Fenomena mimpi terasa nyata memang sedang banyak dikeluhkan akhir-akhir ini. Alih-alih mistis, hal ini sebenarnya berasal dari kondisi psikologis kita, lho.
Salah satu masalah yang kerap dialami selama self quarantine atau karantina mandiri di rumah adalah mimpi terasa nyata. Yups, fenomena ini bukan terjadi pada kamu sendiri, namun juga dialami banyak orang. Buktinya, mimpi terasa nyata, alias vivid dream sempat trending di Twitter.
Kenapa mimpi terasa nyata, ya? Menurut penjelasan medis, vivid dream alias mimpi terasa nyata merupakan kondisi di mana seseorang merasa tahu dengan jelas bentuk, warna, aroma, bahkan rasa sakit yang sama persis dengan dunia nyata, padahal sedang bermimpi.
Namun mengapa mimpi terasa nyata kerap hadir “menghantui” kita? Akankah berhubungan dengan hal mistis?
Penyebab Mimpi Terasa Nyata
Mama Papa, ternyata vivid dream tidak ada hubungannya dengan hal mistis, kok. Mimpi yang terasa jelas ini terjadi pada saat kita mamasuki fase tidur rapid eye movement (REM), yaitu ketika otak sangat aktif dalam keadaan tidur.
Menariknya, fenomena mimpi terasa nyata ini memang marak terjadi saat pandemi. Mengapa demikian? Berikut ini beberapa penyebab vivid dream yang sering terjadi akhir-akhir ini.
1. Stres
Pandemi memang kondisi yang sangat sulit untuk banyak orang. Terlebih saat ini kita harus menjaga jarak dengan kerabat, sahabat, bahkan keluarga sendiri.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa stres berlebihan pada banyak orang. Belum lagi, jika Mama Papa mengalami kendala dalam bekerja selama WFH. Perubahan aktivitas ini dapat memicu stres sehingga membuat bermimpi yang terasa sangat nyata.
2. Kecemasan
Selain stres, vivid dream juga bisa disebabkan rasa cemas berlebihan yang kita rasakan. Misalnya, sejak pandemi kita dijejali informasi terkait korban meninggal atau rumah sakit yang penuh. Informasi-informasi tersebut dapat memicu kecemasan. Rasa cemas inilah yang menyebabkan peningkatan risiko mengalami vivid dream.
Baca Juga: Cara Atasi Cemas Berlebihan di Tengah Pandemi Corona
3. Gangguan tidur
Insomnia dan hipersomnia merupakan masalah tidur yang banyak dikeluhkan selama pandemi COVID-19. Meski terdengar sepele, ternyata jam tidur yang berantakan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami vivid dream, lho. Apalagi ada perubahan jadwal tidur; tidur siang hari, bangun malam hari, bisa jadi faktor penyebab.
Baca Juga: Penderita Insomnia Wajib Tahu, 7 Cara Cepat Tidur di Malam Hari
4. Pengaruh obat-obatan
Selain hal-hal terkait masalah psikologis tersebut, obat-obatan juga punya andil membuat mimpi terasa nyata. Biasanya banyak mengonsumsi jenis obat-obatan antidepresan dapat menyebabkan vivid dream.
Cara Mengatasi Vivid Dream
Meski banyak orang yang mengalami ini, namun bukan berarti vivid dream menyenangkan, ya. Pasalnya, mimpi yang dialami tidak selalu indah, tapi juga bisa mimpi-mimpi buruk. Nah, untuk mengatasi vivid dream, kita tidak perlu bantuan obat, kok. Lakukan beberapa cara efektif di bawah ini:
- Buatlah jam tidur dan bangun tidur. Lalu konsisten untuk melakukannya. Usahakan tidur dengan durasi 7-9 jam sehari.
- Jangan mengonsumsi kafein dan nikotin sebelum tidur, agar kamu tidak insomnia.
- Berolahraga. Yup, olahraga punya banyak manfaat. Usahakan berolahraga minimal 20-30 menit setiap hari, ya. Namun jangan lakukan olahraga sebelum tidur.
- Lakukan hal-hal santai sebelum tidur. Satu jam sebelum tidur jangan melakukan tugas-tugas berat. Rilekskan tubuh dengan membaca atau mendengarkan musik.
- Rapikan kamar tidur dan buat cahaya redup saat akan tidur.
- Jangan menggunakan kasur untuk aktivitas selain tidur.
- Kurangi bermain media sosial.
Nah, itulah penjelasan kenapa mimpi seolah begitu nyata. Semoga bermanfaat, dan kita bisa tidur nyenyak, ya!