Mama, saat memilih celana dalam jangan hanya memepertimbangkan warna dan bentuknya yang seksi saja. Gunakan beberapa pertimbangan berikut supaya kita bisa mendapatkan celana dalam yang nyaman dan sehat digunakan.
Dalam rangka merawat kesehatan daerah kewanitaan, Mama harus banget hati-hati saat memilih celana dalam. Pasalnya, celana dalam berfungsi untuk melindungi organ intim dari berbagai masalah kesehatan, seperti lecet, iritasi, hingga infeksi.
Bukan sekadar seksi atau lucu, memilih celana dalam juga harus mempertimbangkan faktor kesehatan. Selain itu, dengan memilih celana dalam yang tepat juga akan membuat kita lebih nyaman beraktivitas, lo!
Agar terhindar dari masalah kesehatan, berikut ini lima cara memilih celana dalam untuk wanita:
Pilih bahan yang tepat
Bahan menentukan kenyamanan celana dalam. Karena itu, saat memilih celana dalam, penting buat Mama untuk memerhatikan detail bahannya. Jenis bahan yang paling cocok untuk celana dalam adalah katun.
Sebab, katun punya bahan yang lembut, ringan, dan sangat nyaman digunakan. Bahan satu ini juga dapat menyerap keringat dengan baik, sehingga mengurangi kelembapan. Hal ini menghindarkan kita dari risiko masalah kesehatan, seperti ruam kulit serta infeksi jamur.
Nah, bagi tipe kulit sensitif, sebaiknya hindari celana dalam berbahan nilon, lycra, spandeks, dan plyester. Karena bahan-bahan tersebut menahan udara panas di area vagina sehingga memicu timbulnya keringat.
Jangan memilih celana yang ketat
Dengan beberapa alasan, sebagian perempuan memilih menggunakan celana dalam yang ketat, khususnya ketika sedang menstruasi. Ternyata, idealnya kita justru tidak boleh menggunakan celana yang terlalu ketat, lo!
Karena celana yang terlalu ketat dapat mengakibatkan gesekan pada kulit, dan memicu timbulnya iritasi ringan pada area sekitar organ intim. Tidak hanya itu, saat kondisi vagina terlalu lembap celana dalam yang ketat juga dapat mengakibatkan infeksi jamur.
Hindari celana dalam bertali
Mengenakan celana dalam bertali tengah jadi tren belakangan ini. Celana dalam ini memberikan kesan seksi ketika digunakan. Sayangnya, celana dalam bertali malah berisiko untuk kesehatan.
Ahli berpendapat, celana dalam bertali ini dapat menyebabkan bakteri, termasuk Escherichia coli, yang bisa menyebar dari anus ke vagina. Namun bukan berarti kita harus membuang jauh-jauh celana dalam bertali, ya.
Kita tetap boleh memilih celana dalam bertali ini, namun sebaiknya penggunaannya dibatasi. Hanya gunakan celana dalam bertali saat malam hari saja, agar tubuh mendapatkan ruang dan udara yang bebas. Sementara itu, ketika siang hari kenakan celana dalam model biasa.
Pilih celana dalam sesuai kebutuhan
Beberapa brand telah mengeluarkan jenis celana dalam wanita sesuai degan kondisi atau aktivitas tertentu. Misalnya, celana dalam khusus menstruasi, kehamilan, dan lain-lain.
Biasanya, celana dalam menstruasi mempunyai desain anti-bocor serta lebih mudah menyerap. Sedangkan untuk ibu hamil, jenis celana dalam yang digunakan dibekali karet sangat elastis untuk membuat rasa nyaman pada perut.
Baca Juga: Paha Besar Terlihat Langsing, Pakai Model Celana Ini
Pilih yang seamless
Terakhir, Mama disarankan memilih celana dalam yang seamless. Bagi yang belum tahu, seamless adalah model celana dalam yang minim jahitan, atau bahkan tidak ada jahitan sama sekali. Model celana dalam seperti ini sangat ramah untuk organ intim. Karena bisa meminimalisir iritasi akibat jahitan yang kurang rapi.
O, iya, sekadar tips bagi perempuan yang punya perut besar, disarankan pilih model celana dalam berpinggang tinggi. Model ini akan mengurangi risiko iritasi akibat lipatan perut yang bergesekan dengan pinggiran celana dalam.
Nah, dengan berbagai pertimbangan di atas akan membuat Mama lebih leluasa beraktivitas. Sebab celana dalam menentukan kenyamanan dalam berkegiatan. Jangan lupa juga untuk mengganti celana dalam sehari dua kali, ya!