Berencana untuk mulai berinvestasi, namun tidak tahu bagaimana cara investasi yang benar? Tidak perlu khawatir, karena artikel ini bakal membahas cara investasi yang benar agar untung maksimal. Simak baik-baik, ya!
Melek investasi merupakan salah satu langkah awal yang baik untuk mempersiapkan masa depan. Sayangnya, masih ada beberapa orang yang asal berinvestasi. Padahal, mengetahui cara investasi yang benar merupakan modal utama untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
Bagi Mama Papa yang tertarik investasi tapi masih ragu tidak perlu jangan khawatir. Karena, belajar investasi dengan benar itu mudah banget, kok! Lebih lengkapnya, berikut Berkeluarga.id merangkum 6 cara investasi yang benar agar untung maksimal:
Ketahui tujuan investasi
Mungkin terdengar sepele, namun mengetahui tujuan berinvestasi merupakan langkah penting. Hal ini supaya kita dapat memilih instrumen investasi yang tepat, dan sesuai dengan tujuan keuangan kita.
Selain itu, cara ini juga akan membantu mencapai tujuan investasi kita tepat waktu. Untuk itu, coba sekarang tanyakan pada diri sendiri: apa sih, tujuan kita berinvestasi?
Menyiapkan modal investasi
Cara investasi yang benar selanjutnya adalah mempersiapkan modal. Eits, jangan khawatir, investasi tidak memerlukan modal yang besar. Bahkan, kita bisa mulai berinvestasi hanya dengan modal Rp100.000 saja, lo! Salah satunya dengan investasi reksadana.
Investasi dengan uang nganggur
Karena FOMO (Fear of Missing Out), tidak sedikit orang ikut-ikut terjun ke dunia investasi dengan berutang. Tentu ini merupakan kesalahan yang fatal dan sangat nekat!
Mama Papa harus ingat, cara investasi yang benar adalah berinvestasi menggunakan uang nganggur. Uang nganggur di sini adalah uang yang tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian, membayar tagihan, cicilan, atau bahkan dana darurat.
Pahami risiko investasi
Cara investasi yang benar agar mendapatkan untung maksimal selanjutnya adalah memahami risiko berinvestasi. Satu prinsip yang harus Mama Papa ingat: high risk-high return, low risk-low return.
Contohnya, apabila Mama Papa ingin mempersiapkan dana pensiun dalam jangka 10-15 tahun, disarankan memilih investasi saham atau reksadana saham. Kedua instrumen investasi tersebut memberikan return yang tinggi, namun dengan risiko yang tinggi pula.
Sebaliknya, apabila ingin mempersiapkan dana liburan keluarga kurang dari setahun, disarankan memilih yang minim risiko tapi tetap cuan. Salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih adalah reksadana pasar uang.
Baca Juga: Tanpa Disadari Ini 5 Kesalahan Investasi Reksadana yang Kerap Dilakukan
Jangan lupa melakukan diversifikasi
Melakukan diversifikasi merupakan cara investasi yang benar agar mendapatkan untung maksimal. Bahkan, diversifikasi dapat meminimalisir risiko kerugian saat berinvestasi, lo!
Paling simpelnya, jangan meletakkan seluruh uang untuk investasi hanya di satu instrumen saja. Misalnya, Mama Papa berencana investasi di saham, tidak ada salahnya membaginya ke beberapa instrumen yang lebih aman dan minim risiko, seperti emas atau reksadana.
Sehingga, apabila nilai saham turun, kita masih memiliki “pegangan” di beberapa instrumen investasi lainnya yang lebih stabil dan aman.
Siapkan dana darurat
Tak kalah penting, mempersiapkan dana darurat merupakan satu cara investasi yang benar. Memiliki dana darurat bertujuan agar kita tetap tenang apabila ada keperluan yang tidak terduga.
Idealnya, sebuah keluarga harus memiliki dana darurat 12 kali dari pengeluaran per bulan. Artinya, jika pengeluaran sebulan sebesar Rp5 juta, maka Mama Papa harus memiliki minimal Rp60 juta sebagai dana darurat.
Lalu, bagaimana jika belum mencapai total minimal dana darurat? Jangan khawatir, kita tetap bisa investasi sembari mempersiapkan dana darurat. Misalnya sebulan kita memiliki “uang nganggur” sebesar Rp1 juta, lalu bagi 2 untuk dana darurat dan investasi, deh!
Nah, sekarang sudah tahu kan, cara investasi agar dapat untung maksimal? Yuk, kita mulai investasi sekarang, Mama Papa!