6 Cara Bijak Mengatasi Anak Sering Teriak-Teriak6 Cara Bijak Mengatasi Anak Sering Teriak-Teriak6 Cara Bijak Mengatasi Anak Sering Teriak-Teriak6 Cara Bijak Mengatasi Anak Sering Teriak-Teriak
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

6 Cara Bijak Mengatasi Anak Sering Teriak-Teriak

July 14, 2023
Anak Sering Teriak

Cara Mengatasi Anak Sering Berteriak | Foto: Freepik

Karena merasa frustasi, tidak sedikit orangtua yang ikutan berteriak saat si kecil sedang teriak-teriak tanpa alasan yang jelas. Padahal, ikut berteriak justru memperkeruh suasana. Sebaiknya, coba lakukan cara bijak mengatasi anak sering teriak-teriak berikut ini. 

Tiada hari tanpa teriakan anak saat si kecil memasuki usia 1-3 tahun. Saking seringnya, banyak orangtua pun bertanya-tanya: apakah anak sering teriak-teriak adalah hal wajar? 

Kabar baiknya, anak sering teriak di usia 1-3 tahun termasuk hal wajar. Kebiasaan berteriak tersebut disebabkan karena keterampilan sosial dan emosional anak yang mulai berkembang.

Sayangnya, di tahap ini anak masih belum bisa mengungkapkan dan mengekspresikan emosinya dengan baik. Hal inilah yang menyebabkan anak frustasi, sehingga berakhir kesal dan berteriak. 

Selain karena belum bisa mengekspresikan emosi dengan baik, masih ada banyak penyebab anak sering teriak yang perlu Mama Papa perhatikan. Seperti salah satunya karena sedang mencari perhatian orangtua atau orang terdekatnya.

Jika dibiarkan, perilaku anak sering berteriak juga bisa digolongkan sebagai tantrum. Apalagi kalau si kecil mulai teriak-teriak sambil menangis, menjerit, hingga bersikap agresif; memukul, menendang, dan membanting barang di sekitarnya. 

Untungnya, ada beberapa cara bijak menghadapi anak sering teriak yang bisa coba Mama Papa terapkan mulai hari ini. Lebih lengkapnya, simak penjelasan di bawah ini:

Jangan berteriak

Karena merasa frustasi, tidak jarang kita kerap membalas teriakan anak dengan berteriak. Alih-alih bikin anak diam dan tidak mengulangi kebiasaan teriak-teriak tanpa alasan. Membalas teriakan anak dengan berteriak justru dapat memperkeruh suasana.

Oleh karena itu, satu cara bijak mengatasi anak sering teriak-teriak yang penting dilakukan adalah menahan diri tidak berteriak. Sekesal apapun, cobalah untuk tarik napas panjang agar emosi stabil. Setelah itu, ajak anak bicara dengan suara pelan agar si kecil tidak “meledak”.

Tunjukkan cara berkomunikasi yang benar

Jangan buru-buru menyalahkan si kecil kalau mereka sering berteriak. Bisa saja, penyebab anak sering teriak karena menganggap teriak-teriak adalah hal wajar. Apalagi kalau Mama Papa sering mengabulkan permintaan si kecil setelah mereka berteriak dan tantrum. 

Kalau sudah begini, tentu Mama Papa harus mulai menunjukkan cara berkomunikasi yang benar. Misal, memberi tahu si kecil untuk menyapa seseorang dengan lembut, serta membiasakan anak mengungkapkan “tolong”, “maaf”, dan “terima kasih”.

Tapi, jangan hanya memberitahu si kecil menggunakan kata-kata saja. Kita juga perlu memberi contoh nyata setiap hari. Dengan begitu, anak bisa mencontoh cara berkomunikasi yang benar, tanpa perlu berteriak. 

Memahami emosi si kecil

Seperti disinggung di awal, anak usia 1-3 tahun belum bisa memahami emosi dengan baik. Maka, cara mengatasi anak sering berteriak yang tidak kalah penting dilakukan berikutnya dengan memahami emosi si kecil. Bagaimana caranya?

Misal, saat sedang asik bermain tiba-tiba si kecil berteriak dan terlihat kesal. Coba datangi dan tanyakan apa hal yang membuat si kecil tiba-tiba berteriak: “Kakak kenapa kok tiba-tiba teriak dan terlihat kesal? Susah, ya, menyusun balok-balokan tadi?”

Apabila si kecil mengiyakan pertanyaan Mama Papa, kita bisa ikut membantu menyusun balok susun dari awal. Secara perlahan, perhatian yang diberikan dapat membuat anak merasa diperhatikan, dan menghilangkan kebiasaan sering teriak-teriak saat kesal.

