Banyak yang bilang, memasuki usia 20 tahunan harus siap menyambut quarter life crisis. Lantas, apa itu quarter life crisis dan bagaimana cara menghadapinya? Lebih lengkapnya, simak artikel di bawah ini, yuk!
Memasuki usia 20-an tahun, tentunya sudah familiar dengan istilah quarter life crisis, bukan? Sebenarnya, quarter life crisis merupakan fase krisis di mana kita merasa cemas akan masa depan. Kita terus merasa khawatir dari sisi hubungan percintaan, karir, hingga kerap mempertanyakan apa tujuan hidup selama ini.
Ada beberapa tanda kita mengalami quarter life crisis. Di antaranya; mudah iri dengan teman yang lebih dulu sukses, khawatir tertinggal, merasa hanya “diam” di tempat, hingga merasa bingung apa yang akan terjadi di masa depan kita nantinya. Apakah kamu mengalami salah satunya?
Sebenarnya, mengalami quarter life crisis adalah hal yang wajar. Namun bukan berarti kita bisa terus tenggelam dalam kegalauan ini. Kita tetap harus menghadapinya dengan baik dan bijak demi menjaga kesehatan mental.
Bagaimana caranya? Berikut Berkeluarga.id telah coba merangkum cara melewati quarter life crisis demi kesehatan mental kita:
Coba tentukan apa tujuan kita
Salah satu cara untuk menghadapi quarter life crisis adalah menentukan tujuan, atau membuat rencana hidup. Apa gunanya? Tentu saja sangat sederhana, supaya kita termotivasi dan fokus mencapai tujuan kita.
Untuk rencana jangka pendek, kita bisa menentukan apa yang akan dilakukan dalam 1-2 tahun ke depan. Sedangkan untuk jangka panjang, coba pikirkan; apa, sih, tujuan kita di 5 tahun ke depan? Apakah ingin melanjutkan sekolah? Atau mungkin mewujudkan beberapa mimpi yang sempat tertunda.
Hindari membandingkan dengan orang lain
Ingat, membandingkan diri dengan orang lain tidak akan ada habisnya. Bukannya membuat kita lega, namun justru akan semakin lelah dan stres sendiri. Tidak ingin, kan?
Oleh karena itu coba untuk berhenti membandingkan dengan orang lain. Coba untuk tetap bersyukur dengan apa yang kita miliki. Pastikan untuk terus fokus pada tujuan yang kita inginkan, dan usahakan untuk menjalaninya dengan sebaik-baiknya.
Baca Juga: 4 Alasan Lakukan Social Media Detox, Hidup Lebih Tenang
Berusaha mencintai diri sendiri
Berkaitan dengan sebelumnya, kita juga harus terus selalu mengapresiasi dan mencintai diri sendiri. Mengingat, selama ini kita terlalu sibuk membandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, coba untuk kenali diri sendiri lagi, yuk!
Tidak ada salahnya menuliskan apa saja kelebihan dan kekurangan kita, supaya bisa menjadi yang lebih baik. Jangan lupa menuliskan hal-hal yang patut kita syukuri. Mulai dari pekerjaan yang kita dapatkan, sekecil apapun achievement yang sudah berhasil dicapai.
Dengan begitu, kita bisa menjadi lebih fokus dan menyadari bahwa kehidupan kita aslinya sangat menyenangkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Merajut ala Drakor “Start-Up”, Redakan Stres!
Pilih lingkungan yang mendukung
Tanpa disadari, berada di lingkungan yang mendukung bisa membantu kita untuk menjadi lebih baik. Bahkan selama dikelilingi oleh orang yang tepat, kita dapat terbantu untuk menghadapi quarter life crisis dan mencapai mimpi-mimpi yang telah dibangun.
Maka, jika dirasa selama ini lingkungan kita menunjukkan tanda toxic friendship, lebih baik dihindari. Cari lingkungan atau orang-orang yang menginspirasi dan membuat kita menjadi sosok yang lebih baik.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa kita coba lakukan. Tetap fokus, berpikir positif, dan terus lakukan yang terbaik, ya. Semangat!
Baca Juga: 5 Peralatan WFH untuk Tingkatkan Semangat Kerjamu