Banyak yang mengira penyebab gigi rusak hanya karena mengonsumsi makanan manis. Memang tidak sepenuhnya salah, tapi juga ada beberapa kebiasaan sepele yang menyebabkan gigi rusak. Salah satunya karena mengunyah es batu!
Selama ini kita menganggap penyebab gigi rusak hanya karena terlalu banyak mengonsumsi makanan manis. Memang tidak sepenuhnya salah, namun tanpa disadari ada beberapa kebiasaan sepele yang juga menyebabkan gigi rusak, lo!
Bukan hal yang patut disepelekan. Sebab, dalam jangka panjang, melakukan kebiasaan buruk yang merusak gigi dapat memicu berbagai gangguan serius pada gigi, gusi, dan mulut. Tidak ingin, kan?
Yuk, hentikan 9 kebiasaan buruk penyebab gigi rusak di bawah ini:
1. Menggosok gigi terlalu keras
Mama Papa, menggosok gigi terlalu keras tidak menjamin gigi bersih dan bebas kuman, lo! Menggosok gigi terlalu keras justru akan menghilangkan enamel pelindung gigi secara permanen.
Kalau terus dibiasakan, nantinya akan menyebabkan gigi sensitif. Bahkan, terlalu keras menggosok gigi juga berisiko menyebabkan gusi berdarah dan meradang, lo!
2. Mengisap jempol
Melihat si kecil sering mengisap jempol mungkin terlihat menggemaskan. Sayangnya, ada dampak negatif akibat sering mengisap jempol. Salah satunya menyebabkan terjadinya perubahan permanen pada struktur gigi dan rahang.
Bukan itu saja, kebiasaan mengisap jempol juga berisiko menyebabkan pergeseran gigi. Alhasil, si kecil menjadi sulit mengunyah dan mengalami masalah pernapasan.
Maka dari itu, sebelum terlambat coba lakukan beberapa cara menghentikan kebiasaan anak mengisap jempol. Misalnya dengan memberikan finger food, atau mengalihkan dengan kegiatan yang menyenangkan.
3. Menggigit kuku
Tak hanya sekadar membuat kuku menjadi jelek, kebiasaan menggigit kuku juga bisa menyebabkan enamel gigi menjadi retak dan pecah. Artinya, kalau terus dibiasakan dapat berisiko menyebabkan gigi rusak atau patah gigi depan.
Parahnya lagi, kebiasaan ini akan memberi peluang kuman dan bakteri pada kuku masuk ke dalam mulut. Sehingga, menyebabkan gigi berlubang atau infeksi gusi.
4. Kebiasaan menggigit pulpen
Sama halnya dengan menggigit kuku, kebiasaan menggigit pulpen atau pensil juga menyebabkan gigi rusak. Hal ini disebabkan karena tekstur pulpen yang kasar dan padat. Kalau terus dibiasakan, dalam jangka panjang nantinya menyebabkan gigi rusak dan retak.
5. Mengunyah es batu
Bagi sebagian orang, minum segelas es teh dan mengunyah es batu saat cuaca panas adalah hal yang nikmat. Sayangnya, kebiasaan mengunyah es batu justru menyebabkan gigi rusak, lo!
Hal ini disebabkan karena tekstur keras pada es batu yang menyebabkan kerusakan enamel pada gigi. Kondisi inilah yang dapat mengurangi kekuatan gigi, dan menyebabkan gigi menjadi retak.
Menghilangkan kebiasaan mengunyah es batu memang tidak mudah. Namun, Mama Papa bisa coba menggantinya dengan mengunyah permen karet tanpa gula.
6. Minum soda berlebihan
Kebiasaan sepele penyebab gigi rusak berikutnya adalah mengonsumsi soda berlebihan. Kondisi ini disebabkan karena adanya kandungan asam fosfat dan sitrat pada soda yang menyebabkan kerusakan pada enamel gigi.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Karies Gigi dengan Gigi Berlubang
7. Membuka kemasan pakai gigi
Membuka kemasan makanan menggunakan gigi menjadi salah satu kebiasaan buruk yang paling sering dilakukan. Apakah Mama Papa juga sering melakukannya?
Awalnya memang terasa baik-baik saja. Namun, kalau kebiasaan buruk ini terus dilakukan nantinya bisa menyebabkan gigi rusak, retak, dan pecah. Tidak ingin, kan?
Maka dari itu, coba biasakan membuka kemasan menggunakan gunting atau cutter demi menjaga kesehatan gigi, ya!
8. Merokok
Tidak hanya buruk untuk kesehatan, kebiasaan merokok juga bisa merusak gigi, lo! Selain menyebabkan gigi menjadi kuning dan bau mulut, merokok meningkatkan pembentukan plak pada gigi.
Kalau tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan menjadi tartar. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan gigi rusak dan berlubang.
9. Menggertakkan gigi
Ada beberapa orang yang menggertakkan gigi saat tidur, atau dikenal dengan bruxism. Saat tidur mungkin kita tidak menyadarinya. Namun, dalam jangka panjang kebiasaan menggertakkan gigi berisiko menyebabkan sakit pada sendi rahang, sakit kepala, hingga sakit gigi yang parah.
Baca Juga: Sering Menggertakkan Gigi Saat Tidur, Apakah Tanda Stres?
Itulah beberapa kebiasaan sepele penyebab gigi rusak yang perlu Mama Papa hindari. Guna menjaga kesehatan gigi, jangan lupa untuk rutin pergi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali, ya!
Baca Juga: Kenali Pasta Gigi yang Baik bagi Anak