Memasuki trimester ketiga, keluhan ibu hamil justru semakin beragam. Meski begitu bumil tetap harus bisa membedakan keluhan yang wajar dan berbahaya, ya. Biar tidak salah kira, berikut beberapa keluhan wajar saat hamil.
Keluhan-keluhan ibu hamil tidak hanya terjadi di trimester awal saja. Tapi juga terus dirasakan hingga menjelang persalinan. Seperti misalnya keluhan ibu hamil di trimester ketiga, bukannya hilang, justru malah banyak ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester ini.
Hal ini biasanya disebabkan karena ukuran bayi yang terus bertambah, perubahan hormonal, hingga respons tubuh lainnya. Keluhan ibu hamil di trimester ketiga masih tergolong wajar jika tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nah, berikut ini 7 keluhan ibu hamil di trimester ketiga yang tergolong aman:
Nyeri punggung
Keluhan ibu hamil yang paling banyak dialami saat trimester ketiga. Rasa nyeri di punggung ini sebenarnya wajar, karena ibu hamil harus menopang bobot tubuh yang lebih berat.
Nyeri ini juga disebabkan karena hormon relaksin yang mengendurkan sendi-sendi, termasuk tulang-tulang panggul. Kendurnya sendi-sendi tersebut memengaruhi postur tubuh dan memicu nyeri pungung hebat. Tapi, pada beberapa ibu hamil, bobot bayi justru menyebabkan rasa nyeri pada area vagina.
Kaki bengkak
Selain nyeri punggung, ukuran rahim yang membesar juga membentuk “bendungan” pembuluh darah di pangkal paha. Bendungan ini menyebabkan aliran darah balik dari kaki ke jantung sedikit terhambat. Akibatnya kaki ibu hamil sering bengkak.
Nah, untuk mengurangi keluhan ini sebaiknya ibu hamil menyangga kakinya saat duduk. Mama bisa meletakan kaki lebih tinggi daripada jantung ketika berbaring.
Frekuensi buang air kecil meningkat
Pada trimester ketiga biasanya bumil sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh posisi janin bergerak turun ke area panggul, sehingga menekan kandung kemih.
Selain frekuensi buang air kecil meningkat, beberapa ibu hamil juga mengeluhkan urine mudah keluar saat bersin atau tertawa. Walaupun melelahkan, namun keinginan buang air kecil sebaiknya tidak ditahan, ya.
Sesak napas
Meski terdengar berbahaya, sebenarnya sesak napas ringan tergolong keluhan ibu hamil yang cukup wajar di trimester ketiga. Masalah ini terjadi karena adanya pembesaran rahim yang membuat ruang pada paru-paru untuk bernapas hanya sedikit.
Kondisi tersebut membuat ibu hamil lebih sulit untuk bernapas. Keluhan ini bisa diatasi dengan meninggikan sedikit kepala dan bahu, dengan menempatkan batal sebagai penyokong saat berbaring atau istirahat.
Baca Juga: Keluhan yang Sering Dialami Ibu Hamil Pada Trimester Kedua
Dada terasa panas
Heartburn atau dada terasa terbakar sering kali menjadi keluhan di trimester ketiga kehamilan. Masalah ini terjadi karena asam lambung yang naik akibat perubahan hormon yang menyebabkan otot lambung menjadi rileks.
Selain itu, tertekannya area lambung karena rahim yang membesar juga menyebabkan asam lambung terdorong naik ke kerongkongan. Kondisi tersebut menyebabkan keluhan berupa rasa panas pada area dada.
Agar tidak memperparah kondisi tersebut, sebaiknya ibu hamil menjauhi makanan asam, pedas, berminyak, dan berlemak, ya.
Keputihan
Keluar lendir seperti putih telur saat hamil tua adalah hal yang wajar. Masalah ini terjadi karena kadar estrogen dalam tubuh ibu hamil mengalami kenaikan.
Estrogen yang naik membuat darah mengalir lebih lancar ke pinggang. Lantas merangsang selaput lendir vagina mengeluarkan cairan berupa keputihan. Bukan tanpa alasan, kondisi ini malah penting untuk membersihkan sel-sel mati di vagina, agar jalan lahir bayi tetap bersih.
Baca Juga: 6 Penyebab Keputihan Saat Hamil Muda, Bahayakah?
Kontraksi palsu
Ketika memasuki trimester ketiga keluhan satu ini kerap terjadi. Kontraksi braxton hicks; atau sering dikenal sebagai kontraksi palsu, digambarkan berupa rasa kencang pada area perut yang berlangsung selama beberapa menit. Kontraksi palsu belum menandakan kelahiran bayi dan tergolong masih sangat wajar.
Menghadapi berbagai macam keluhan-keluhan ibu hamil di trimester ketiga ini memang cukup menantang. Namun jangan panik atau dibawa stres, ya, Mama!
Jika keluhan terus muncul dan mengganggu aktivitas jangan sungkan konsultasi dengan dokter kandungan, ya!
Selamat menanti kelahiran si kecil, Mama!