Mama Papa, batuk dan demam tidak selalu jadi indikasi COVID-19. Bisa jadi kedua hal tersebut adalah gejala bronkitis. Meski tidak menular seperti COVID-19, namun gangguan pernapasan ini sama berbahayanya, lo!
Mencuatnya berita mengenai kenaikan kasus COVID-19 varian Omicron bikin banyak orang mulai ketakutan. Batuk dan demam jadi dua gejala yang paling bikin deg-degan belakangan ini. Masalahnya, ciri khas varian Omicron ini mirip dengan gejala bronkitis, lo!
Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput saluran bronkial (bronkus), yang berfungsi sebagai jalur udara dari dan menuju paru-paru. Meskipun tidak menular seperti gangguan pernapasan lain, bronkitis perlu diwaspadai dan mendapat perhatian khusus.
Agar tidak salah mengira, berikut ini 7 gejala bronkitis yang hampir mirip dengan COVID-19 atau gangguan pernapasan lainnya.
1. Batuk berdahak
Batuk berdahak jadi salah satu gejala bronkitis yang sulit dibedakan dari gangguan pernapasan lain. Pasalnya, mayoritas penyakit pernapasan memiliki gejala ini. Ciri khas batuk bronkitis adalah batuk yang disertai dahak berwarna kuning ataupun kehijauan.
Biasanya batuk yang menjadi gejala bronkitis berlangsung selama kurang dari 2 minggu. Namun jika bronkitis telah memasuki tahapan kronis, biasanya batuk akan terus terjadi dalam kurun waktu 3 bulan. Batuk ini bisa disertai dahak dengan warna yang berubah-ubah.
2. Pilek
Gejala bronkitis selanjutnya adalah pilek yang berlangsung lama. Hal ini terjadi karena peradangan pada bronkus membuat produksi lendir menjadi berlebihan, sehingga menyebabkan hidung tersumbat.
Namun jangan buru-buru panik. Karena hidung tersumbat juga bisa jadi tanda flu biasa. Jadi untuk memastikan pilek akibat bronkitis atau pilek biasa, kita harus memeriksakan diri ke dokter.
3. Demam
Mama Papa, gejala bronkitis yang satu ini sangat mirip dengan COVID-19. Yup, orang yang sedang mengalami bronkitis juga akan terkena demam. Suhu tubuh penderita bronkitis bisa melebihi 38 derajat Celcius!
Jika demam ini terus terjadi seiring dengan gejala bronkitis lainnya, maka kita wajib berhati-hati, ya. Selain bronkitis, demam juga bisa menjadi tanda gangguan pernapasan lain, seperti flu, pneumonia, dan ISPA.
4. Sesak napas
Mama Papa, tidak semua sesak napas adalah pertanda COVID-19. Bisa jadi rasa sesak yang kita alami dipicu adanya peradangan pada brokus, akibatnya aliran udara dari dan menuju paru-paru terhambat.
Itulah sebabnya, penderita bronkitis kemungkinan besar akan mengalami sesak napas. Intensitas sesak napas pada penderita bronkitis sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Semuanya tergantung pada seberapa parah peradangan yang telah terjadi.
5. Sakit kepala
Sama seperti penyakit kronis lainnya, bronkitis juga bisa membuat penderitanya mengalami sakit kepala. Baik itu yang bersifat ringan maupun berat. Biasanya untuk meredakan gejala bronkitis satu ini dokter akan memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
6. Mengi
Mirip dengan gejala gangguan pernapasan lainnya, bronkitis juga bisa menimbulkan mengi. Buat yang belum tahu, mengi adalah kondisi ketika napas berbunyi seperti siulan. Biasanya ketika mengalami mengi seseorang akan merasakan sesak di bagian dada.
Gejala bronkitis satu ini bisa terjadi pada tipe bronkitis akut maupun kronis. Meskipun jadi ciri khas penyakit bronkitis, namun mengi juga bisa terjadi pada penderita asma. Untuk menentukan diagnosis, kita perlu menghubungi dokter, ya.
Baca Juga: Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Obat? Begini Caranya
7. Nyeri dada
Nyeri dada atau perut biasanya dikeluhkan oleh penderita penyakit bronkitis kronis. Rasa nyeri ini timbul karena batuk terus-menerus yang berlangsung lama.
Bahkan, rasa nyeri akan semakin terasa setiap kali penderita bronkitis menarik napas. Pada kasus yang sudah parah, rasa nyeri dapat menyebar ke seluruh tubuh, dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Selain tujuh ciri-ciri di atas, penderita bronkitis umumnya juga merasakan gejala berupa tubuh kelelahan. Mereka cenderung tidak bisa beristirahat, entah karena rasa tidak nyaman di dada atau batuk terus-menerus.
Pada kasus ringan, bronkitis memang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun pada kasus yang kronis atau akut, bronkitis membutuhkan pengobatan medis khusus.
Selama proses penyembuhan penderita bronkitis sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup, minum air mineral yang cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.