Selain menyimpan kesegaran saat disantap, buah yang populer untuk dijadikan lalapan ini juga menyimpan banyak khasiat untuk kesehatan tubuh kita. Menariknya lagi, timun termasuk buah yang mudah untuk ditanam bahkan di rumah sekalipun. Yuk, ketahui cara menanam timun di bawah ini.
Bagi penggemar lalapan, pasti menjadi kebanggaan tersendiri kalau bisa menanam timun di rumah. Saat panen tiba, menjadi momen yang menggembirakan, karena kita bisa menyantap timun hasil kebun sendiri. Terlebih lagi, cara menanam timun di rumah tergolong mudah, lo!
Yup, cara menanam timun di rumah itu mudah, karena timun termasuk buah-buahan yang mudah tumbuh dengan subur. Tanaman ini menyukai matahari dan air, sehingga bisa tumbuh dengan cepat, asalkan Mama Papa rajin menyiramnya.
Bagi Mama Papa yang mau berkebun menaman timun di rumah. Berikut cara-cara menanam timun yang harus diperhatikan:
Siapkan bibit
Tahapan penting dalam sebelum mengetahui cara menanam timun di rumah adalah menyiapkan bibit unggul. Pastikan Mama Papa memilih bibit berbungkus aluminium untuk menjaga kebersihan bibit. Pilih juga bibit yang sudah mendapat verifikasi Dinas Pertanian untuk menjamin keasliannya.
Kalau sudah dapat bibit timun unggulan. Mama Papa bisa merendamnya ke dalam air. Bibit berkualitas pasti akan mengapung saat direndam. Sebaliknya, bibit yang tidak berkualitas pasti akan tenggelam.
Siapkan media tanam
Cara menanam timun di rumah dilanjutkan dengan menyiapkan media tanam. Mama Papa bisa campurkan tanah, pupuk kandang atau kompos, arang sekam, dalam komposisi seimbang sebagai media menanam timun.
Lalu tambahkan 1 sendok kapur pertanian dalam 1 ember media tanam ukuran 10 liter. Biarkan selama 7-10 hari agar campuran lebih merata. Nantinya, campuran ini akan menyediakan unsur hara yang dapat mendukung petumbuhan tanaman timun.
Baca juga: Begini Cara Menanam Wortel di Rumah agar Cepat Panen
Siapkan polybag
Setelah semua bahan tercampur, cara menanam timun berikutnya dengan menyiapkan polybag atau pot berdiameter 25 cm. Tuangkan media tanam ke dalam polybag sambil dipadatkan atau ditekan-tekan.
Namun, pastikan tidak mengisi media tanam terlalu penuh, ya! Sisakan ruang sekitar 5 cm supaya air tidak tumpah saat proses penyiraman. Tambahkan juga lubang terbuka di bagian bawah polybag atau pot untuk mendapatkan oksigen. Berikutnya, kita bisa memasukkan bibit timun unggulan, dan tunggu selama 5 hari atau sampai tunas tumbuh.
Baca juga: 7 Manfaat Jus Wortel, Bukan untuk Kesehatan Mata Saja!
Tahap penyiraman
Berikutnya, Mama Papa juga harus melakukan penyiraman rutin. Di awal masa penanaman timun, kita bisa menyiramnya setiap pagi dan sore. Kalau benih sudah muncul ke permukaan, kurangi intensitas penyiraman jadi sehari sekali pada sore hari.
Namun, pastikan benih timun jangan sampai terlalu kering atau terlalu banyak air. Karena media tanam yang terlalu basah menyebabkan tanaman cepat mati dan terserang jamur.
Proses pemupukan
Tahapan terakhir dan terpenting dalam cara menanam timun adalah proses pemupukan. Memasuki usia 10 hari, tanaman timun perlu diberikan pupuk agar tetap tumbuh subur. Caranya dengan menaburkan pupuk kandang ke dalam media tanam setiap 3 hari sekali, dan sambil terus menjaga kelembapan tanah agar tidak kering.
Siap panen
Biasanya, setelah memasuki umur 35-45 hari, tanaman timun sudah bisa kita panen. Ciri-ciri timun yang siap panen memiliki warna hijau segar dari ujung sampai pangkal buah, dan memiliki ukuran sekitar 10-30 cm. Cara panen timun yang harus Mama Papa perhatikan adalah memotong tangkai dengan pisau atau gunting.
Nah, itulah beberapa cara menanam timun sendiri di rumah yang mudah. Bagaimana, sudah siap berkebun, Mama Papa?