Utang jangka panjang banyak dipilih karena dianggap punya waktu jatuh tempo yang lebih lama. Namun benarkah tenor yang lebih panjang justru menguntungkan? Cari tahu faktanya pada artikel berikut.
Ada dua jenis pinjaman berdasarkan lama jatuh tempo pinjaman, yakni jangka panjang dan jangka pendek. Nah, salah satu pinjaman yang kerap dipilih banyak orang adalah jenis pinjaman atau utang jangka panjang.
Biasanya utang jangka panjang memiliki tenor; jatuh tempo, antara 5-20 tahun. Beberapa contoh pinjaman jangka panjang adalah kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan, hingga utang usaha.
Jika Mama Papa dalam waktu dekat ingin melakukan pinjaman ke bank, pahami dulu kelebihan dan kekurangan utang jangka panjang di bawah ini:
Keuntungan Utang Jangka Panjang
Pinjaman jangka panjang memiliki beberapa kelebihan yang menguntungkan bagi Mama Papa. Berikut 3 kelebihan pinjaman dengan tenor jangka panjang:
1. Cicilan lebih rendah
Berbeda dengan utang jangka pendek, utang jangka panjang cicilan per bulan lebih rendah. Hal ini karena besaran utang dibagi dengan lebih banyak bulan, sehingga cicilannya jadi lebih kecil.
Hal ini tentu sangat meringankan kita saat membayar cicilan per bulannya. Untuk Mama Papa yang punya gaji pas-pasan, pinjaman dengan tenor jangka panjang tentu sangat menguntungkan, bukan?
2. Mudah mengatur keuangan
Kelebihan pinjaman jangka panjang berikutnya adalah memudahkan kita dalam merencanakan keuangan. Seperti yang disinggung sebelumnya, pendapatan yang tersisa setelah membayar utang masih bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain.
Dibandingkan utang jangka pendek; yang cenderung mencekik, jenis pinjaman satu ini lebih cocok untuk membuat keuangan keluarga lebih stabil.
Baca Juga: 6 Cara Melunasi Utang dengan Cepat, Kuncinya Konsisten!
3. Bunga lebih rendah
Keuntungan ini hanya berlaku untuk jenis utang yang menggunakan suku bunga flat. Karena nilai suku bunga tidak berubah dari awal hingga akhir, maka Mama Papa bisa lebih untung. Karena seiring berjalannya waktu nilai mata uang akan mengalami penurunan.
Contohnya, jika Mama Papa memiliki cicilan Rp1.000.000 per bulan dalam jangka 10 tahun, maka sejak awal hingga tahun ke-10 besar cicilan akan sama.
Kekurangan Utang Jangka Panjang
Selain kelebihan, pinjaman jangka panjang juga punya kekurangan. Jadi sebelum mengajukan pinjaman pahami dulu beberapa kekurangan berikut ini:
1. Persyaratan lebih rumit
Dibandingkan pinjaman jangka pendek, persyaratan dan proses verifikasi pinjaman jangka panjang jauh lebih rumit. Bahkan bank akan melakukan berbagai survei sebelum memberikan utang kepada kita.
Butuh proses berhari-hari; bahkan hingga berbulan-bulan, untuk mengetahui apakah kita berhak mendapat pinjaman atau tidak. Nah, dalam keadaan darurat, pinjaman jangka panjang tidak bisa dijadikan pilihan, ya!
2. Rasa stres
Karena diselesaikan dalam waktu yang lama, tentu saja beban yang dimiliki lebih lama. Tidak bisa dipungkiri memiliki utang memicu stres tersendiri, bahkan berdampak pada masalah psikologis, lo!
Jika Mama Papa keberatan dengan beban mental tersebut, sebaiknya hindari jenis pinjaman jangka panjang. Karena bergelut terlalu lama dengan utang juga berisiko membuat stres berkepanjangan.
Nah, itu tadi kelebihan dan kekurangan pinjaman jangka panjang yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum mengajukan kredit. Jangan buru-buru memutuskan berutang sebelum mengetahui seluk-beluknya, ya.
Baca Juga: 5 Syarat Utang Sehat: Utang Bukan untuk Gaya Hidup!