Investasi saham dan obligasi masih menjadi instrumen investasi yang banyak peminatnya hingga saat ini. Walaupun terlihat sama-sama menguntungkan, tapi ada beberapa perbedaan antara saham dan obligasi yang perlu calon investor pahami.
Saat ini ada banyak instrumen investasi yang bisa para investor pilih. Mulai dari reksadana, emas, saham, obligasi, hingga yang paling terbaru kripto. Meski demikian, banyak investor lebih tertarik dengan jenis investasi saham dan obligasi, yang dinilai paling menguntungkan.
Bagi calon investor pemula, mungkin akan bingung jika dihadapkan dengan dua pilihan instrumen investasi tersebut. Pasalnya, investasi saham dan obligasi sekilas memiliki pola yang hampir mirip, yakni menanamkan modal pada suatu perusahaan tertentu.
Tapi, nyatanya, kedua investasi ini berbeda, lo! Nah, biar Mama Papa enggak semakin bingung, kita coba cari tahu perbedaan antara saham dan obligasi, yuk!
1. Sistem pembagian keuntungan
Keuntungan dari investasi obligasi berdasarkan hasil dari perhitungan harga pokok utang ditambahkan dengan besaran bunganya.
Sementara keuntungan investasi saham berasal dari laba bersih yang didapatkak oleh perusahaan. Nantinya besaran dividen yang Mama Papa dapatkan bergantung pada jumlah saham yang dimiliki. Hanya saja besaran dividen tiap perusahaan akan berbeda-beda.
2. Jangka waktu
Perbedaan investasi saham dan obligasi juga bisa dilihat dari jangka waktu kita investasi.
Investasi saham memiliki masa berlaku yang tidak terbatas. Jadi, saat kita membeli lot saham sebuah perusahaan, maka saham itu akan menjadi milik kita. Hak kepemilikan saham akan hilang jika kita menjual saham tersebut.
Sementara obligasi memiliki rentang waktu yang telah ditetapkan pada masa awal pembelian. Jadi, kepemilikannya terbatas pada jangka waktu tersebut saja.
3. Pengenaan pajak
Saat investasi investor juga dikenakan pajak. Dalam investasi saham dan obligasi, nilai pajak yang ditanggung investor agak berbeda.
Investor saham dikenai pajak karena laba perusahaan tergolong ke dalam pendapatan. Artinya, besaran pajak ini langsung dipotong dari dividen yang diterima investor.
Sedangkan pembayaran obligasi termasuk dalam biaya perusahaan, sehingga tidak dikenai pajak. Jadi besaran keuntungan yang diterima dalam jumlah yang utuh.
Baca Juga: Keuntungan dan Risiko Investasi Saham yang Harus Dipahami
4. Kepastian keuntungan
Perbedaan saham dan obligasi juga terletak pada kepastian pembagian keuntungan. Pada investasi saham investor akan menerima dividen: keuntungan atau laba yang didapatkan perusahaan. Dividen hanya dibayarkan ketika perusahaan mendapatkan untung saja.
Sementara obligasi tidak berlaku demikian. Perusahaan wajib melunasi bunga dari obligasi kepada investor, sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Hal ini tidak berpengaruh pada untung maupun rugi suatu perusahaan.
5. Faktor risiko
Nah, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, Mama Papa juga harus memahami faktor risiko dari investasi saham dan obligasi.
Pada investasi saham jumlah risiko yang dimiliki jauh lebih besar, karena modal yang ditanam tidak akan kembali jika perusahaan bangkrut.
Sementara pada instrumen obligasi, sebenarnya Mama Papa juga punya kemungkinan rugi jika perusahaan bangkrut. Namun jika obligasi yang dipilih diterbitkan pemerintah, hal ini tidak akan terjadi.
Pasalnya, ada jaminan tertulis di Undang-Undang, bahwa pemerintah akan membayar senilai pokok beserta bunganya.
Baca Juga: 7 Risiko Investasi yang Perlu Dipahami Investor Pemula
Jadi, lebih untung mana?
Antara saham atau obligasi sebenarnya sama-sama menguntungkan. Namun keuntungan dari investasi saham bersifat lebih fluktuatif. Artinya tidak bisa diperkirakan besaran laba yang akan kita terima.
Sementara untuk obligasi, biasanya Mama Papa bisa mendapatkan hasil setiap bulan dengan jumlah yang tetap, dan sifatnya stabil. Pendapatan ini diperoleh sampai masa berlaku surat perjanjian berakhir.
Nah, mana yang lebih untung? Semua tergantung pada tujuan finansial Mama Papa sebagai investor.
Jika menginginkan laba yang besar; dan tidak masalah dengan risiko tinggi, investasi saham bisa dipilih. Sedangkan bagi yang ingin keuntungan stabil dan aman, obligasi pilihannya.
Sekarang sudah tahu, kan, perbedaan antara investasi saham dan obligasi? Apapun pilihannya jangan lupa untuk menyesuaikan dengan tujuan investasi Mama Papa, ya.