Bagi-bagi angpao Lebaran jangan sampai bikin keuangan kita berantakan. Terapkan tips mengatur keuangan berikut ini agar bagi-bagi angpao enggak overbudget.
Dalam tradisi Lebaran di Indonesia bagi-bagi angpao; uang Lebaran menjadi hal yang lumrah dilakukan. Pasti Mama Papa juga sering memberikan angpao pada keponakan atau bahkan anak sendiri. Tapi jangan sampai karena keasyikan bagi-bagi angpao Lebaran, bikin keuangan keluarga jadi kacau, ya!
Untuk menghindari keuangan keluarga yang berantakan pasca Lebaran, Mama Papa harus memahami tips memberi angpao Lebaran terlebih dahulu.
Berikut ini cara mengatur keuangan untuk angpao Lebaran yang ideal:
Cek kondisi keuangan
Sebelum bagi-bagi angpao Lebaran sebaiknya cek dulu kondisi keuangan keluarga, ya. Jangan sampai lupa menghitung tanggungan yang masih dimiliki. Misalnya cicilan kendaraan, KPR, dan berbagai kredit lain yang harus diselesaikan.
Pastikan kalau Mama Papa memisahkan antara uang untuk angpao Lebaran dengan biaya kebutuhan harian rumah tangga. Hitung secara rinci sisa uang yang dimiliki setelah dikurangi pengeluaran rutin bulanan dan tanggungan kredit. Jumlah tersebutlah yang Mama Papa gunakan sebagai angpao Lebaran.
Jika kondisi keuangan baik, maka bisa dianggarkan uang dalam jumlah banyak. Namun jika tidak, sebaiknya jangan dipaksakan, ya. Karena hal ini bisa berisiko membuat keuangan keluarga berantakan.
Buat daftar penerima
Jika anggaran pas-pasan, sekadar bagi-bagi angpao bukan langkah yang bijak. Sebaiknya tentukan dari awal nama-nama yang ingin Mama Papa beri angpao Lebaran. Jumlah penerima dan besaran uang tergantung pada hitungan yang telah dilakukan sebelumnya.
Dahulukan keluarga dan kerabat terdekat sebagai prioritas utama. Mama Papa bisa menempatkan orangtua, mertua, dan keponakan dari saudara kandungan dalam posisi pertama.
Daftar selanjutnya adalah orang-orang yang punya hubungan dekat dengan keseharian kita. Misalnya, asisten rumah tangga, pengasuh anak, satpam, atau sopir. Jika masih ada sisa anggaran, barulah Mama Papa dapat memberikan angpao pada saudara jauh, anak tetangga, dan lainnya.
Pembagian yang adil
Adil bukan berarti sama rata, ya. Dalam menganggarkan angpao Lebaran sebaiknya Mama Papa menggunakan konsep adil dalam menentukan besarannya.
Merujuk dari hasil list nama di atas, berikan porsi terbesar pada saudara terdekat. Bedakan besaran angpao untuk keponakan dengan anak rekan kerja atau tetangga, ya.
Misalnya, jika memberikan angpao kepada keponakan sebesar Rp100.000/anak, maka Mama Papa bisa memberikan kisaran Rp20.000-Rp10.000 pada anak tetangga.Perbandingan ini akan membuat kondisi keuangan tetap stabil.
Khusus untuk orangtua dan mertua, jangan ikutkan metode perbandingan ini, ya. Tetap jadikan mereka prioritas utama dari anggaran angpao Lebaran.
Dalam memberikan angpao jangan memaksakan diri. Pastikan besaran dari pembagian uang ini tetap merujuk pada sisa uang bersih pada poin nomor satu, ya.
Baca Juga: Alokasi Dana THR ke Pos Keuangan Ini Agar Lebih Produktif
Pilih bank atau e-wallet yang tetap
Mengingat Lebaran tahun ini masih dalam kondisi pandemi, maka pemilihan bank atau e-wallet juga penting diperhatikan. Pasalnya, kedua media ini bisa jadi alternatif untuk mengirim angpao pada sanak saudara.
Nah, dalam memilih bank atau e-wallet perhatikan yang biaya transfer paling kecil, atau bahkan gratis. Jangan sampai anggaran kita membengkak hanya untuk membayar biaya admin, ya!.
Ganti dengan memberikan barang
Tidak selamanya kita harus memberi uang saat Lebaran. Mengembangkan kreativitas dengan bertukar hampers sebenarnya dapat menjadi solusi. Misalnya untuk saudara jauh, Mama Papa enggak selalu harus memberi uang.
Gantilah dengan memberikan hampers berupa sembako sebagai alternatif angpao Lebaran di tengah pandemi. Selain itu, memberikan hampers juga bisa digunakan untuk seluruh keluarga penerima, kan? Jadi lebih hemat, deh!
Itulah beberapa tips untuk mengatur keuangan untuk angpao agar tidak overbudget. Agar semakin hemat, Mama Papa bisa alokasikan uang Lebaran dari uang THR saja.
Baca Juga: Menyusun Rencana Keuangan 2021, Perbanyak Dana Darurat!