Investasi saham tidak boleh sembarangan. Ada beberapa strategi investasi saham yang perlu diperhatikan, agar mendapatkan keuntungan berlimpah. Tak hanya menentukan waktu jual-beli yang tepat, strategi yang disusun juga mempertimbangkan metode investasi yang akan digunakan.
Karena pengin cepat untung, banyak investor pemula yang asal nyemplung ke dunia investasi saham. Padahal, investasi saham tidak boleh sembarangan. Ada strategi investasi saham yang perlu diperhatikan agar mendapatkan keuntungan berlimpah.
Penting dipahami, strategi investasi tidak hanya sekadar menentukan momen jual-beli yang tepat saja. Namun, juga menentukan metode investasi yang akan digunakan. Tujuannya untuk mendapatkan meminimalkan risiko kerugian berinvestasi, sehingga mendapatkan keuntungan maksimal.
Setidaknya, ada 4 strategi investasi saham yang bisa Mama Papa pilih. Berikut di antaranya:
1. Menabung saham rutin
Hingga saat ini, menabung saham secara rutin atau Dollar Cost Averaging (DCA) masih menjadi strategi investasi yang banyak diterapkan oleh investor pemula. Lantas, seperti apa strategi menabung saham dengan konsep DCA?
Sesuai dengan namanya, menabung saham adalah metode menyisihkan sejumlah uang secara rutin untuk diinvestasikan pada saham-saham yang diincar dalam jangka panjang. Tanpa memerhatikan naik-turunnya harga saham tersebut.
Ada banyak keuntungan menerapkan strategi menabung saham rutin dengan konsep DCA. mulai dari menghindari kerugian atau loss aversion bias (LAB), terhindar dari kejadian lump sum yang mendadak, hingga mengurangi aspek emosi saat berinvestasi.
2. Value investing
Selanjutnya adalah value investing: sebuah strategi berinvestasi yang fokus pada pembelian saham value stock. Dengan kata lain, strategi investasi yang diperkenalkan oleh investor Ben Graham ini lebih fokus membeli saham dengan harga yang lebih murah dari harga yang tercantum dari laporan keuangan.
Namun, bukan berarti kita boleh asal membeli seluruh saham “murah” secara asal. Agar mendapatkan keuntungan besar, pastikan membeli saham dari perusahaan yang memiliki tata kelola dan track record baik. Kemudian, pastikan perusahaan tersebut juga memiliki kinerja keuangan yang bagus, ya!
Baca Juga: Saham Gorengan: Definisi dan Ciri yang Harus Diwaspadai
3. Growth investing
Strategi investasi saham yang tidak kalah menarik dicoba adalah growth investing. Dijelaskan dari laman Ajaib.co.id, growth investing lebih fokus pada pencarian saham-saham yang berpotensi. Baik itu memiliki potensi keuntungan, maupun pertumbuhan pendapatan tinggi di masa depan.
Umumnya, investor yang menerapkan growth investing strategy tidak ragu membeli saham yang harganya tinggi. Hal ini disebabkan mereka tidak mempedulikan valuasi saham. Investor hanya meyakini jika saham tersebut memiliki potensi tumbuh besar dan menguntungkan di masa depan.
4. Trading saham
Selama ini, investasi untuk jangka panjang menjadi salah satu strategi investasi yang paling banyak disarankan. Padahal, ada satu strategi yang tidak kalah menarik dicoba, yaitu trading saham.
Berbeda dengan strategi lainnya, trading merupakan transaksi jual-beli saham dalam jangka pendek. Mulai dari 15 menit, beberapa jam, atau bahkan dalam kurun waktu seminggu. Nantinya, kita akan mendapatkan keuntungan dari selisih pergerakan harga saham jangka pendek tersebut.
Hanya saja, trading saham juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Kita harus memiliki waktu untuk memantau pergerakan harga saham, sambil menerapkan analisis teknis yang mumpuni. Tujuannya untuk menghindari kerugian yang sangat besar.
Semua strategi investasi di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, pastikan untuk berinvestasi saham dengan bijak, guna meminimalkan risiko kerugian, ya!
Baca Juga: 7 Tips Trading Saham untuk Treder Pemula biar Untung