Bullying merupakan perbuatan melukai orang lain, baik secara verbal maupun fisik. Kalau Mama Papa memiliki anak korban bullying pastinya tidak mengenakan. Karena dapat mengganggu kondisi psikis anak dan prestasi anak. Untuk itu, ketahui cara mengatasi anak korban bullying di bawah ini.
Saat ini kasus bullying banyak dilakukan anak-anak di sekolah. Mulai dari penyiksaan fisik, verbal, hingga psikologis. Tak sedikit anak yang ketakutan dan menutup-nutupi kasus bullying-nya pada orangtua. Sehingga, sebagai orangtua kita harus segera mengatasi anak yang jadi korban bullying.
Sebagai orangtua pastinya tidak akan tenang kalau anak menjadi korban bullying. Pasalnya, bullying dapat berakibat fatal pada perkembangan mental, dan menyebabkan perubahan emosional anak secara drastis. Bahkan enggak jarang anak dapat kehilangan semangat untuk sekolah, atau selalu terlihat murung saat di rumah.
Jika anak menjadi korban bullying, Mama Papa jangan menambah beban mereka. Akan lebih baik kalau kita membuat anak lebih terbuka, dan mencari solusi bersama.
Berikut beberapa cara mengatasi anak korban bullying yang bisa dilakukan di rumah:
Melakukan pendekatan ke anak
Saat anak menjadi korban bullying, cara mengatasi paling mudah adalah melakukan pendekatan. Kalau Mama Papa menemukan beberapa bukti yang mengindikasikan anak menjadi korban bullying, kita dapat menggali informasi secara langsung ke anak. Mulai dari mencari tahu siapa pelakunya, dan bentuk perundungan yang dilakukan.
Supaya anak tidak merasa terintimidasi, Mama Papa bisa menanyakan ke anak saat sedang santai. Seperti saat asyik menonton televisi, atau sedang bermain game. Jangan dipaksa, kita harus membuat anak nyaman terlebih dahulu.
Laporkan ke pihak sekolah
Setelah mengetahui bentuk perundungan yang dilakukan ke anak, Mama Papa jangan takut melakukan tindakan tegas. Kita bisa melaporkan ke pihak sekolah. Karena anak yang di-bully biasanya merasa takut melapor ke guru, karena kerap diancam temannya.
Untuk memberi efek jera pada pelaku bullying, Mama Papa dapat meminta pihak sekolah agar selalu melakukan pemantauan lebih lanjut. Kalau pelaku tidak jera, kita bisa meminta pihak sekolah memberikan sanksi tegas.
Berikan keamanan untuk anak
Untuk mengatasi anak yang jadi korban bullying, Mama Papa harus memberikan keamanan yang ekstra. Seperti yang kita tahu, kebiasaan bullying biasanya tidak bisa hilang dalam sekejap.
Melaporkan pelaku ke sekolah pun belum tentu cukup. Karena pelaku bisa memanfaatkan waktu luang untuk mengganggu anak kita. Sebagai orangtua, Mama bisa meminta izin pihak sekolah untuk memantau anak setiap jam istirahat, atau menjemput si kecil lebih cepat. Dengan begitu, si kecil jauh lebih aman dari si pelaku.
Baca Juga: 8 Tipe Kecerdasan Anak, Penting Diketahui Orangtua
Buat anak percaya diri
Pelaku bullying biasanya akan memilih sasaran yang terlihat lemah di antara teman-temannya. Ada juga korban perundungan yang dicaci maki karena bentuk tubuhnya; gemuk, berkulit hitam, giginya tidak rapi, atau memiliki tanda lahir.
Nah, untuk mengatasi anak yang menjadi korban bullying, Mama Papa dapat membangun kepercayaan diri anak. Contohnya, mengajarkan anak untuk menerima kekurangan dan kelebihan dirinya. Lalu, mengajari anak cara membela diri saat diolok-olok temannya.
Jadi, saat si kecil menjadi korban bullying oleh teman-temannya, dia tahu cara mengatasi rundungan temannya tanpa rasa minder!
Baca Juga: Cara Atasi Anak Pemalu di Sekolah Baru
Ajari anak pilih pergaulan
Setiap anak pasti membutuhkan pertemanan untuk menjalani kehidupan sosial. Kalau si kecil sering mengalami kasus perundungan, kita bisa mengarahkannya untuk mencari lingkungan yang lebih baik.
Mama Papa dapat mendorong si kecil agar berteman dengan lingkungan yang positif. Misalnya, kumpulan anak-anak yang tidak suka merundung, dan menghargai orang lain. Dengan begitu, kita dapat mengatasi bullying pada anak, deh!
Mama Papa, itulah beberapa cara untuk mengatasi anak yang jadi korban bullying. Sebagai orangtua, kita harus memberi keamanan yang ekstra untuk mereka, ya!
Baca juga: Kenali 8 Tanda Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah