Mendapat kabar si kecil kerap memukul teman-temannya di sekolah tentu bikin kita panik. Saking paniknya, tidak sedikit orangtua yang berakhir memarahi anak tanpa mencari tahu penyebabnya. Supaya tidak salah langkah penanganan, cari tahu cara bijak menghadapi anak suka memukul temannya pada artikel di bawah ini.
Sering mendapat laporan dari guru di sekolah kalau anak suka memukul teman-temannya? Atau, Mama Papa melihat dengan mata kepala sendiri kalau si kecil beberapa kali ketahuan memukul teman-temannya di sekolah?
Mendengar kabar jika anak suka memukul temannya di sekolah tentu bikin kita sebagai orangtua panik. Saking paniknya, tidak sedikit orangtua yang berakhir memarahi dan menghukum anak, tanpa mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu.
Terkadang, ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak berakhir memukul temannya. Seperti sedang mempertahankan area atau benda-benda pribadinya, merasa kesal, frustasi, atau bahkan karena mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan.
Kalau dibiarkan, kebiasaan memukul akan menjadi bumerang dan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak di masa depan. Mulai dari tidak punya teman atau dikucilkan di lingkungan, hingga berisiko menjadi pelaku bullying.
Sebelum terlambat, begini cara bijak menghadapi anak suka memukul temannya yang bisa dilakukan:
1. Cari tahu penyebabnya
Seperti sudah disinggung di awal, terkadang anak memiliki alasan tersendiri mengapa mereka memukul teman-temannya di sekolah. Umumnya, salah satu penyebab anak suka memukul temannya yang paling sering terjadi karena pernah mendapatkan perilaku buruk.
Dikutip dari laman Hellosehat, terkadang anak yang berperilaku agresif dan suka memukul disebabkan karena menerima perlakuan tidak mengenakkan di rumah. Di sisi lain, si kecil suka memukul juga bisa disebabkan karena merasa frustasi tidak bisa mengekspresikan diri dengan baik.
2. Diskusikan dengan si kecil
Untuk mendapatkan penyebab pasti mengapa anak sering memukul teman-temannya, Mama Papa bisa ajak si kecil ngobrol bersama. Dari obrolan singkat ini, Mama Papa bisa “menyelam” lebih dalam terkait kondisi dan perasaan si kecil yang sebenarnya.
Namun, usahakan untuk mencari momen diskusi yang tepat, agar si kecil merasa nyaman dan terbuka untuk bercerita. Hindari mengajak berdiskusi saat anak lapar, mengantuk, dan kelelahan. Karena justru menyebabkan si kecil rewel dan bete.
Baca Juga: 5 Jenis Bullying di Sekolah Anak, Orangtua Wajib Tahu!
3. Tunjukkan empati
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, cara bijak menghadapi anak suka memukul yang tidak kalah penting diperhatikan adalah menunjukkan empati. Dengan begitu, si kecil bisa tumbuh menjadi sosok yang peduli dan saling memahami satu sama lain.
Misal, si kecil curhat jika mereka memukul karena merasa kesal dengan temannya. Dalam hal ini, kita bisa memvalidasi perasaannya dengan mengatakan bahwa Mama Papa memahami perasaan kesal tersebut.
Setelah itu, Mama Papa tetap perlu memberi tahu jika memukul bukanlah perilaku yang baik. Bahkan, tidak ada salahnya Mama Papa mengajarkan si kecil untuk memposisikan dirinya sebagai orang lain yang tertindas. Dengan begitu, si kecil bisa memiliki rasa empati, dan merasakan apa yang temannya rasakan karena dipukul.
4. Ajak anak meminta maaf
Mengajak si kecil meminta maaf turut menjadi salah satu cara bijak menghadapi anak suka memukul temannya di sekolah. Meski tidak mudah, namun cara ini dapat melatih anak untuk selalu berperilaku baik dan mengakui kesalahan.
Tapi, bagaimana kalau si kecil masih menolak dan tidak mau meminta maaf? Tidak perlu dipaksa, kali ini Mama Papa bisa menjelaskan si kecil jika kebiasaan memukul dapat menyakiti perasaan orang lain. Lalu, jelaskan pula jika meminta maaf akan membantu mereka tumbuh menjadi orang yang lebih baik.
5. Terapkan aturan yang tegas
Cara bijak menghadapi anak suka memukul yang tidak kalah penting dilakukan: menetapkan aturan yang tegas, dan memberi konsekuensi apabila si kecil mengulangi kesalahan yang sama.
Bukan dengan memberi hukuman berupa kekerasan fisik. Jika si kecil mengulangi kesalahan yang sama, kita bisa memberi hukuman yang mendidik. Seperti merenungkan kesalahan di sudut ruangan, atau mengurangi waktu bermain dan nonton TV si kecil.
6. Beri contoh yang baik
Seperti yang Mama Papa tahu, anak adalah peniru andal. Oleh karena itu, apabila tidak ingin anak memiliki kebiasaan suka memukul, pastikan untuk selalu memberi contoh yang baik.
Salah satu cara paling sederhana dengan tidak melakukan kekerasan di rumah. Biasakan untuk tidak saling beradu mulut menggunakan kata-kata kasar maupun dengan pukulan. Karena, berisiko menyebabkan anak meniru dan berperilaku semakin agresif.
Apabila sudah melakukan cara di atas, tapi anak masih sering ketahuan memukul teman-temannya di sekolah. Jangan ragu meminta bantuan dari konselor atau psikolog anak, agar si kecil mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Kenali 8 Tanda Anak Menjadi Korban Bullying di Sekolah