terasa sangat berat, dan khawatir uang bulanan tidak cukup. Namun, cara ini sebenarnya memaksa kita untuk tidak boros. Sehingga, kita bisa menggunakan uang dengan bijak, deh!
Baca Juga: 6 Cara Menabung yang Benar dan Cepat untuk Gaji Kecil
5. Menabung harus dari nominal besar
Tidak sedikit yang beranggapan, menabung harus dimulai dengan nominal besar. Agar tujuan keuangan cepat tercapai. Boleh saja kalau mampu dan ada dananya, tapi bukan berarti kita bisa menunda menabung dengan alasan “uangnya tidak cukup”, ya!
Alih-alih menabung dengan nominal besar, ada baiknya mulai dari nominal kecil. Coba sisihkan 10% dari pemasukan bulanan secara rutin dari sekarang. Dengan begitu, tujuan finansial bisa tercapai.
6. Tidak membuat rekening terpisah
Kesalahan dalam menabung selanjutnya adalah tidak membuat rekening terpisah. Ibaratnya, rekening terpisah bertujuan untuk “menyelamatkan” uang tabungan agar tidak dipakai secara sengaja. Sehingga, jumlah uang tabungan terus bertambah, dan bisa mencapai goals keuangan lebih cepat.
7. Sering memakai uang tabungan
Satu lagi cara menabung yang bikin rugi adalah sering memakai uang tabungan untuk belanja karena lapar mata. Kalau terus dibiarkan, bisa-bisa jumlah uang tabungan terus berkurang, dan lama terkumpulnya, lo!
Salah satu cara mencegah lapar mata adalah meluangkan waktu 20 detik untuk berpikir sebelum membeli. Coba tanyakan pada diri sendiri: apakah barang ini memang dibutuhkan, atau hanya sekadar pengin saja?
Nah, itulah beberapa kesalahan menabung yang harus mulai dihentikan sejak sekarang. Yuk, biasakan menabung agar tujuan keuangan bisa segera tercapai!