Investasi menjadi satu cara mengamankan uang kita dari ancaman inflasi. Banyak instrumen investasi yang bisa Mama Papa, mulai dari yang risiko rendah hingga tinggi. Nah, salah satu instrumen investasi yang sedang ramai dibahas adalah obligasi. Namun, kalau ini pertama kali Mama Papa investasi, jangan sampai salah memilih obligasi, ya!
Niat investasi sudah ada, namun masih bingung mau investasi di mana? Bagi Mama Papa yang baru pertama kali memulai investasi, tak ada salahnya kita memilih obligasi. Karena instrumen investasi satu ini menawarkan keuntungan lumayan tinggi, dan risikonya tidak terlalu tinggi; sedang.
Sebagai investor, Mama Papa akan mendapatkan keuntungan berupa kupon yang diberikan secara berkala. Selain itu, nilai kupon yang diberikan ini juga lebih tinggi daripada bunga deposito, lo! Sekadar informasi, minimal keuntungan deposito di kisaran 2%, sementara keuntungan memilih investasi obligasi bisa mencapai 5%.
Tapi ingat, semua bentuk investasi tetap ada risikonya. Maka dari itu, sebelum berinvestasi, Mama Papa harus memilih obligasi yang tepat dan menguntungkan. Begini caranya:
Jenis-jenis obligasi
Salah satu hal yang perlu kita lakukan sebelum memilih obligasi untuk investasi adalah mengetahui dan memahami jenis-jenis obligasi. Umumnya, kita bisa menemukan obligasi korporat dan pemerintah.
Kalau ingin obligasi yang dijamin undang-undang, Mama Papa bisa memilih obligasi yang dikeluarkan langsung oleh pemerintah. Namun, kalau ingin mengejar keuntungan yang lebih tinggi, kita bisa melirik obligasi korporasi atau swasta dengan tetap memerhatikan keamanannya.
Baca Juga: Perbedaan Antara Saham dan Obligasi, Kenali Sebelum Beli
Penerbit obligasi
Saat memilih obligasi sebagai instrumen investasi, Mama Papa juga harus mengetahui siapa penerbit obligasi tersebut. Pastikan kita mengetahui seluk-beluk perusahaan tersebut. Khususnya kalau Mama Papa memilih obligasi swasta yang tidak dijamin oleh pemerintah.
Cari tahu, apakah perusahaan penerbit sudah terdaftar dan mendapat izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau belum? Tujuannya untuk menghindari penanaman modal bodong di perusahaan yang tidak jelas asal-usulnya. Sehingga Mama Papa bisa melakukan investasi dengan aman dan menguntungkan.
Baca Juga: 4 Investasi yang Aman dan Menguntungkan untuk Pemula
Tingkat suku bunga
Sama seperti investasi lainnya, obligasi juga menawarkan bunga yang cukup menggirukan. Saat kita sudah yakin memilih obligasi, maka kita harus mengamati suku bunga perusahaan secara berkala.
Karena harga obligasi mudah naik dan turun. Kalau suku bunga mengalami kenaikan, maka nilai harga obligasinya akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga mengalami penurunan, maka harga obligasi akan meningkat. Maka dari itu, kita tidak boleh asal memilih obligasi. Khususnya kalau kita memilih instrumen korporasi yang nilainya cenderung fluktuatif.
Ketahui rentan waktu
Tak boleh terlewatkan, saat memilih obligasi Mama Papa harus mengetahui rentan waktu peminjaman. Biasanya di dalam obligasi terdapat perjanjian tentang suku bunga dan jangka waktu peminjaman, yakni antara 1-10 tahun.
Semakin lama jangka pinjaman, umumnya semakin besar pula bunga yang diberikan. Makanya, perlu kita pastikan kembali, kalau tujuan investasi kita adalah untuk jangka panjang, agar keuntungannya lebih terasa!
Gunakan manajer investasi
Kalau Mama Papa masih bingung menentukan investasi yang tepat, aman, dan menguntungkan, tak ada salahnya kita menggunakan jasa Manajer Investasi (MI).
Manajer Investasi akan membantu kita menentukan profil investasi yang sesuai dengan kemampuan dan risiko yang sanggup kita tanggung. Karena tidak semua orang berani mengambil risiko saat mulai berinvestasi.
Itulah beberapa tips yang bisa Mama Papa terapkan saat akan melakukan investasi obligasi. Ingat, investasi harus dipikirkan dengan matang, jangan asal ikut-ikutan tren saja, ya!
Baca Juga: Bebas Ribet, Begini Cara Membeli Saham Luar Negeri