Memiliki bulu yang halus adalah daya tarik kelinci. Sayang, tidak jarang bulu kelinci kesayangan mudah rontok. Meskipun tidak semua penyebab bulu kelinci rontok karena penyakit, namun kita tetap harus mencari penyebab kerontokan yang tepat. Tujuannya agar bulu kelinci kembali sehat.
Selain kucing dan anjing, kelinci menjadi salah satu hewan peliharaan yang cukup populer. Daya tarik kelinci ada pada bulunya yang halus. Sehingga, membuat banyak orang pengin berlama-lama membelai kelinci kesayangannya. Masalahnya, tidak jarang ditemukan banyak bulu kelinci yang rontok di tangan setelah kita membelainya.
Bulu kelinci rontok bisa disebabkan karena faktor hormonal, stres, atau bahkan karena penyakit tertentu. Supaya mendapatkan penanganan yang tepat, Mama Papa harus mencari penyebab pasti kerontokan pada bulu kelinci.
Lebih lengkapnya, berikut beberapa penyebab bulu kelinci rontok yang perlu diperhatikan:
Molting
Penyebab bulu kelinci mudah rontok yang paling umum terjadi adalah molting, atau dikenal dengan proses pergantian bulu pada kelinci. Molting pada kelinci adalah hal wajar dan bersifat hormonal. Hampir setiap ras kelinci pasti pernah mengalami molting setiap 2 kali dalam setahun.
Meskipun hal yang wajar, namun tidak ada salahnya Mama Papa membantu proses molting pada kelinci. Caranya dengan rajin menyisir bulu kelinci menggunakan sisir khusus. Tujuannya agar proses pergantian bulu pada kelinci berjalan lebih cepat.
Hamil
Apakah Mama Papa memiliki kelinci betina di rumah? Jika iya, coba perhatikan perut si kelinci betina. Bisa saja kerontokan pada bulu kelinci betina karena mereka sedang hamil. Umumnya, bulu kelinci akan lebih mudah rontok dengan sendirinya setelah memasuki usia kehamilan 20 hari.
Kerontokan pada bulu kelinci yang sedang hamil adalah hal wajar dan normal terjadi. Bahkan, biasanya sang induk kelinci membuat sarang dari bulunya yang rontok. Sarang tersebut digunakan sebagai “selimut” untuk bayi-bayi kelinci yang akan dilahirkan, agar tetap merasa nyaman dan hangat.
Baca Juga: 5 Cara Merawat Kelinci untuk Pemula Agar Panjang Umur
Proses adaptasi
Seperti yang kita tahu, iklim di Indonesia cenderung tidak stabil. Kadang terasa sangat panas, lalu tiba-tiba berubah menjadi dingin dan sejuk. Perubahan suhu juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan banyak bulu kelinci yang rontok. Terutama pada kelinci berbulu panjang dan lebat yang tinggal di daerah panas.
Saat cuaca panas, kelinci berbulu panjang akan merontokkan bulunya untuk menyesuaikan diri dengan cuaca. Jangan khawatir, proses merontokkan bulu pada kelinci adalah reaksi alami mengatur suhu tubuh, sekaligus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Tungau
Penyebab kerontokan pada bulu kelinci berikutnya akibat tungau. Biasanya kelinci yang terserang tungau ditandai dengan intensitas menggaruk tubuh yang meningkat, hingga meninggalkan bercak luka. Kalau tidak segera diatasi, tungau berisiko menyebabkan kebotakan pada bulu kelinci.
Untuk mencegah datangnya tungau, Mama Papa harus rajin memandikan kelinci menggunakan sampo khusus. Kemudian, jangan lupa untuk membersihkan kandang secara rutin, agar tidak menjadi sarang kutu dan berbagai bakteri berbahaya.
Stres
Sama halnya dengan manusia, kelinci juga bisa mengalami stres. Salah satu ciri stres yang paling mudah dikenali adalah kelinci mengalami kerontokan bulu yang cukup banyak dan parah. Selain itu, kelinci yang stres juga kerap terlihat panik dan cenderung agresif.
Ada beberapa penyebab kelinci stres hingga membuat bulunya rontok. Mulai dari perjalanan jauh, lingkungan yang tidak nyaman, cara merawat kelinci yang salah, hingga akibat tidak diberi makan dan minum secara teratur.
Kalau sudah begini, satu cara paling mudah mencegah kelinci stres dengan memberikan kasih sayang penuh. Biasakan merawat kelinci dengan sepenuh hati, membersihkan kandang, serta memberi makan dan minum secara rutin. Agar kelinci tumbuh sehat dan bugar.
Itulah beberapa penyebab umum bulu kelinci rontok yang perlu Mama Papa ketahui. Apabila dirasa kelinci mengalami kerontokan yang tidak wajar. Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mencari tahu penyebab dan langkah penanganan yang tepat.
Semoga membantu!
Baca Juga: Hewan Peliharaan Unik dan Menggemaskan untuk di Rumah