Pusing menghadapi si kecil yang masih sering malas dan susah bangun pagi? Tidak perlu marah-marah, karena ada cara membangunkan anak di pagi hari tanpa drama yang bisa dicoba. Salah satu kuncinya dimulai dengan memerhatikan jam tidur anak. Selengkapnya, simak penjelasan artikel berikut ini!
Membangunkan anak di pagi hari untuk berangkat ke sekolah menjadi momen yang penuh tantangan dan menguji kesabaran. Pasalnya, hampir setiap hari anak susah bangun pagi. Baik itu alasannya karena masih mengantuk, belum terbiasa bangun pagi, atau sekadar malas ke sekolah.
Karena merasa gemas dan frustasi, sebagian orangtua berakhir berteriak dan marah-marah saat membangunkan anak di pagi hari. Padahal, membangunkan anak sambil marah-marah justru akan merusak suasana hati dan bikin si kecil makin rewel, lo, Mama Papa!
Meski membangunkan anak di pagi hari untuk berangkat ke sekolah tergolong sulit dan penuh tantangan. Bukan berarti, membiasakan anak bangun pagi adalah hal mustahil. Sebab, memiliki kebiasaan bangun pagi bisa dibiasakan sejak dini.
Tidak perlu khawatir, karena Berkeluarga.id punya cara bijak membangunkan anak di pagi hari tanpa drama yang bisa ditiru. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini!
Atur jam tidur anak
Kurang tidur menyebabkan anak susah bangun pagi karena masih ngantuk. Itu mengapa, Mama Papa harus memastikan si kecil mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Dengan begitu, kita bisa membangunkan anak di pagi hari dengan mudah.
Misal, jika kebutuhan tidur si kecil adalah 10 jam, tapi harus bangun pukul 06.00 untuk sekolah. Maka, disarankan untuk mengajak anak tidur lebih cepat maksimal pukul 8.00 malam. Tujuannya agar waktu tidur terpenuhi, dan anak bisa bangun pagi dengan mudah dan tanpa drama.
Ajarkan anak memasang alarm
Membiasakan anak bangun sendiri ternyata membiasakan mereka untuk belajar bertanggung jawab dan disiplin. Supaya sifat tanggung jawab dan disiplin terasah dengan baik, Mama Papa bisa mengajarkan anak memasang alarm sendiri.
Biar makin semangat, Mama Papa bisa mengajak si kecil memilih jam beker yang diinginkan. Kemudian, ajak si kecil memasang alarm sesuai waktu bangun pagi yang telah disepakati. Jika terus dilatih, bukan hal tidak mungkin anak bisa bangun pagi sendiri, lo!
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Anak Disiplin, Jangan Dipaksa!
Bangunkan anak dengan cara menyenangkan
Coba diingat-ingat, apakah Mama Papa sering marah-marah setiap membangunkan si kecil agar bangun pagi dan segera siap-siap untuk berangkat ke sekolah? Kalau iya, coba hentikan kebiasaan marah-marah tersebut, ya!
Sebab, kebiasaan membangunkan si kecil sambil marah-marah justru akan merusak suasana hati si kecil. Akibatnya, anak jadi semakin rewel dan kegiatan bangun pagi seakan menjadi mimpi buruk bagi mereka.
Oleh karena itu, coba bangunkan anak cara yang menyenangkan. Mulai dengan membuka jendela agar sinar matahari masuk ke dalam kamar, lalu duduk di sampingnya sambil memanggil namanya dengan lembut. Setelah mereka bangun, kita bisa menyalakan musik kesukaan si kecil agar semakin semangat.
Beri jeda waktu
Tidak kalah penting, Mama Papa juga perlu memberi jeda waktu antara bangun tidur dengan waktu mandi maupun sarapan. Setidaknya, coba bangunkan anak sekitar 15-30 menit sebelum mandi agar mereka bisa mengumpulkan kesadaran setelah bangun tidur. Hal ini bertujuan agar anak tidak tergesa-gesa dan panik di pagi hari.
Konsisten
Konsisten menjadi salah satu kunci sukses membiasakan anak bangun pagi. Untuk itu, pastikan Mama Papa tetap konsisten membangunkan anak di pagi hari setiap hari. Bahkan, kalau perlu, biasakan anak bangun pagi meskipun di hari libur.
Hanya saja, saat libur kita boleh lebih “longgar” membiarkan anak bangun sedikit lebih siang. Jika biasanya anak bangun jam 6.00 pagi saat hari sekolah. Mama Papa bisa membiarkan anak tidur lebih lama sampai jam 07.00 atau 08.00 pagi.
Jangan biarkan anak tidur sampai siang, sampai di atas jam 10.00 pagi. Karena kebiasaan tersebut rentan menyebabkan mereka kembali sulit bangun pagi saat hari sekolah tiba.
Itulah beberapa cara membangunkan anak di pagi hari yang bisa Mama Papa praktikkan di rumah. Semoga berhasil!