Diberhentikan dari pekerjaan secara mendadak adalah mimpi buruk. Satu-satunya hal yang terlintas di pikiran saat di PHK adalah cara bertahan hidup dengan kondisi keuangan yang terbatas sampai menemukan pekerjaan baru. Tetap semangat, dan ikuti cara mengatur keuangan saat terkena PHK berikut ini.
Belum lama ini beredar kabar perusahaan startup di Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada karyawannya. Pemberhentian kerja secara mendadak akan berdampak langsung pada kondisi keuangan setelah di PHK.
Kalau sudah begini, Mama Papa harus menyusun strategi mengatur keuangan saat terkena PHK agar bisa bertahan hidup sampai mendapatkan pekerjaan baru.
Kabar baiknya, saat di PHK kita akan mendapatkan uang pesangon. Uang pesangon bisa digunakan untuk membiayai hidup setelah terkena PHK sampai mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.
Meski begitu, Mama Papa tidak boleh menggunakan uang pesangon secara asal. Biasakan untuk mengatur keuangan dengan bijak agar seluruh kebutuhan harian setelah di PHK tetap terpenuhi.
Lebih lengkapnya, berikut cara mengatur keuangan saat terkena PHK dengan bijak:
Terbuka dengan pasangan
Jika sudah berkeluarga, maka satu hal yang perlu dilakukan saat terkena PHK adalah jujur dengan pasangan. Saling jujur dan terbuka bertujuan untuk meminimalkan risiko konflik dengan pasangan. Terutama dalam hal finansial rumah tangga.
Ajak pasangan berdiskusi dengan kepala dingin terkait masalah keuangan yang mungkin akan dihadapi setelah di PHK. Kemudian, jelaskan strategi keuangan yang akan diambil agar seluruh kebutuhan harian keluarga tetap terpenuhi.
Lakukan evaluasi keuangan
Biasanya kita membutuhkan waktu beberapa minggu atau bahkan bulan untuk mendapatkan pekerjaan baru. Selama menunggu, kita perlu menyusun rencana keuangan terbaru agar kebutuhan bulanan tetap terpenuhi setelah di PHK.
Caranya dengan melakukan evaluasi keuangan bulanan. Hitung kembali total pengeluaran sebulan sebelum di PHK. Kemudian, singkirkan pos pengeluaran yang tidak penting. Tujuannya agar sisa uang yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan pokok selama beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: 5 Aplikasi Pengatur Keuangan Bulanan agar Tidak Boros
Hitung aset yang dimiliki
Selanjutnya, Mama Papa perlu menghitung seluruh aset likuid yang dimiliki. Mulai dari uang pesangon yang diberikan, jumlah tabungan di bank, dana darurat, dan berbagai aset likuid lainnya. Seluruh jumlah aset likuid yang dimiliki bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan selama masih menganggur.
Kelola uang pesangon dengan bijak
Saat di PHK, biasanya kita akan mendapatkan uang pesangon dari perusahaan. Jangan buru-buru dipakai belanja, gunakan uang pesangon dengan bijak agar tetap bisa bertahan hidup setelah di PHK.
Mengutip dari Kompas.com, menurut Founder dan Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, idealnya uang pesangon digunakan untuk melunasi utang. Terutama utang konsumtif jangka pendek. Setelah semua teratasi, kita bisa membaginya menjadi beberapa pos untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan.
Gunakan kartu kredit dengan bijak
Cara mengatur keuangan setelah di PHK berikutnya mengontrol kebiasaan belanja. Apalagi kalau Mama Papa cukup sering tergoda promo kartu kredit. Mulai sekarang, biasakan menggunakan kartu kredit dengan bijak. Hindari menggunakan kartu kredit hanya karena tawaran promo dari bank penyelenggara, ya!
Baca Juga: 6 Cara Melunasi Utang dengan Cepat, Kuncinya Konsisten!
Mulai cari penghasilan tambahan
Benar, mencari pekerjaan baru setelah di PHK bukan perkara mudah. Meski begitu, bukan berarti mendapatkan pekerjaan setelah di PHK adalah hal mustahil, lo!
Mulai sekarang Mama Papa harus aktif mencari penghasilan tambahan, misalnya menjadi freelancer. Meskipun gaji yang ditawarkan tidak sebesar pegawai tetap, namun kalau kita memiliki beberapa “sumber”, tidak menutup kemungkinan pundi-pundi Rupiah yang terkumpul semakin banyak.
Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan saat terkena PHK yang bisa Mama Papa praktikkan. Tetap semangat, semoga segera mendapatkan pekerjaan yang lebih baik!
Baca Juga: 6 Ide Bisnis Tanpa Modal Besar, Tapi Untung Besar