Obligasi menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer. Karena dikenal lebih aman dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Benarkah demikian? Yuk, kenalan lebih jauh dengan obligasi pada artikel di bawah ini, Mama Papa!
Mama Papa, investasi itu tidak hanya sekadar saham, reksadana, emas, atau properti saja, lo! Ada satu instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan besar lainnya, yaitu obligasi. Kira-kira, Mama Papa sudah tahu apa itu investasi obligasi belum, nih?
Mengutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji bahwa pihak penerbit akan membayar imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu kepada pembeli (investor).
Dengan kata lain, kita sebagai investor meminjamkan uang kepada pemerintah atau perusahaan sesuai dengan nilai nominal dan jatuh tempo yang telah disepakati. Nantinya, kita akan mendapatkan keuntungan dari kupon yang dibayarkan setiap bulan. Kemudian, pihak penerbit akan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Berbeda dengan saham, obligasi memiliki nilai yang cenderung stabil. Selain itu, obligasi juga termasuk investasi jangka menengah dan panjang, atau untuk jangka waktu 3 tahun ke atas.
Baca Juga: 5 Pilihan Investasi yang Menguntungkan di 2021
Jenis-Jenis Obligasi
FYI, obligasi memiliki beberapa jenis sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Secara garis besar, obligasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi ritel. Supaya lebih jelas, berikut penjelasan lengkap terkait setiap jenis obligasi:
1. Obligasi pemerintah
Sesuai dengan namanya, jenis obligasi ini diterbitkan langsung oleh Pemerintah Indonesia dalam bentuk Surat Utang Negara. Investasi obligasi pemerintah dipercaya minim risiko, karena dikeluarkan langsung oleh pemerintah atau negara.
Biasanya, obligasi pemerintah diterbitkan dengan kupon tetap (seri FR alias Fixed Rate), obligasi dengan kupon variabel (seri VR alias Variable Rate), dan juga obligasi dengan prinsip syariah atau Sukuk Negara.
2. Obligasi korporasi
Jenis obligasi berikutnya adalah obligasi korporasi. Jenis obligasi korporasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan. Baik dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara), atau badan usaha swasta.
Bedanya dengan obligasi pemerintah, investasi obligasi korporasi cenderung sedikit lebih berisiko. Alasannya karena ada kemungkinan pemegang obligasi mengalami gagal bayar.
3. Obligasi ritel
Sementara itu, obligasi ritel adalah jenis obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah. Kemudian, dijual kepada individu melalui agen penjual yang telah ditunjuk langsung oleh pemerintah. Biasanya, jenis obligasi ritel antara lain: ORI (Obligasi Negara Ritel) dan Sukuk Ritel.
Baca Juga: Perbedaan Antara Saham dan Obligasi, Kenali Sebelum Beli
Keuntungan Investasi Obligasi
Sudah mulai memahami definisi dan jenis-jenis obligasi, tapi masih ragu untuk mulai investasi obligasi? Supaya Mama Papa semakin yakin, berikut beberapa keuntungan investasi obligasi yang perlu dipertimbangkan dan sayang dilewatkan:
1. Aman dan rendah risiko
Kalau Mama Papa memilih investasi obligasi pemerintah, maka keuntungan yang didapatkan adalah aman dan terpercaya. Pasalnya, secara tidak langsung kita sudah mendapatkan jaminan penuh dari pemerintah Indonesia saat berinvestasi.
Keuntungan lainnya adalah investasi obligasi lebih rendah risiko dibandingkan dengan instrumen investasi lain; seperti saham. Mengingat, harga saham cenderung fluktuatif. Sehingga, pergerakan naik-turunnya akan lebih cepat.
2. Mendapatkan kupon setiap bulan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, saat investasi obligasi kita akan mendapatkan bunga berupa kupon. Setiap kupon akan dibayarkan secara berkala setiap bulan, atau tiga bulan sekali; tergantung kesepakatan. Lumayan untuk passive income, bukan?
3. Bunga lebih tinggi dibandingkan deposito
Keuntungan investasi obligasi berikutnya adalah bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Jadi, sudah dipastikan kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan obligasi, deh!
Baca Juga: 4 Investasi yang Aman dan Menguntungkan untuk Pemula
4. Cocok untuk diversifikasi portofolio investasi
Saat berinvestasi, disarankan untuk melakukan diversifikasi. Jangan hanya mengandalkan satu investasi saja, terlebih lagi pada instrumen investasi berisiko tinggi. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kerugian saat berinvestasi.
Menariknya, obligasi menjadi salah satu instrumen yang tepat untuk melakukan diversifikasi portofolio investasi. Mengingat, obligasi tergolong aman, minim risiko, dan kita bisa mendapatkan kupon atau bunga setiap bulannya.
Melihat penjelasan di atas, tentu sudah semakin siap dan yakin untuk berinvestasi obligasi, kan? Yuk, kita mulai berinvestasi, Mama Papa!
Baca Juga: Bebas Ribet, Begini Cara Membeli Saham Luar Negeri