Mama Papa, pijat atau urut tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita, bukan? Siapa sangka, ternyata jenis pijat ada beragam, lo! Bahkan masing-masing memiliki manfaat dan keunggulan tersendiri.
Sejak zaman nenek moyang, pijat telah dikenal ampuh untuk meredakan masalah otot hingga mengobati penyakit. Jenis pijat yang dikenal di Indonesia pun sangat beragam. Mulai dari pijat modern hingga yang tradisional.
Meski belum ada penelitian khusus mengenai manfaat pijat untuk mengobati penyakit kronis, namun pijat terbukti bisa memberikan efek rileks pada tubuh. Pijat juga dapat mengurangi ketergantungan, mengatasi pegal, dan melepaskan stres.
Di Indonesia ada 7 jenis pijat yang terkenal dan sangat umum. Apa sajakah itu? Simak penjelasan di bawah ini:
1. Pijat batu panas
Saat Mama Papa mengalami nyeri otot yang parah, pijat batu panas patut dicoba. Jenis pijat ini diklaim dapat membantu meningkatkan aliran darah, serta mengurangi ketegangan otot.
Sesuai namanya, teknik pemijatan ini menggunakan media batu panas. Batu ini tidak hanya ditempelkan pada bagian tubuh yang nyeri, namun juga dijadikan alat untuk pemijatan.
Jika Mama Papa memiliki penyakit kronis seperti diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, hingga varises, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum melakukan pijat batu panas, ya.
2. Pijat Thai
Jenis pijat ini merupakan salah satu terapi pijat yang cukup unik. Pasalnya, pijat Thai memadukan antara terapi pijat dengan teknik yoga dalam memberikan tekanan dan energi tubuh.
Selama sesi pemijatan kita akan diminta untuk duduk, membungkuk, miring, membusungkan dada, hingga posisi perenggangan. Manfaat pijat Thai antara lain: mengurangi kaku otot, nyeri punggung, mengobati masalah keseimbangan tubuh, serta gejala migrain.
3. Pijat refleksi
Terapi pijat satu ini sangat terkenal di Indonesia. Berbeda dari jenis pijat lain, pijat refleksi lebih terfokus pada kaki dan tangan saja. Pemijatan dilakukan dengan menekan titik-titik akupresur di bagian tangan dan kaki, yang terhubung dengan organ dalam tubuh.
Dengan menekan satu titik, saraf yang tertekan akan memproduksi hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Alhasil kita jadi merasa lebih rileks sekaligus tidak merasakan sakit setelah sesi pemijatan selesai.
4. Pijat aromaterapi
Sama seperti namanya, jenis pijat ini menggunakan bantuan minyak beraroma atau minyak esensial. Minyak tersebut dibalurkan ke seluruh tubuh selama proses pemijatan. Pijat aromaterapi paling cocok untuk menghilangkan stres.
Pasalnya, minyak esensial yang digunakan selama pemijatan memberikan efek rileks pada tubuh. Salah satu minyak yang umum digunakan adalah minyak lavender. Selain dibalurkan, minyak esensial juga akan dipakai untuk mengharumkan ruangan selama sesi pemijatan, lo!
Baca Juga: Begini Trik supaya Lilin Aromaterapi Nyala Tahan Lama
5. Pijat Swedia
Buat Mama Papa yang sedang mengalami nyeri ringan, jenis pijat ini sangat cocok dilakukan. Terapi pijat asal Swedia menggunakan teknik memijat panjang, gerakan melingkar, getaran, hingga menekan sendi sampai seluruh bagian tubuh.
Jenis pijat ini paling efektif untuk membantu mengendurkan otot-otot tubuh yang tegang, serta mempercepat pemulihan cedera.
6. Pijat dalam
Pijat dalam atau deep massage adalah jenis pijat terapi dengan memberikan tekanan lambat namun kuat pada beberapa bagian dalam tubuh. Pijatan ini akan memengaruhi lapisan otot serta jaringan tubuh yang lebih dalam.
Manfaat pijat dalam: membantu meredakan kecemasan, serta memperbaiki kerusakan otot akibat nyeri kronis dan cedera.
7. Pijat shiatsu
Jenis pijat terakhir ini berasal dari Jepang. Sekilas shiatsu mirip dengan metode akupuntur, yang memfokuskan pada titik tertentu. Meski begitu pijat shiatsu tidak menggunakan jarum khusus.
Ketika proses pemijatan dilakukan pada titik tertentu kita akan merasakan aliran energi ke seluruh tubuh. Pijat shiatsu dipercaya dapat membantu mengurangi ketegangan, rasa sakit, stres, hingga sakit kepala.
Nah, itulah 7 jenis pijat yang populer di Indonesia beserta manfaatnya untuk tubuh. Jadi, Mama Papa sering melakukan terapi pijat yang mana?