Meski sering disepelekan, tekanan darah rendah sama bahaya dengan hipertensi, lho. Penyakit ini dapat menyebabkan pengidapnya mengalami pingsan bahkan kematian.
Bahaya tekanan darah rendah sama seperti hipertensi dan menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Dalam istilah kedokteran, darah rendah disebut dengan hipotensi. Seseorang yang menderita darah rendah memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg.
Darah rendah terjadi karena tekanan darah dalam arteri lebih rendah dibandingkan tekanan darah normal. Meski sering diangap sama, namun tekanan darah rendah berbeda dengan anemia, ya.
Lantas, apa benar bahaya tekanan darah rendah berisiko kematian? Simak dalam penjelasan di bawah ini.
Bahaya Rekanan Darah Rendah
Selama ini masih banyak orang yang menyepelekan bahaya tekanan darah rendah. Penyakit ini dianggap tidak lebih menakutkan dibandingkan tekanan darah tinggi. Padahal, bahaya darah rendah dapat menyebabkan kematian, lho.
Seseorang yang mengalami darah rendah berisiko pingsan saat bangun tidur secara tiba-tiba. Mengutip dari Kompas.com, penderita tekanan darah rendah akan mengalami alergi terhadap zat penicilin, dan akan mendadak pingsan jika diberi antibiotik dengan kandungan tersebut.
Kedua kondisi ini bisa membahayakan nyawa penderitanya, karena menyebabkan anaphylactic shock yang dapat mengancam nyawa. Jadi, darah rendah tetap harus diwaspadai sebagai salah satu penyakit berbahaya.
Bahkan pada penderita darah rendah tanpa gejala sekalipun, pingsan secara tiba-tiba bisa saja terjadi. Bahaya darah rendah yang paling mengancam adalah risiko berkurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke otak; serta organ vital lainnya, hingga berisiko menyebabkan kematian.
Baca Juga: 7 Cara Efektif Mencegah Hipertensi, Wajib Hidup Sehat!
Penyebab Darah Rendah
Melihat bahaya darah rendah tersebut, Mama Papa tidak boleh mengabaikannya, ya. Lakukan upaya pencegahan dengan menghindari faktor-faktor penyebab darah rendah berikut ini:
Perubahan posisi tiba-tiba
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, berubah posisi secara tiba-tiba bisa menyebabkan tekanan darah menurun drastis dan berisiko syok. Perubahan posisi ini bisa dari berbaring, jongkok, atau duduk ke berdiri secara tiba-tiba.
Efek samping obat
Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan tekanan darah menurun. Seperti obat antidepresan, obat beta blocker, dan obat-obat lain yang dapat memicu sering kencing. Untuk menghindari hal ini, konsultasikan penggunaan obat dengan dokter, ya.
Baca Juga: 7 Efek Samping Pil KB yang Paling Sering Muncul
Volume darah menurun
Beberapa kondisi yang dapat memicu penurunan volume darah adalah dehidrasi dan pendarahan tubuh yang parah.
Penyakit jantung
Penyakit jantung dapat mengakibatkan proses memompa darah dalam tubuh tidak dapat bekerja optimal. Hal inilah yang menyebabkan tekanan darah menjadi rendah.
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung
Kehamilan
Selama 24 minggu pertama kehamilan biasanya Mama akan mengalami penurunan tekanan darah atau darah rendah.
Alergi
Beberapa alergi menimbulkan reaksi tekanan darah rendah. Biasanya kondisi ini dialami pada penderita alegi obat, makanan, dan zat tertentu.
Kekurangan vitamin B-12 dan asam folat
Meski tidak menyebabkan penurunan tekanan darah secara langsung, kekurangan vitamin B-12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia atau kurang darah. Penyakit ini dapat memicu tekanan darah rendah.
Perhatikan faktor-faktor di atas agar Mama Papa bisa menghindarinya. Segera konsultasikan pada dokter jika tanda darah rendah muncul pada diri Mama Papa; seperti pusing, badan lemas, sulit konsentrasi, pandangan kabur, badan pucat dan dingin, serta napas pendek.