Mama Papa, saat membuka bisnis kuliner pertama kali umumnya kita akan kebingungan untuk menentukan harga. Namun sekarang tidak perlu risau lagi, karena ada beberapa cara menentukan harga jual dari bisnis kuliner agar usaha kita diminati pengunjung.
Usaha kuliner banyak digemari pebisnis pemula, karena dianggap paling potensial dalam kondisi apapun. Nah, ketika baru memulai bisnis kuliner, umumnya kita akan kebingungan mengenai cara menentukan harga jual produk kita.
Jangan disepelekan, salah menentukan harga jual bisa bikin bisnis kita tidak dilirik pelanggan, lo. Sebaliknya, memberikan harga yang terlalu murah juga berisiko bikin bisnis kita merusak harga pasar.
Nah, agar tidak salah menentukan harga, berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
Tentukan target pasar
Mama Papa, cara menentukan harga jual suatu makanan harus mempertimbangkan target pasar. Lihat dulu kemampuan finansial dari target pasar kita, agar makanan yang dipasarkan bisa laris manis.
Misal, kita membuka gerai makanan di dekat sekolah, maka harga jualnya juga harus disesuaikan dengan daya beli anak sekolah.
Tentunya hal ini akan berbeda jika Mama Papa membangun kedai makanan di dekat perkantoran. Harga-harga makanan di dekat area perkantoran sebaiknya lebih tinggi dibandingkan yang diperuntukkan untuk anak sekolah.
Namun harga ini harus dibarengi dengan kualitas rasa dan suasana tempat yang nyaman. Dengan begitu, pengunjung tidak merasa rugi membeli makanan di tempat kita.
Hitung modal, biaya produksi, dan distribusi
Sebelum menentukan harga jual makanan, kita harus menghitung secara rinci modal, biaya produksi dan distribusi, biaya packaging, serta biaya tambahan lain. Penghitungan ini termasuk menghitung harga bahan baku makanan yang telah dibulatkan ke atas, ya.
Meskipun bahan baku makanan didapatkan dari kebun sendiri atau hibah dari orang lain, Mama Papa tetap harus menghitungnya biayanya. Tips agar harga jual bisa lebih miring sebaiknya beli barang baku di toko grosir, vendor, atau supplier terpercaya, ya.
Baca Juga: Begini Cara Memulai Bisnis Kuliner dari Nol untuk Pemula
Tentukan besaran keuntungan yang diambil
Seperti tujuan bisnis pada umumnya, tentu kita membutuhkan keuntungan. Nah, cara menentukan harga jual makanan yang tepat adalah menambahkan presentase keuntungan pada modal awal yang telah dikeluarkan.
Misal, kita mau mengambil keuntungan 5%, 10%, atau 25%, dari modal utama. Sebenarnya besaran keuntungan tidak dipatok pada range tertentu. Namun jika usaha kita masih baru, sebaiknya jangan mematok keuntungan terlalu tinggi, ya.
Baca Juga: Tips Jitu Mencapai Target Penjualan bagi Pebisnis Pemula
Lihat harga kompetitor
Dalam dunia bisnis, kita tidak boleh berpatok pada usaha sendiri jika ingin untung. Cara terbaik untuk menentukan harga jual makanan adalah memerhatikan harga kompetitor. Tujuanunya sebagai gambaran mengapa makanan kompetitor digemari.
Umumnya, makanan yang dijual dengan harga lebih murah akan mendatangkan pembeli atau pelanggan. Namun, ada juga kompetitor yang berjaya meskipun harga makanannya cukup pricey. Biasanya, hal ini disebabkan kualitas yang diberikan sangat bagus.
Nah, agar tidak kalah saing sebaiknya perhatikan harga dari kompetitor, ya. Jangan menjual makanan dengan harga terlalu tinggi karena hal ini bisa membuat produk kita tidak dilirik oleh pelanggan. Namun jangan menjualnya terlalu rendah juga, karena akan merusak harga pasaran yang ada.
Idealnya, Mama Papa bisa mengambil harga tengah di antara harga-harga produk serupa yang beredar. Misal, kompetitor A menjual dengan harga Rp10.000, sementara kompetitor B menjual dengan harga Rp12.000. Kita bisa memasang harga Rp11.000 untuk lebih amannya.
Itulah cara menentukan harga jual makanan yang bisa Mama Papa lakukan ketika membuka usaha baru. Ingat, cara-cara di atas merupakan metode paling awal yang bisa kita lakukan, ya. Jika di kemudian hari ada perubahan harga, maka tidak akan menjadi masalah dan hanya perlu disesuaikan saja.