Reksadana banyak dilirik investor sebagai instrumen investasi jangka pendek yang menguntungkan. Namun jarang disadari, ternyata tidak semua jenis reksadana cocok untuk invetasi jangka pendek, lo! Yuk, kenali macam-macam reksadana berikut ini.
Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi favorit yang akhir-akhir ini sering dibicarakan. Sebagaimana sebuah instrumen investasi, reksadana juga menawarkan keuntungan tersendiri. Nah, yang belum banyak diketahui orang, ada banyak jenis reksadana untuk berinvestasi.
Sejauh ini ada 4 jenis reksadana yang bisa kita “miliki”. Masing-masing reksadana memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Mengenali dan memahami setiap reksadana harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Pasalnya, ada jenis reksadana yang kurang cocok untuk digunakan sebagai investasi jangka pendek, begitu juga sebaliknya. Jadi, kita harus kenali dulu di mana kita akan berinvestasi, Mama Papa!
Nah, agar tidak salah pilih, berikut ini 4 jenis reksadana yang harus Mama Papa kenali:
Reksadana pasar uang
Reksadana pasar uang adalah bentuk reksadana yang investasinya ditempatkan 100% pada instrumen pasar uang. Biasanya instrumen reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek, atau akan diambil dalam waktu kurang dari satu tahun.
Pasalnya, investasi ini termasuk yang paling minim risiko, sehingga Mama Papa tidak perlu khawatir terhadap kerugian. Namun, imbal hasil dari reksadana pasar uang terbilang rendah.
Jika Mama Papa yang ingin berinvestasi jangka panjang, misalnya untuk dana pensiun, instrumen reksadana pasar uang bukan pilihan yang tepat. Alasannya, karena dana investasi di reksadana pasar uang tidak bisa berkembang secara maksimal dalam jangka panjang.
Instrumen investasi yang ditawarkan pada jenis reksadana pasar uang berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
Baca Juga: 4 Jenis Investasi Jangka Panjang Terbaik, Banyak Cuannya!
Reksadana pendapatan tetap
Reksadana pendapatan tetap merupakan reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dana investasi ke dalam efek yang memberikan pendapatan tetap: obligasi milik pemerintah atau swasta, dan instrumen investasi pasar uang.
Investasi ke instrumen reksadana pendapatan tetap memiliki tujuan untuk menghasilkan tingkat return yang stabil. Meski tergolong stabil, namun tingkat risikonya sebenarnya masih tergolong lebih tinggi, dibandingkan dengan reksadana pasar uang.
Namun kelebihannya jenis reksadana pendapatan tetap menawarkan imbal hasil yang juga cukup besar. Instrumen reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek dengan waktu 1-3 tahun.
Reksadana campuran
Sesuai namanya, reksadana campuran adalah jenis reksadana yang akan dibagi ke dalam beberapa instrumen investasi, yaitu saham, obligasi, dan sisasanya pasar uang. Porsi pembagian ini berbeda-beda dari satu produk dan produk lain.
Jenis reksadana campuran paling cocok untuk Mama Papa yang memiliki karakteristik moderat. Meski begitu, tidak perlu khawatir karena komposisi reksadana saham dalam reksadana campuran tidak terlalu tinggi, kok.
Jadi, risikonya terbilang sedikit lebih menengah, dibandingkan saat kita mengalokasikan seluruh dana investasi ke reksadana saham. Instrumen reksadana campuran dapat dimanfaatkan untuk investasi jangka menengah; lebih dari 3 tahun.
Reksadana saham
Terakhir, ada reksadana saham. Jenis reksadana ini cukup jadi favorit banyak orang karena terkenal punya high return. Sesuai namanya, reksadana saham merupakan jenis reksadana yang dananya akan dialokasikan ke saham.
Walaupun sama-sama bermain di sektor saham, namun investor di reksadana saham tidak dapat menikmati dividen layaknya pemegang saham. Saat investasi reksadana saham Mama Papa juga tidak perlu mengelola sendiri seluruh dana investasi.
Aturan mainnya, dana investasi dalam reksadana saham akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Sebanding dengan tingginya keuntungan, risiko reksadana saham juga cukup tinggi.
Instrumen reksadana ini paling cocok untuk investasi jangka panjang; di atas 5 tahun, sehingga hasil keuntungannya bisa terasa. Reksadana saham juga cocok sebagai instrumen investasi untuk dana pensiun.
Itulah empat jenis reksadana beserta kelebihan dan kekurangannya. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan kalau Mama Papa tahu tujuan investasi terlebih dahulu, ya. Sehingga bisa memilih reksadana yang tepat.