Waspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu HamilWaspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu HamilWaspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu HamilWaspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil
  • HOME
  • KESEHATAN
  • HUNIAN
  • ENTERTAINMENT
  • KEUANGAN
  • PSIKOLOGI
✕

Waspadai Gejala dan Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil

June 24, 2021
Penyebab Preeklampsia

Penyebab Preeklampsia pada Ibu Hamil | foto: Shutterstock

Preeklampsia pada ibu hamil punya dampak yang tidak main-main, dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kenali gejala dan penyebab preeklampsia agar bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin.

Ibu hamil harus benar-benar hati-hati dalam menjaga kesehatan. Pasalnya, ada beragam penyakit berbahaya yang mengintai selama masa kehamilan, salah satunya preeklampsia. Sampai saat ini para ahli masih terus mendalami faktor penyebab preeklampsia selama masa kehamilan.

Namun yang pasti, preeklampsia atau tekanan darah tinggi selama masa kehamilan punya dampak yang buruk baik bagi ibu maupun janin. Preeklampsia yang dibiarkan berlarut dapat memicu kerusakan organ, kelahiran prematur, bayi lahir berat badan rendah, hingga pertumbuhan janin terhambat.

Penyebab Preeklampsia

Sejauh ini preeklampsia pada ibu hamil diduga karena adanya gangguan perkembangan pada plasenta. Hal ini disebabkan adanya masalah pada pembuluh darah pemasok plasenta. Plasenta sendiri merupakan salah satu organ penting yang berfungsi untuk menyalurkan darah dari ibu ke bayi dalam kandungan.

Penyebab preeklampsia diduga juga berhubungan dengan faktor genetik atau riwayat keluarga. Meski begitu, belum ada penelitian khusus yang membahas mengenai faktor penyebab preeklampsia karena faktor genetik ini.

Selain riwayat genetik, adanya permasalahan pada pembuluh darah juga bisa menjadi penyebab preeklampsia. Pada beberapa orang, pembuluh darah bisa menyempit dan tidak merespon hormon stimulan. Hal inilah akhirnya menyebabkan penurunan jumlah darah dalam tubuh.

Di sisi lain, plasenta yang tidak berfungsi dengan baik juga dapat menjadi penyebab preeklampsia selama kehamilan. Biasanya hal ini dikarenakan ibu hamil tidak mengonsumsi nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.

Faktor-faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko preeklampsia pada ibu hamil, yaitu pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, kehamilan pertama, ibu  hamil yang obesitas, kehamilan kembar, serta usia ibu hamil di atas 35 tahun.

Di samping itu, jarak kehamilan lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya juga memperbesar risiko preeklampsia pada ibu hamil.

Baca Juga: 8 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Ibu Hamil, Bahaya!

Gejala-Gejala Preeklampsia

Serupa dengan tekanan darah tinggi pada umumnya, preeklampsia ditandai dengan tekanan darah yang mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Untuk tenda-tanda fisik, umumnya ibu hamil yang mengalami preeklampsia akan merasakan sakit kepala berat secara terus menerus, gangguan penglihatan, serta disertai mual dan muntah.

Selain itu dalam beberapa kasus preeklampsia pada ibu hamil juga menimbulkan gejala nyeri di ulu hati, proteinuria (ditemukan protein dalam urin), sesak napas, pusing, lemas, frekuensi buang air kecil menurun, bengkak pada tungkai, hingga berat badan naik tiba-tiba.

Jika ibu hamil merasakan salah satu gejala di atas, lebih baik segera konsultasi ke dokter kandungan, ya.

Baca Juga: Ibu Hamil Minum Kopi, Apa Dampaknya bagi Janin?

Cara Mencegah Preeklampsia pada Ibu Hamil

Setelah memahami penyebab preeklampsia di atas, sebenarnya tidak ada cara khusus untuk pencegahan preeklampsia pada ibu hamil. Hanya saja, ibu hamil bisa melakukan beberapa perubahan pola hidup. Misalnya menjaga berat badan ideal, tidak mengonsumsi makanan tinggi garam, dan rajin berolahraga.

Jika Mama Papa memiliki riwayat hipertensi sebelum kehamilan, sebaiknya konsultasikan kondisi tersebut pada dokter secepatnya, ya. Biasanya dokter akan memberikan suplemen vitamin dan mineral untuk mencegah preeklampsia selama masa kehamilan.

Baca Juga: 5 Mitos Ibu Hamil Saat Masa Kehamilan, Ini Faktanya!

Share
0
Laras
Laras

Related posts

BAB bayi berwarna hijau

Penyebab BAB Bayi Berwarna Hijau | Foto: Freepik

January 24, 2024

BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya


Read more
Kesehatan mental anak

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak | Foto: Freepik

January 23, 2024

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!


Read more
Berat Badan Turun Drastis

Penyebab Berat Badan Turun Drastis | Foto: Envato

January 22, 2024

Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya


Read more

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

  • Tanaman yang Hidup di Air0
    6 Tanaman Hias yang Hidup di Air dan Cocok untuk Kolam Ikan
    October 21, 2024
  • Investasi Reksadana Saham0
    Keuntungan Investasi Reksadana Saham untuk Jangka Panjang
    January 24, 2024
  • BAB bayi berwarna hijau0
    BAB Bayi Berwarna Hijau, Ternyata Ini Penyebabnya
    January 24, 2024
  • Shio beruntung 20240
    6 Shio Paling Beruntung di Tahun Naga Kayu 2024
    January 24, 2024
  • Cara mencuci emas0
    Cara Mencuci Emas Perhiasan biar Kinclong Kembali
    January 24, 2024
  • Kesehatan mental anak0
    Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ortu Wajib Tahu!
    January 23, 2024
  • Angka keberuntungan 20240
    Daftar Angka Keberuntungan Shio di Tahun Naga Kayu 2024
    January 23, 2024
  • Axolotl hewan peliharaan unik0
    Hewan Peliharaan Unik dan Lucu, Mudah Dirawat!
    January 23, 2024
  • Berat Badan Turun Drastis0
    Berat Badan Turun Drastis padahal Tidak Diet? Ini Penyebabnya
    January 22, 2024
  • Anak suka menolong0
    Cara Mengajarkan Anak Suka Menolong Sesama Sejak Dini
    January 19, 2024

Sekilas

Berkeluarga merupakan media informasi keluarga Indonesia. Kami meyuguhkan semua sisi kehidupan dalam keluarga.

Hubungi Kami

Gedung Kompas Gramedia
Palmerah Barat Lt.6
Jakarta

Follow Us

© 2020 Grid Story Factory | Kompas Gramedia
    Grid