Setiap investor pastinya pernah merasa pusing setiap melihat nilai saham yang turun drastis. Boleh saja merasa pusing dan panik, namun jangan berlebihan. Yuk, coba lakukan cara bijak menghadapi saham turun drastis agar tidak menyesal nantinya!
Nilai saham turun pastinya bikin investor panik. Bahkan, tidak jarang ada beberapa investor panik berlebihan, dan akhirnya menjual seluruh saham guna menghindari kerugian.
Sebenarnya, merasa panik saat melihat nilai saham anjlok itu hal yang wajar, asalkan tidak berlebihan. Pasalnya, tidak selamanya nilai saham yang anjlok saat ini bisa menyebabkan kerugian, lo!
Lantas, apa yang harus dilakukan saat nilai saham turun drastis? Jangan panik, berikut cara bijak menghadapi saham anjlok yang bisa Mama Papa lakukan:
Tetap tenang
Yup, cara bijak menghadapi saham turun adalah tetap tenang. Mungkin terdengar sepele, namun tetap tenang dan berusaha berpikir rasional bisa meminimalkan risiko potensi kerugian dalam investasi saham.
Alih-alih panik dan menjual seluruh saham yang dimiliki, alangkah lebih baik jika kita mencari tahu kira-kira apa penyebab nilai saham anjlok. Kemudian, kita juga bisa mencari informasi terkait perkembangan saham beberapa hari ke depan.
Beli dan tahan
Cara bijak menghadapi saham turun berikutnya adalah beli dan tahan, alias buy and hold. Coba belilah saham saat harga sedang turun drastis. Selain lebih murah, langkah ini juga termasuk salah satu cara untuk mendapatkan profit besar saat pasar kembali pulih nantinya.
Baca Juga: 10 Istilah Saham yang Wajib Investor Pemula Ketahui
Kurangi pengeluaran
Selain tetap tenang, kita juga harus bijak mengambil langkah dan mengatur keuangan saat nilai saham menurun. Tidak sulit, kita bisa mulai dari berhemat dan mengurangi pengeluaran, sambil menunggu perkembangan saham membaik.
Baca Juga: 4 Tips Investasi Saham Saat Pandemi bagi Pemula
Ingat tujuan investasi saham
Investasi saham lebih ditujukan bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang. Untuk itu, cara bijak menghadapi saham turun adalah mengingat-ingat apa tujuan berinvestasi saham. Apakah untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, atau membeli rumah impian?
Maka dari itu, apabila nilai saham sedang mengalami penurunan, coba tunggu dan tetap investasi saham. Kemudian, pahami kembali track record saham tersebut. Apabila memang reputasi saham baik, maka kemungkinan besar nilainya akan kembali meningkat.
Menambah tabungan
Mama Papa, menambah tabungan termasuk cara bijak menghadapi saham yang turun, lo! Pasalnya, saat indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar saham menurun, akan ada instrumen investasi lainnya yang bangkit.
Usahakan untuk berinvestasi yang memiliki profil risiko lebih rendah, namun tetap menguntungkan. Ibaratnya, cara ini juga termasuk salah satu diversifikasi investasi. Sehingga, nilai yang turun tetap bisa “diselamatkan” dengan instrumen investasi lainnya.
Pastikan memegang dana likuid
Tidak kalah penting, pastikan Mama Papa juga memegang dana likuid saat menghadapi nilai saham yang anjlok. Jangan hanya mengandalkan saham, kita harus memiliki “kantong” khusus yang memang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pastikan juga mempersiapkan dana darurat. Idealnya, seseorang memiliki dana darurat sebanyak 6-12 kali pengeluaran bulanan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga nantinya.
Boleh jual saham, asalkan…
Lantas, bolehkah kita menjual saham yang lagi anjlok? Sebenarnya kita boleh saja menjual saham atau cut loss, asalkan memang kita sudah mengalami kerugian yang cukup besar. Terlebih lagi apabila kita sudah yakin nilai saham akan semakin buruk ke depannya.
Nah, itulah cara bijak menghadapi saham turun yang bisa Mama Papa terapkan. Semoga membantu!
Baca juga: Saham Gorengan: Definisi dan Ciri yang Harus Diwaspadai