Mungkin Mama Papa sudah tidak asing lagi dengan penyakit antraks. Penyakit yang menyerang hewan ternak, dan bisa menular ke manusia. Walau tergolong berbahaya, tapi kita tak perlu panik berlebihan. Lebih baik kita melakukan antisipasi pencegahan antraks.
Baru-baru ini terdengar kabar tentang penyakit antraks menular ke manusia di Gunungkidul, Yogyakarta. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat, terdapat tiga orang yang meninggal dunia di Gunungkidul, dan 93 orang juga terdeteksi positif penyakit antraks.
Hal ini terjadi karena para warga mengonsumsi daging sapi yang terkontaminasi antraks. Lantas, apa bahaya penyakit ini? Antraks adalah penyakit menular pada hewan ternak yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis.
Penyakit antraks bisa menular ke manusia dari daging yang dikonsumsi, atau kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi dengan spora. Bahkan, mengutip dari laman Klikdokter, penularan antraks bisa melalui luka pada di kulit.
Bukan untuk menakut-nakuti, kok. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sebelum terjadi dampak buruk yang makin parah.
Bahaya Penyakit Antraks
Mungkin Mama Papa bertanya-tanya, apakah penyakit antraks berbahaya bagi manusia? Jawaban tentu iya. Karena penyakit ini bisa menyerang kulit, pencernaan, hingga pernapasan kita. Berdasarkan jenisnya, berikut beberapa jenis antraks yang harus Mama Papa waspadai:
1. Antraks kulit
Satu jenis penyakit antraks yang tidak begitu berbahaya. Penyakit ini terjadi jika kita memiliki luka terbuka yang terpapar bakteri dari kulit, bulu, atau daging yang terkontaminasi. Biasanya bakteri antraks ini berkembang antara 1-2 hari setelah terpapar.
Jenis antraks ini ditandai dengan benjolan pada permukaan kulit dan diikuti rasa gatal. Biasanya benjolan terlihat di area wajah, leher, dan lengan. Benjolan juga bisa berubah menjadi borok yang berwarna kehitaman.
Baca juga: Cara Mencegah Penularan Rabies pada Manusia
2. Antraks pencernaan
Penyakit antraks satu ini muncul kalau Mama Papa mengonsumsi daging yang sudah terkontaminasi bakteri. Biasanya bakteri akan menginfeksi pencernaan kita 1-7 hari setelah terpapar.
Antraks pencernaan biasanya ditandai rasa mual, sulit menelan, tenggorokan sakit, penurunan nafsu makan, demam, sakit kepala, hingga benjolan di sekitar leher. Pada kondisi yang semakin parah, kita bisa mengalami diare berdarah!
3. Antraks pernapasan
Disebut sebagai jenis antraks yang paling berbahaya. Penyakit antraks pernapasan biasanya terjadi kalau kita menghirup spora yang berasal dari bakteri antraks. Baik itu dari kulit atau bulu hewan ternak. Biasanya infeksi ini baru berkembang 7 hari hingga 2 bulan setelah terpapar.
Mulanya, antraks pernapasan ditandai dengan flu biasa, yang disertai demam, nyeri saat menelan, nyeri otot, hingga kelelahan berlebih. Pada tahap yang lebih parah, antraks bisa menyebabkan peradangan selaput otak hingga meningitis.
Maka dari itu, untuk mencegah hal yang tak diinginkan atau makin memperparah kondisi kesehatan kita, Mama Papa disarankan segera konsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan serius. Atau dengan melakukan upaya pencegah seperti cara di bawah ini.
Baca juga: 8 Penyakit yang Sering Menyerang Kucing Peliharaan
Mencegah Penyakit Antraks
Penyakit antraks memang bisa mengancam nyawa manusia, namun Mama Papa tetap bisa mencegahnya, kok. Meski tidak mudah, kita bisa memerhatikan ciri-ciri daging yang terkontaminasi bakteri, lo!
Umumnya, daging yang terinfeksi antraks berwarna kehitam-hitaman. Jadi, kita perlu pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah daging tersebut benar terkontaminasi antraks atau tidak. Kalau warna daging mencurigakan, baiknya dihindari, ya, Mama Papa!
Bagi Mama Papa yang berada di lingkungan peternakan, juga perlu mengetahui tanda-tanda hewan ternak terinfeksi antraks atau tidak. Umumnya, sapi atau kambing yang terinfeksi antraks akan lebih gelisah, demam, sakit pinggang, hingga sulit bernapas.
Lantas, bagaimana kalau sudah terlanjur mengonsumsi daging yang terkontaminasi antraks? Mama Papa jangan buru-buru panik, ya! Untuk memastikan ada tidaknya bakteri di dalam tubuh, kita bisa melakukan pemeriksaan ke dokter secepatnya.
Kalau benar terdeteksi antraks, biasanya dokter akan memberikan kita antibiotik untuk memaksimalkan pengobatan. Seperti doxycycline, ciprofloxacin, atau penicillin. Makanya, Mama Papa jangan takut untuk konsultasi ke dokter, ya!
Itulah beberapa hal yang perlu Mama Papa ketahui tentang penyakit antraks. Jadi jangan terlalu panik, lebih baik kita segera berobat ke dokter jika mengalami beberapa gejala antraks di atas.
Baca juga: Cara Mengatasi Luka Bakar, Jangan Pakai Pasta Gigi