Mama Papa, nafsu makan menurun secara tiba-tiba dan terus menerus bukanlah hal yang baik, lo! Sebab, ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan gejala berupa nafsu makan menurun. Apa saja, ya? Yuk, kita waspadai.
Penurunan nafsu makan memang terdengar sederhana. Meski begitu sebenarnya masalah ini bisa mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu, lo! Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan nafsu makan menurun.
Faktor-faktor ini meliputi gangguan psikologis dan masalah kesehatan fisik. Biasanya nafsu makan menurun menjadi sinyal bahwa tubuh sedang dalam keadaan tidak baik.
Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang sering menjadi penyebab nafsu makan menurun dan patut kita waspadai:
Gagal ginjal
Penderita gagal ginjal akut maupun kronis umumnya akan mengalami gangguan penyaringan zat beracun di dalam tubuh. Hal ini turut memengaruhi produksi sel darah merah yang kian menurun, gangguan elektrolit, dan tekanan darah tinggi.
Biasanya masalah ini akan menimbulkan gejala hilangnya nafu makan, atau rasa makanan yang menjadi berubah dari biasanya.
Selain itu, penyebab nafsu makan menurun pada penderita gagal ginjal juga bisa dikarenakan rasa mual terus menerus. Rasa mual ini muncul akibat penumpukan racun dalam darah, karena ginjal tidak dapat bekerja dengan baik.
Kanker
Banyak penderita kanker mengalami penurunan nafsu makan. Masalah ini bisa terjadi karena efek samping dari pengobatan yang dilakukan. Selain itu penderita kanker biasanya juga akan mengalami masalah pencernaan. Kondisi tersebut turut menyebabkan berkurangnya nafsu makan pada penderita kanker.
Gagal jantung
Merupakan kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan organ-organ tubuh secara optimal.
Biasanya penderita gagal jantung akan mengalami sesak napas dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh akibat penumpukan cairan.
Nah, jika penumpukan terjadi di saluran pencernaan, akibatnya penderita gagal jantung akan merasakan nafsu makan menurun.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Jantung Berbahaya yang Patut Diwaspadai
Tuberkulosis (TB)
Leptin merupakan salah satu hormon yang berfungsi untuk mengatur nafsu makan. Menurut penelitian pada penderita tuberkulosis (TB), kadar leptin akan menurun karena terjadi peradangan berkepanjangan. Kondisi tersebut akan mengakibatkan nafsu makan berkurang, sehingga berat badan penderita TB terus turun drastis.
Efek samping obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping mengurangi nafsu makan. Biasanya penurunan nafsu makan karena efek obat diikuti dengan rasa lelah dan mual. Beberapa obat yang bisa menyebabkan efek samping penurunan nafsu makan antara lain: antibiotik, obat penurun tekanan darah, obat tidur, diuretik, dan steroid anabolik.
Stres
Tidak selalu faktor fisik, masalah psikis juga bisa jadi pemicu nafsu makan menurun. Salah satu masalah tersebut adalah stres berkepanjangan. Pada beberapa orang kondisi ini bersifat sementara. Artinya saat stres hilang maka nafsu makan akan kembali normal.
Selain stres, penurunan nafsu makan juga bisa dipicu oleh masalah psikologis lain, seperti kondisi berduka, cemas, gangguan makan, dan rasa sedih.
Jika tidak segera diatasi, stres berkepanjangan bisa berakhir pada penurunan berat badan drastis, lo!
Baca Juga: Rileks, Ini 6 Cara Menenangkan Pikiran agar Tidak Stres
Flu dan pilek
Berkurangnya nafsu makan secara tiba-tiba tidak selalu menjadi pertanda penyakit kronis. Penyebab penurunan nafsu makan juga bisa disebabkan infeksi saluran pernapasan akibat virus dan bakteri.
Flu dan pilek merupakan dua kondisi kesehatan yang kerap memicu penurunan nafsu makan. Namun pada kondisi flu dan pilek, menurunnya nafsu makan diikuti dengan gejala lain, seperti demam, penyumbatan hidung, bersin-bersin, napas pendek, hingga sakit kepala.
Jika nafsu makan menurun dan tidak kunjung kembali, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, ya.
Apalagi jika diikuti gejala lain, seperti kesulitan menelan, perut membengkak, mual, sulit bernapas, suasana hati berubah-ubah, hingga penurunan berat badan secara tiba-tiba.