Sebagai ibu yang bekerja, biasanya kita sering kerepotan kalau harus masak makanan pendamping ASI (MPASI) setiap hari. Tidak heran kalau banyak dari Mama yang lebih memilih menyimpan stok MPASI di kulkas, agar lebih praktis. Akan tetapi, Mama tetap harus memerhatikan cara menyimpan MPASI yang benar, ya!
Memasuki usia 6 bulan, si kecil sudah mulai mencicipi MPASI pertamanya. Biasanya, banyak orangtua harap-harap cemas saat membuat MPASI sendiri. Karena kita harus memastikan nutrisi di dalam MPASI terjaga dengan baik. Supaya MPASI si kecil tetap enak dan fresh, Mama harus tahu cara menyimpan MPASI yang tepat.
Perlu diketahui, MPASI buatan sendiri memang tidak bisa bertahan lama. Karena menggunakan bahan alami dalam proses memasaknya. Tapi, tak perlu cemas. Karena Mama bisa menyiapkan MPASI untuk beberapa kali makan. Jadi tidak ribet menyiapkannya.
Namun, agar kualitas MPASI tetap terjaga dengan baik, Mama tidak boleh sembarangan menyimpan MPASI. Berikut cara menyimpan MPASI agar nutrisinya terjaga dengan baik:
Jangan dibiarkan terbuka
Salah satu kesalahan menyimpan MPASI adalah membiarkannya berada di tempat terbuka. Sebab, hal ini bisa membuat MPASI terkontaminasi bakteri, dan bisa membahayakan kesehatan si kecil. Supaya MPASI tetap terjaga, Mama harus menutup MPASI, dan tidak membiarkan terbuka lebih dari 2 jam.
Masukan dalam wadah
Cara menyimpan MPASI yang benar dengan memasukkannya ke dalam food container. Kita bisa memilih wadah yang berbahan kaca atau plastik. Untuk menghindari bahan kimia berbahaya masuk ke makanan, pilih wadah berlabel BPA Free dan kedap udara.
O. iya, kalau MPASI bentuknya cair, Mama bisa menyimpan MPASI di cetakan es batu atau es krim. Jadi, kita tinggal panaskan stok MPASI kalau mau digunakan saja.
Baca Juga: 7 Makanan Sumber Protein Hewani untuk Cegah Stunting
Bagi sesuai porsi
Nah, saat Mama menaruh MPASI ke dalam wadah. Jangan lupa untuk membagi MPASI menjadi beberapa porsi dalam food container. Cara menyimpan MPASI ini akan memudahkan Mama mengatur MPASI sesuai porsi makan si kecil untuk sekali makan. Selain itu, kita tidak perlu memasak berkali-kali untuk membuat MPASI.
Tulis tanggal pembuatan
Setelah membagi MPASI dalam beberapa wadah, cara menyimpan MPASI berikutnya dengan memberi label tanggal pembuatan, dan perkiraan kapan makanan akan basi.
Selain itu, Mama juga dapat menuliskan bahan-bahan makanan untuk MPASI tersebut. Cara ini dapat membantu kita untuk memprioritaskan makanan sesuai warnanya cepat berubah, dan memberikan MPASI si kecil yang lebih beragam.
Baca Juga: 7 Manfaat Hati Ayam untuk MPASI Bayi, Cegah Anemia!
Simpan dalam freezer
Cara menyimpan MPASI berikutnya dengan memasukan ke dalam freezer atau kulkas. Kalau Mama menyimpan MPASI di dalam freezer, pastikan suhu yang kita gunakan berada di bawah -15 derajat Celcius. Menurut IDAI, dalam suhu ini MPASI bisa bertahan hingga 2 minggu.
Selain freezer, kita bisa menyimpan MPASI dalam kulkas. Namun, suhu normal kulkas yang berada di antara 4 derajat Celcius hanya bisa menyimpan MPASI selama lima hari saja.
Panaskan makanan
Jika ingin menggunakan stok MPASI untuk makan si kecil, Mama bisa mengeluarkan MPASI dari dalam kulkas maupun freezer, dan biarkan dalam suhu ruang beberapa menit.
Kalau tekstur MPASI sudah tak terlalu padat, Mama bisa menghangatkan MPASI. Caranya cukup mudah, kita hanya perlu mencairkan, mengukus, atau memasukkan MPASI dalam microwave. Jadi, kita tidak perlu masak dari awal, kan?
Perlu diingat, MPASI yang sudah kita panaskan tidak boleh disimpan dalam kulkas lagi, ya! Karena memanaskan MPASI berulang kali dapat merusak kualitas dan tekstur MPASI.
Itulah beberapa tips menyimpan MPASI yang benar, agar nutrisi di dalamnya tetap terjaga dengan baik. Sehingga tumbuh kembang si kecil bisa lebih optimal, deh!
Baca Juga: Inspirasi Resep MPASI Daging Sapi agar Anak Lahap Makan