Menjalani work life balance bukan hanya bikin kita lebih bersemangat dalam bekerja. Keseimbangan ini juga penting untuk menjaga kesehatan dan hubungan kita dengan pasangan, lho.
Hidup nggak melulu tentang deadline pekerjaan dan jadwal rapat, lho. Hal inilah yang membuat gagasan work life balance mulai booming beberapa waktu belakangan. Terlebih sejak metode bekerja banyak dialihkan menjadi work from home.
Lantas, sebenarnya apa itu work life balance?
Work life balance adalah…
Mama Papa, pernah mendengar istilah “work hard play hard”? Sebenarnya konsep ini masih ada hubungannya dengan istilah tersebut. Singkatnya, work life balance adalah hidup yang seimbang antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan kita sehai-hari.
Jadi, meskipun sibuk bekerja, kehidupan pribadi: keluarga dan sosial, tidak boleh terganggu. Masing-masing poin tersebut harus dijalankan sesuai porsinya, agar terjadi keseimbangan dalam hidup kita.
Seba, menjalankan hidup dengan seimbang justru membuat kinerja kita naik, lho. Dengan kata lain, work life balance penting untuk mencegah kejenuhan yang dapat menurunkan produktivitas pekerja.
Selain itu, gaya hidup seimbang ini efektif untuk menciptakan tempat kerja yang sehat dan suportif, lho. Artinya, dengan work life balance, kita bisa terhindar dari stres di tempat kerja.
Baca JUga: 7 Dampak Buruk Workaholic, Malah Bikin Tidak Produktif
Mewujudkan Work Life Balance
Melihat banyaknya manfaat dari menyeimbangkan hidup dengan bekerja, lantas bagaimana cara mewujudkan hal ini. Apalagi bagi seorang karyawan, keseimbangan hidup ini cukup sulit didapatkan; karena jam kerja yang kurang fleksibel.
Nah, tapi bukan tidak mungkin, ya. Ada beberapa tips yang bisa Mama Papa lakukan untuk mewujudukan work life balance ini.
1. Selalu terapkan skala prioritas
Mama Papa, work life balance tidak akan tercapai jika kita berantakan dalam mengatur waktu. Biasakan untuk membagi tugas dalam beberapa 4 skala, yakni mendesak dan penting; penting tapi tidak mendesak; mendesak tapi tidak penting; serta tidak mendesak dan tidak terlalu penting.
Lakukan pekerjaan dari skala pertama: mendesak dan penting, hingga ke skala terakhir: tidak mendesak dan tidak terlalu penting. Misalnya, meski tidur terlihat sepele, namun jika sudah masuk waktunya; saat kondisi badan sudah sangat lelah, maka hal tersebut harus diprioritaskan.
Agar tidak terlalu bingung mengenai jadwal, Mama Papa bisa membuat to do list setiap hari, mengenai apa saja yang harus dikerjakan hari ini.
2. Berkomitmen dengan waktu
Jika sudah menyusun skala prioritas dengan baik, jangan lupa pegang komitmen untuk melakukannya, ya. Biasanya masalah komitmen ini adalah faktor penyebab hidup tidak seimbang.
Meskipun pekerjaan masih banyak, namun jika masuk waktu beristirahat, jangan “cheating” untuk tetap bekerja, ya. Memaksakan diri untuk bekerja tanpa memprioritaskan kebutuhan tubuh membuat hidup kita kurang seimbang.
Baca Juga: Penyebab Burnout Syndrome dan Cara Mengatasinya
3. Ketahui ‘puncak’ dan ‘palung’ dalam bekerja
Setiap orang punya puncak dan palungnya sendiri-sendiri dalam hal fokus. Puncak dan palung bermakna jam produktif dan jam tidak produktif dari tubuh. Biasanya ada momen di mana tubuh dan otak terasa lebih semangat untuk beraktivitas.
Nah, gunakan waktu ini untuk menyelesaikan pekerjaan yang paling mendesak, ya. Sedangkan, jam-jam tidak produktif bisa digunakan untuk beristirahat atau me-time.
4. Manfaatkan hari libur dengan baik
Saat Mama Papa sedang libur atau cuti sebaiknya manfaatkan sebaik mungkin waktu ini, ya. Jangan gunakan waktu libur untuk membuka-buka pekerjaan, atau sekadar mengecek email. Manjakan diri kita di waktu libur ini dengan berlibur atau bercengkerama dengan keluarga.
Dalam konsep keseimbangan hidup, waktu libur sebaiknya digunakan untuk memulihkan mood dan mengembalikan energi.
5. Berani berkata tidak
Terakhir tips mencapai work life balance sebagai seorang karyawan adalah berani berkata tidak pada atasan. Di beberapa kantor, pekerjaan masih sering diberikan di luar waktu kerja. Hal ini tidak dibenarkan, ya. Kita butuh waktu beristirahat dan menyeimbangkan hidup. Maka, jika pekerjaan datang di luar jam kerja, sebaiknya beranikan diri berkata “tidak”.
Mama Papa, meski bekerja adalah kegiatan sangat penting, namun bukan berarti kebutuhan tubuh dan keluarga tidak kalah penting, ya. Siapkan waktu untuk hal-hal tersebut agar hidup kita lebih seimbang.
Baca Juga: 6 Tanda Stres Karena Pekerjaan, Berat Badan Naik!