Tidak sedikit orangtua yang menggunakan kekerasan untuk mengajarkan anak disiplin. Padahal, melakukan kekerasan; seperti memukul atau berbagai hukuman fisik, akan berdampak buruk bagi psikologis anak. Mulai dari menyebabkan anak tidak percaya diri hingga trauma.
Mengajarkan anak disiplin bukanlah perkara mudah. Karena merasa gemas, ada beberapa orangtua yang kelepasan dan berakhir sering memukul anak. Alasan sering memukul anak juga bermacam-macam, paling umum agar anak tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Tentu saja mengajarkan dan mendidik anak dengan cara kekerasan adalah kesalahan fatal. Pasalnya, sering memukul anak tidak hanya menyebabkan luka fisik saja. Namun, juga akan memengaruhi kesehatan mental dan psikologis anak saat besar nanti.
Bahkan, menurut sebuah studi dalam The Lancet Psychiatry, yang dikutip dari Halodoc menjelaskan, anak yang mengalami kekerasan memiliki risiko empat kali lebih besar mengalami penyakit mental yang sangat serius: psikosis, skizofrenia, hingga gangguan bipolar di masa depan.
Bukan hanya itu saja, masih ada banyak sekali dampak negatif akibat sering memukul anak yang harus Mama Papa hindari dari sekarang. Apa saja itu?
Berkeluarga.id telah merangkum 8 dampak negatif sering memukul anak bagi kesehatan mental di bawah ini:
1. Anak tidak percaya diri
Mungkin luka pada tubuh yang dipukul bisa sembuh seiring berjalannya waktu. Namun, rasa sakit hati akibat sering dipukul kemungkinan besar akan selalu dibawa hingga anak dewasa.
Kondisi inilah yang nantinya akan menyebabkan anak menjadi sosok yang tidak percaya diri. Mereka menganggap, apa yang dilakukannya selalu salah dan tidak berguna. Sehingga, mereka jadi tidak percaya diri dan takut melakukan sesuatu.
2. Sulit bersosialisasi
Selain itu, sering memukul anak juga dapat menyebabkan anak menjadi sosok yang sulit bersosialisasi di lingkungan. Wajar saja, hal ini disebabkan karena kepercayaan diri anak sudah menurun. Sehingga, anak masih merasa takut bersama dengan orang lain.
Baca Juga: 6 Dampak Negatif Anak Sering Dimarahi, Berisiko Stres!
3. Perkembangan otak terhambat
Jarang disadari, sering memukul anak juga bisa berdampak buruk bagi perkembangan otak anak. Tidak main-main, hal ini juga sudah dibuktikan dengan berbagai macam penelitian.
Salah satunya penelitian dalam Infant and Child Development yang dikutip dari Hellosehat, yaitu membandingkan perkembangan otak anak usia 3 tahun yang sering mendapatkan pukulan, dibandingkan dengan yang tidak.
Hasil penelitian tersebut membuktikan: di usia 5 tahun anak yang sering dipukul memiliki kecerdasan lebih rendah, dibandingkan dengan yang tidak pernah dipukul, lo, Mama Papa!
4. Sulit belajar
Tidak hanya menyebabkan perkembangan otak terhambat, sering memukul anak juga akan menyebabkan mereka menjadi sosok yang sulit belajar dan memahami pelajaran di sekolah.
Sebuah studi menjelaskan, sering memukul anak akan mengurangi gray matter atau jaringan penghubung abu-abu pada otak si kecil. Padahal, jaringan tersebut memiliki peran sangat penting dalam proses belajar anak.
Bahkan, hal ini pun juga dapat menghambat anak dalam mengembangan potensi yang ada di dalam dirinya, karena takut berbuat salah.
5. Tubuh menjadi sosok yang agresif
Dampak negatif sering memukul anak berikutnya adalah menyebabkan mereka menjadi sosok yang agresif atau sering berperilaku kasar. Dengan melihat kebiasaan orangtuanya yang sering memukul, menyebabkan mereka beranggapan bahwa memukul adalah hal biasa.
Baca Juga: Anak Mudah Marah? Tenang, Begini Cara Menghadapinya
6. Berisiko kabur dari rumah
Rumah seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi anak. Masalahnya, kebiasaan orangtua yang sering memukul anak justru akan menyebabkan si kecil merasa semakin jauh dari perasaan nyaman dan aman di rumah.
Kalau terus dibiarkan, kondisi ini akan menyebabkan anak ketakutan. Alhasil, berisiko menyebabkan anak kabur dari rumah karena merasa tidak nyaman dan aman di rumahnya sendiri.
7. Melukai diri sendiri
Bukan hanya itu saja, anak yang sering dipukul juga berisiko memiliki sifat melukai diri sendiri. Kondisi ini disebabkan karena mereka berusaha melampiaskan emosi yang ada di dalam dirinya.
Menurut WHO, dampak anak sering dipukul tidak hanya sekadar membuat mereka melukai diri sendiri saja. Namun, juga berdampak pada risiko penggunaan narkoba hingga melakukan upaya bunuh diri di masa depan.
8. Trauma
Parahnya lagi, dampak negatif sering memukul anak adalah menyebabkan anak mengalami trauma yang mendalam, atau dikenal dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Anak PTSD biasanya ditandai dengan perilaku yang mudah marah, daya ingat terganggu, konsentrasi menurun, mudah terkejut, sering merasa curiga, hingga susah tidur, lo!
Sekarang kita sudah mengetahui dampak negatif akibat sering memukul anak, kan? Yuk, hentikan kebiasaan memukul anak demi masa depan anak yang lebih baik, Mama Papa!
Baca Juga: 6 Tanda Mengalami Parental Burnout, Jangan Diremehkan!