Baca Juga: Hadapi dengan Tenang, Begini Cara Mengatasi Anak Egois 

Ajari mengekspresikan perasaan

Salah satu penyebab anak sering berteriak karena kesulitan mengekspresikan perasaannya. Maka, cara mengatasi anak sering teriak yang bisa dicoba dengan mengajari si kecil mengekspresikan perasaannya dengan baik. 

Misal, Mama Papa melihat si kecil terlihat kesal saat sedang bermain di taman bersama teman-temannya. Alih-alih membiarkannya, coba pancing anak berbicara dengan memvalidasi perasaannya dan menyenangkan apakah ada sesuatu yang membuatnya kesal. 

Awalnya, memancing anak berbicara dan mengekspresikan perasaan memang tidak mudah. Tapi, secara perlahan, langkah ini bisa membuat si kecil paham jika orangtua adalah tempat paling nyaman untuk bercerita dan berkeluh kesah. 

Alihkan perhatian

Niat membawa anak ikut berbelanja ke supermarket bisa berakhir mimpi buruk. Terutama jika si kecil mulai tantrum dan berteriak tanpa alasan yang jelas. Apakah Mama Papa juga sering kewalahan menghadapi anak ering teriak-teriak di tempat umum?

Untuk mencegah drama di supermarket, Mama Papa bisa coba membuat anak sibuk. Misalnya dengan meminta si kecil ikut mendorong troli belanjaan. Bahkan, kita juga bisa meminta si kecil untuk mengambil barang-barang yang akan dibeli. Walaupun sederhana, kegiatan ini bisa mengalihkan perhatian anak agar tidak berteriak. 

Baca Juga: Penyebab Tantrum pada Anak, Faktor Lingkungan dan Orangtua 

Luangkan waktu bersama

Seperti disinggung di awal, bisa saja penyebab anak sering teriak karena mencari perhatian. Kalau sudah begini, meluangkan waktu untuk quality time menjadi cara mengatasi anak sering teriak-teriak yang paling ampuh. 

Apabila Mama Papa sibuk bekerja, coba luangkan waktu minimal 1 jam untuk bermain bersama sepulang dari kantor. Kita juga bisa melakukan rutinitas sebelum tidur bersama. Seperti mengganti pakaian tidur, menata kamar, hingga membacakan buku cerita.

Apabila sudah melakukan beberapa cara di atas, tapi si kecil masih sering berteriak-teriak tanpa sebab. Disarankan untuk membawa si kecil ke psikolog, guna mencari tahu penyebab dan cara mengatasi anak sering teriak tanpa alasan.

Semoga artikel ini membantu!

Baca Juga: 7 Cara Menenangkan Anak yang Menangis Kencang 

Share
0
Nadia
Nadia

Related posts

Anak Tidur Siang

Manfaat Anak Tidur Siang | Foto: Freepik

July 21, 2023

6 Manfaat Membiasakan Anak Tidur Siang, Bikin Pintar?


Read more
Slow Living

Slow Living | Foto: Freepik

July 21, 2023

Slow Living, Manfaat Menjalani Hidup Lebih Santai


Read more
Anak belajar matematika

Cara Membantu Anak Belajar Matematika | Foto: Freepik

July 18, 2023

6 Cara Menyenangkan Membantu Anak Belajar Matematika 


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Anak Tidur Siang0
    6 Manfaat Membiasakan Anak Tidur Siang, Bikin Pintar?
    July 21, 2023
  • Slow Living0
    Slow Living, Manfaat Menjalani Hidup Lebih Santai
    July 21, 2023
  • Jenis Media Tanam0
    6 Jenis Media Tanam Organik untuk Menyuburkan Tanaman
    July 21, 2023
  • Menghilangkan Tato0
    4 Cara Menghilangkan Tato Permanen, Kulit Bersih Kembali
    July 21, 2023
  • Sering Haus0
    7 Penyebab Sering Haus Terus-Menerus, Tanda Penyakit Serius?
    July 21, 2023
  • Kesemutan saat Hamil0
    Wajarkah Kesemutan Saat Hamil? Ini Penjelasan Lengkapnya
    July 21, 2023
  • Jenis KPR0
    Jenis-Jenis KPR, Ketahui sebelum Membeli Rumah Impian
    July 18, 2023
  • Anak belajar matematika0
    6 Cara Menyenangkan Membantu Anak Belajar Matematika 
    July 18, 2023
  • Buku Parenting0
    Rekomendasi Buku Parenting Terbaik dari Nikita Willy
    July 18, 2023
  • Rontok Setelah Melahirkan0
    Begini Cara Mengatasi Rambut Rontok setelah Melahirkan
    July 18, 2023

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid