Dana darurat adalah pegangan apabila ada kebutuhan mendesak. Apakah Mama Papa sudah mulai mengumpulkan dana darurat? Lantas, berapa jumlah dana darurat ideal yang harus kita miliki? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Mempersiapkan dana darurat adalah hal penting, terutama di tengah pandemi COVID-19 sekarang ini. Namun, yang menjadi pertanyaan: berapa jumlah dana darurat ideal yang harus dimiliki?
Sebelum membahas lebih jauh, kira-kira sudah tahu apa itu dana darurat? Mengutip dari Kompas.com, dana darurat adalah dana yang dicadangkan. Artinya, dana ini ada di luar pos pengeluaran dan tabungan. Adanya dana darurat berfungsi sebagai pegangan apabila ada kebutuhan mendesak, dan tidak terduga suatu saat nanti.
Lantas, berapa jumlah dana darurat ideal yang harus dimiliki? Begini cara menghitungnya:
Baca Juga: 4 Alasan Penting Menyiapkan Dana Darurat dari Sekarang
Jumlah Dana Darurat Ideal yang Harus Dimiliki
Sebenarnya, besaran jumlah dana darurat ideal setiap orang berbeda-beda. Perhitungan jumlah dana darurat ditentukan dari sudah dan belumnya menikah, serta berapa total pengeluaran setiap bulan.
Untuk yang masih lajang atau belum menikah, jumlah dana darurat ideal adalah 3-6 kali pengeluaran bulanan. Artinya, apabila dalam sebulan pengeluaran sebesar Rp3 juta, maka dana darurat yang harus dimiliki setidaknya Rp9 juta hingga Rp18 juta.
Sementara itu, untuk yang sudah menikah dan berkeluarga, jumlah dana darurat yang harus dimiliki sebesar 6-12 kali pengeluaran per bulanan. Apabila pengeluaran bulanan Rp5 juta, maka dana darurat ideal yang harus dimiliki sekitar Rp30 juta hingga Rp60 juta.
Hanya saja, di tengah pandemi COVID-19 kita harus lebih banyak mempersiapkan dana darurat sebagai pegangan. Menurut perencana keuangan, Prita Hapsari Ghozie, yang dikutip dari Kompas.com menjelaskan, besaran ideal dana darurat saat pandemi adalah 12 kali pengeluaran bulanan, Mama Papa.
Cara Mengumpulkan Dana Darurat
Melihat besaran jumlah dana darurat ideal yang harus dimiliki tentu rasanya sudah terasa berat untuk mengumpulkannya. Terlebih lagi kalau kita masih belum mulai mempersiapkan dana darurat.
Jangan khawatir, karena ada beberapa cara mengumpulkan dana darurat yang bisa Mama Papa coba terapkan, yaitu:
1. Tentukan jumlah dana darurat yang harus dikumpulkan
Menentukan besaran jumlah yang harus dikumpulkan merupakan langkah pertama dalam mempersiapkan dana darurat. Contohnya, pengeluaran bulanan Mama Papa sebesar Rp5 juta. Sehingga, jumlah dana darurat yang harus dimiliki sekitar Rp60 juta.
2. Sisihkan 5%-10% dari pemasukan bulanan
Selanjutnya, Mama Papa bisa menyisihkan 5%-10% dari pemasukan bulanan untuk dana darurat. Apabila pemasukan bulanan sebesar Rp10 juta, maka kita harus menyisihkan minimal Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan untuk dana darurat.
3. Cari pemasukan tambahan
Agar dana darurat cepat terkumpul, Mama Papa bisa mencari pemasukan tambahan. Tidak perlu yang sulit, Mama Papa bisa memulai bisnis dengan modal kecil namun keuntungan maksimal. Nantinya, sebagian besar pendapatan yang masuk bisa disisihkan untuk mempersiapkan dana darurat agar cepat terkumpul.
4. Simpan dana darurat di tempat yang aman
Menyimpan dana dana darurat harus di tempat yang aman, dan mudah dicairkan atau diambil apabila ada keadaan “darurat”.
Salah satu tempat yang tepat untuk menyimpan dana darurat adalah rekening bank pribadi. Hanya saja, disarankan memisahkan rekening dana darurat dengan rekening untuk kebutuhan harian, ya.
Kita juga bisa menyimpan dana darurat di reksadana pasar uang. Selain karena pergerakannya yang cenderung stabil, proses pencairan reksadana pasar uang cukup cepat, yaitu maksimal 3 hari kerja. Selain itu, Mama Papa bisa menyimpan dana darurat di sini.
Itulah beberapa penjelasan singkat tentang mempersiapkan dana darurat. Semoga dana darurat Mama Papa dapat segera terpenuhi, ya!
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Kita Harus Berinvestasi