Selama ini kita hanya mengenal tanah sebagai satu-satunya media tanam. Padahal, masih ada banyak jenis media tanam organik yang bisa dipilih untuk menyuburkan tanaman. Mulai dari media tanam dari pupuk kandang, hingga media tanam sabut kelapa.
Penggunaan media tanam yang tepat berperan penting dalam mendukung tanaman agar tumbuh subur dan sehat. Ada dua jenis media tanam yang bisa dipilih, yaitu media tanam organik dan anorganik. Lantas, apa perbedaan antara jenis media tanam organik dan anorganik?
FYI, media tanam anorganik adalah media tanam dengan kandungan unsur mineral tinggi, yang berasal dari proses pelapukan. Biasanya, jenis media tanam anorganik dibuat secara sintetis atau kimia oleh manusia. Seperti pasir, spons, pecahan batu bata, atau gel.
Sebaliknya, jenis media tanam organik adalah media tanam yang menggunakan bahan-bahan organik dari komponen organisme hidup. Berbeda dengan media tanam anorganik, media tanam organik kaya akan mineral, karbondioksida, dan oksigen yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Ada banyak jenis media tanam organik yang bisa dipilih untuk menyuburkan tanaman, antara lain:
Arang
Nyatanya, arang termasuk jenis media tanam organik yang cukup banyak diminati. Terutama pada tanaman yang membutuhkan kelembapan tinggi. Mengingat, arang termasuk media tanam organik yang tidak bisa mengikat air dalam jumlah banyak.
Meski terkesan sedikit unik, namun sebenarnya ada banyak kelebihan menjadikan arang sebagai media tanam organik. Seperti menetralisir racun yang terlarut pada unsur hara, menjaga tanah tetap gembur, mengatur pH tanah, dan menyuburkan tanah pada tanaman hias di rumah.
Batang pakis
Tidak sedikit di antara kita yang masih asing dengan batang pakis untuk tanaman. Padahal, batang pakis termasuk media tanam organik yang populer di kalangan pecinta tanaman. Terutama adalah pecinta tanaman anggrek.
Umumnya, orang-orang menggunakan batang pakis hitam sebagai media tanam. Selain bertekstur lunak dan mudah dibentuk, keunggulan batang pakis hitam lainnya adalah memiliki kemampuan drainase yang baik. Sehingga, dapat meminimalkan risiko pembusukan akar tanaman.
Baca Juga: 5 Media Tanam untuk Anggrek, Bikin Bunga Cepat Tumbuh!
Kompos
Jenis media tanam organik untuk menyuburkan tanaman berikutnya adalah kompos. Sebagai salah satu jenis pupuk organik yang kaya akan unsur hara, kompos merupakan media tanam yang berasal dari proses limbah organik. Seperti jerami, daun, rumput, maupun sampah dapur.
Banyak kelebihan menjadikan kompos sebagai media tanam di rumah. Salah satunya adalah memperbaiki unsur tanah, guna mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, media tanam kompos dapat mendukung proses penyerapan Nitrogen (N) yang dibutuhkan tanaman.
Menariknya, ternyata Mama Papa bisa membuat media tanam kompos organik dari rumah. Lebih lengkapnya, baca artikel: Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos dari Sampah Organik.
Pupuk kandang
Selanjutnya, pupuk kandang turut menjadi salah satu jenis media tanam organik yang bisa dipertimbangkan. Berbeda dengan kompos, pupuk kandang merupakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan.
Berbeda dengan media tanam organik lainnya, pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang berperan penting mendukung pertumbuhan tanaman. Belum lagi, pupuk kandang mengandung mikroorganisme untuk merombak bahan organik menjadi komponen yang mudah diserap tanaman.
Meski begitu, pastikan Mama Papa tidak asal memilih pupuk kandang sebagai media tanam organik. Pilih pupuk kandang yang sudah matang dan steril. Hal ini bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri yang dapat merusak tanaman.
Baca Juga: 5 Jenis Pupuk Organik Terbaik untuk Menyuburkan Tanaman
Moss
Pilihan jenis media tanam organik untuk menyuburkan tanaman berikutnya adalah moss. FYI, moss merupakan media tanam yang berasal dari akar paku-pakuan. Umumnya, media tanam organik ini digunakan pada masa penyemaian hingga pembungaan.
Media tanam moss memiliki banyak rongga yang dapat mengikat air dengan baik. Dengan begitu, sistem drainase tanaman menjadi lancar, dan meminimalkan risiko pembusukan.
Namun, disarankan mengombinasikan moss dengan daun kering atau media tanam organik lainnya. Tujuannya agar pertumbuhan tanaman hias optimal.
Sabut kelapa
Last but not least, sabut kelapa (coco peat) menjadi salah satu media tanam organik yang bisa dipilih. Sesuai dengan namanya, sabut kelapa merupakan media tanam organik yang berasal dari buah kelapa tua. Sehingga, memiliki serat yang kuat untuk menyimpan air dan mempertahankan kelembapan tanah yang kering.
Selain lebih ramah lingkungan, ada banyak keunggulan media tanam sabut kelapa untuk menyuburkan tanaman hias. Mulai dari memiliki aroma harum alami, bebas gulma, dapat membantu memperbaiki unsur tanah, sekaligus meningkatkan kualitas tanah tanaman.
Itulah 6 jenis media tanam organik yang bisa Mama Papa pertimbangkan. Selamat berkebun!
Baca Juga: 6 Tanaman yang Dapat Tumbuh Subur Tanpa Media Tanah