Meskipun diperbolehkah untuk tidak puasa, ada beberapa ibu menyusui yang memutuskan tetap berpuasa. Supaya proses menyusui si kecil tetap berjalan lancar, simak aturan puasa bagi ibu menyusui pada artikel di bawah ini. Perhatikan baik-baik, ya, Ma!
Memasuki bulan puasa, banyak ibu menyusui yang dilema memutuskan ikut berpuasa atau tidak. Bahkan, tidak sedikit pula ibu muda yang masih bertanya-tanya: apakah ibu menyusui boleh puasa?
Meskipun diperbolehkan untuk tidak berpuasa, namun ibu menyusui tetap boleh menjalankan ibadah puasa, kok. Mama tidak perlu khawatir, faktanya berpuasa bagi ibu menyusui tidak terlalu berdampak pada produksi ASI serta kesehatan Mama dan si kecil.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan saat memutuskan berpuasa di tengah masa menyusui si kecil. Apa saja itu?
Lebih lengkapnya, simak aturan dan cara puasa bagi ibu menyusui agar proses menyusui tetap berjalan lancar:
Pertimbangkan usia bayi
Sebelum memutuskan berpuasa, Mama perlu mempertimbangkan usia dan kondisi kesehatan bayi. Menurut rekomendasi dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) yang dikutip dari Kompas.com, ibu menyusui disarankan untuk tidak puasa apabila masih dalam fase ASI eksklusif.
Kemudian, ibu menyusui juga tidak disarankan untuk berpuasa apabila bayi dalam kondisi kurang sehat. Termasuk salah satunya kondisi bayi kurang berat badan, atau berat badan di bawah ideal.
Konsumsi makanan bergizi saat sahur
Supaya puasa dan kegiatan menyusui berjalan lancar, ibu menyusui diwajibkan untuk memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur. Pastikan mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi.
Beberapa makanan yang baik dikonsumsi ibu menyusui saat sahur adalah brokoli, bayam, daun katuk, wortel, ubi, olahan telur, ikan salmon, dan daging tanpa lemak.
Lalu, jangan lupa mengonsumsi suplemen vitamin D saat sahur. Mengingat, vitamin D sangat baik bagi ibu menyusui.
Baca Juga: Aturan Diet Sehat yang Aman untuk Ibu Menyusui
Tetap konsumsi banyak cairan
Saat sahur, Mama juga harus tetap mengonsumsi banyak cairan. Disarankan untuk minum air mineral minimal 2 gelas saat sahur. Kemudian, disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein, bersoda, dan mengandung gula tinggi. Karena berisiko menyebabkan tubuh mudah haus selama menjalankan ibadah puasa.
Hindari beraktivitas terlalu berat
Tidak kalah penting, pastikan Mama tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat selama berpuasa. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang terlalu berat berisiko menguras energi, dan menyebabkan ibu menyusui mudah lelah. Sebab, tubuh yang terlalu lelah bisa mengganggu produksi ASI pada ibu menyusui.
Apabila ada banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, jangan ragu meminta bantuan Papa atau anggota keluarga di rumah. Bahkan, Mama bisa mencari asisten rumah tangga untuk mengurus rumah, kok!
Cegah dehidrasi
Puasa bagi ibu menyusui itu boleh, asalkan Mama bisa menjaga kondisi tubuh dengan baik dan memastikan tidak mengalami dehidrasi. Apabila Mama mengalami haus berlebih, pusing, lemas, mulut kering, dan berbagai gejala dehidrasi lainnya. Disarankan untuk membatalkan puasa, dan segera mengonsumsi air mineral untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Tetap rutin menyusui
Terakhir, pastikan Mama tetap rutin menyusui saat berpuasa. Tetaplah konsisten menyusui serta memompa ASI seperti biasanya. Hal ini bertujuan agar produksi ASI tetap melimpah, dan kegiatan menyusui si kecil berjalan lancar.
Jika kuantitas ASI berkurang pada siang hari, Mama bisa memompa ASI pada malam hari dan menyimpannya di kulkas. Buat jadwal memompa ASI setelah berbuka puasa, sebelum tidur, serta sebelum dan sesudah sahur. Dengan begitu, kegiatan menyusui di siang hari tetap lancar, deh!
Nah, itulah beberapa aturan dan cara aman puasa bagi ibu menyusui. Namun tidak ada salahnya, Mama berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan aman tidaknya berpuasa saat menyusui.
Semoga artikel ini membantu dan selamat menjalankan ibadah puasa, Mama!
Baca Juga: Cara Menyimpan ASI yang Benar, Kualitas Tetap Terjaga