Menggunakan MSG dalam masakan adalah hal yang wajar guna menambah rasa. Namun siapa sangka, ternyata dampak MSG untuk kesehatan tidak sejalan dengan rasa lezatnya, lo! Yuk, cari tahu dampak buruk konsumsi MSG berlebihan bagi tubuh.
“Jangan banyak konsumsi MSG, bikin bodoh!” Mama Papa, ungkapan tersebut tentu bukan hal yang asing di telinga kita, ya? Sebab, dampak buruk konsumsi MSG berlebihan sering dikaitkan dengan segala macam penyakit yang siap menyerang tubuh kita.
Meski begitu, enggak sedikit orang yang menganggap informasi seputar dampak buruk MSG tersebut sekadar hoaks saja. Pasalnya, MSG atau Monosodium glutamate sampai saat ini masih tetap banyak digunakan untuk memberikan cita rasa lezat dalam masakan.
Lantas, apa saja, sih, dampak buruk konsumsi MSG berlebihan untuk tubuh kita?
Sakit kepala
Mama Papa, pernah merasa sakit kepala menusuk setelah mengonsumsi makanan tertentu? Hati-hati, bisa jadi penyebab rasa sakit kepala ini adalah kandungan MSG yang terlalu tinggi dalam menu yang kita makan.
Sakit kepala terjadi karena reseptor rasa pada sel lidah mirip dengan reseptor glutamat dalam sel otak. Dengan begitu, MSG dapat memicu aktivitas yang tidak normal pada saraf-saraf otak kita.
Akibatnya, saat saraf otak terstimulasi secara berlebihan, kita akan mengalami rasa pusing dan sakit kepala. Dampak buruk dari MSG satu ini tidak bisa diremehkan, karena berisiko menyebabkan kematian sel-sel saraf di otak, lo!
Kenaikan tekanan darah
MSG memiliki kandungan asam glutamat yang tinggi. Kandungan tersebut diyakini bisa membuat pembuluh darah menyempit, atau justru melebar. Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah ini dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah yang signifikan. Alhasil, tekanan darah berpotensi meninggi setelah mengonsumsi makanan mengandung MSG berlebihan.
Kerusakan hati
Dampak buruk konsumsi MSG berlebihan ternyata tidak baik untuk kesehatan hati kita, lo! MSG dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah, kerusakan sel darah merah, bahkan kematian sel-sel di organ hati.
Bahkan berbagai penelitian menunjukan, MSG bisa memicu produksi senyawa kimia penyebab peradangan. Selain itu, MSG cenderung memiliki kandungan lemak trans yang tinggi.
Kombinasi MSG dan lemak trans dapat mengakibatkan penyakit perlemakan hati non-alkohol. Jika tidak ditangani masalah ini akan mengakibatkan kerusakan hati.
Diabetes
Masih merujuk pada poin sebelumnya, dampak buruk konsumsi MSG terhadap hati juga bisa mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Hal ini bisa membuat penumpukan gula dalam darah.
Resistensi insulin yang terjadi sebagai dampak mengonsumsi MSG berlebih ini serupa dengan penyakit diabetes tipe 2. Jika tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat, kondisi ini bisa membahayakan nyawa kita, lo!
Baca Juga: Hidup Sehat untuk Mencegah Diabetes, Anak Muda Harus Tahu!
Kerusakan sel
Banyak penelitian menunjukkan, kandungan glutamat pada MSG dosis tinggi dapat bertindak sebagai racun yang menyebabkan kerusakan sel saraf. Bahkan MSG juga dapat menyebabkan gangguan fungsi otak dan kerusakan organ, lo!
Sejumlah penyakit yang siap mengintai kita akibat mengonsumi MSG berlebih adalah penyakit Alzheimer, parkinson, hingga stroke.
Chinese restaurant syndrome
Chinese restaurant syndrome adalah sebutan sekumpulan gejala yang dialami seseorang setelah mengonsumsi makanan dari restoran Tiongkok.
Gejala yang biasanya muncul adalah nyeri kepala, ruam, kemerahan di kulit, lemas, lesu, sensasi panas di tenggorokan, serta keringat berlebihan.
Munculnya Chinese restaurant syndrome umumnya diakibatkan dampak konsumsi MSG berlebihan dalam makanan. Namun untuk memastikan diagnosis penyakit ini kita perlu pemeriksaan medis, ya.
Asma
Terakhir, dampak buruk dari MSG juga dapat menyebabkan asma, khususnya bagi seseorang yang sensitif terhadap MSG. Biasanya takaran MSG yang dapat memicu asma lebih 3 gram dalam sekali makan. Namun, dalam jumlah kecil, penggunaan MSG memiliki risiko kecil untuk menyebabkan asma, kok.
Nah, itu tadi 7 masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat mengonsumsi MSG berlebih. Jadi bahaya MSG bukan sekadar hoaks, ya. Karena itu Mama harus bisa meminimalisir penggunaan MSG dalam masakan sehari-hari.