Masalah keuangan keluarga tidak serta-merta disebabkan karena gaji yang kecil. Tanpa disadari, ada beberapa topik dan kebiasaan sepele yang menjadi sumber masalah keuangan keluarga. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Masalah keuangan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk juga di keluarga. Bahkan, sudah menjadi rahasia umum jika uang merupakan topik yang cukup sensitif dalam rumah tangga dan berkeluarga. Saking sensitifnya, tidak jarang topik “uang” kerap memicu cekcok antara Mama dan Papa.
Tanpa disadari, banyak hal bisa memicu masalah keuangan keluarga. Mulai dari biaya kebutuhan pokok yang meningkat, kebutuhan hiburan untuk keluarga, hingga masalah cicilan utang.
Jangan dibiarkan, kini sudah saatnya Mama Papa mencari jalan keluar terbaik untuk mengatasi berbagai masalah keuangan, sekaligus menciptakan finansial sehat dalam keluarga. Bagaimana caranya?
Agar mendapatkan langkah penanganan yang tepat, cari tahu penyebab masalah keuangan yang sering terjadi pada keluarga di bawah ini, yuk!
Pengeluaran yang membengkak
Bahkan, banyak yang beranggapan gaji kecil menjadi sumber masalah keuangan keluarga. Padahal, memiliki gaji besar tidak menjamin kita bisa hidup tenang tanpa masalah keuangan. Apalagi kalau tidak bisa mengelola gaji dengan bijak.
Cara mengelola uang yang salah bisa membuat pengeluaran membengkak. Alhasil, menyebabkan jumlah pengeluaran lebih besar daripada pemasukan bulanan. Kalau terus begini, Mama Papa harus segera mengevaluasi pos pengeluaran guna meminimalkan risiko masalah keuangan yang semakin besar.
Mama Papa bisa mulai dengan menyusun skala prioritas. Lalu alokasikan gaji ke dalam 3 pos keuangan, yakni: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk hiburan dan berbelanja, dan 20% ditabung atau investasi.
Beban utang
Masalah keuangan lainnya yang banyak dialami oleh sebagian besar keluarga adalah beban utang. Sebenarnya utang boleh saja, asalkan Mama Papa berutang untuk hal-hal yang produktif, dan bermanfaat bagi masa depan. Kemudian, pastikan jumlah cicilan utang setiap bulan tidak lebih dari 30% pemasukan bulanan, ya.
Apabila utang yang harus dilunasi terlalu tinggi, maka satu-satunya jalan yang harus diambil adalah fokus melunasi utang terlebih dahulu. Bagaimana caranya? Temukan cara cepat melunasi utang pada artikel berikut ini.
Tidak mengalokasikan dana liburan
Walaupun sebenarnya baik-baik saja, namun tidak mengalokasikan dana liburan sejak jauh hari menjadi salah satu masalah keuangan keluarga yang cukup serius. Mengingat, liburan bersama keluarga dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, sekaligus meningkatkan bonding.
Biasakan mengalokasikan 5-10% dari gaji bulanan untuk mempersiapkan dana liburan. Lakukan secara konsisten agar dana liburan cepat terkumpul, ya.
Belum mempersiapkan dana pendidikan anak
Dana pendidikan anak menjadi salah satu masalah keuangan keluarga yang tidak boleh dianggap remeh. Bahkan sebagian besar orangtua kerap kewalahan mempersiapkan biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya. Alhasil, harus mengorbankan banyak hal.
Untuk itu, Mama Papa harus mulai mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Awalnya memang terasa berat, namun mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini memudahkan kita dalam memberikan pendidikan terbaik untuk anak.
Tidak memiliki asuransi
Masalah keuangan yang kerap terjadi berikutnya karena tidak memiliki asuransi, termasuk salah satunya asuransi kesehatan. Padahal, asuransi kesehatan adalah “penyelamat” keuangan apabila ada anggota keluarga yang jatuh sakit.
Idealnya, kita menyisihkan minimal 5% dari pendapatan bulanan untuk membayar asuransi. Pilih premi asuransi sesuai kemampuan finansial, dan memberikan manfaat sesuai kebutuhan.
Tidak punya dana darurat
Sudahkah Mama Papa mengumpulkan dana darurat keluarga? Jangan ditunda, pasalnya dana darurat memiliki peran sangat penting dalam keluarga. Sesuai dengan namanya, dana darurat berfungsi sebagai pegangan apabila ada kebutuhan mendesak dan tidak terduga di masa depan.
Jumlah dana darurat yang harus dimiliki setiap keluarga minimal 12 kali dari pengeluaran bulanan. Supaya dana darurat cepat terkumpul, biasakan menyisihkan minimal 10-15% dari pemasukan bulanan untuk mempersiapkan dana darurat keluarga.
Baca Juga: Berapa Jumlah Dana Darurat Ideal? Begini Cara Hitungnya
Apabila Mama Papa sedang mengalami salah satu dari masalah keuangan di atas, pastikan untuk tidak menyerah. Coba lakukan evaluasi keuangan, dan terapkan kelola gaji dengan bijak. Agar membuat finansial sehat di masa depan!
Baca Juga: Sandwich Generation, Begini Cara Bijak Mengatur Keuangan