Memaafkan orang memang tidak semudah mengucapkannya. Namun, di balik sulitnya proses memaafkan ini, ada banyak hal baik yang sedang menanti kita kelak, lo! Bagi yang sedang sulit memaafkan kesalahan orang, kenali berbagai manfaat saling memaafkan untuk keshatan mental kita berikut.
Setelah dikecewakan, hal yang paling sulit kita lakukan adalah memaafkan orang yang berbuat salah. Mungkin memang ada berbagai alasan yang membuat kita sulit untuk saling memaafkan satu sama lain. Namun, di balik proses tersebut, ada banyak manfaat dari saling memaafkan orang lain yang sedang menanti kita, lo!
Faktanya, proses memaafkan dengan ikhlas sama halnnya dengan metode meditasi yang bisa melegakan pikiran. Dengan saling memaafkan, kita tidak hanya memperbaiki diri, namun juga orang lain yang berbuat salah kepada kita.
Tidak perlu buru-buru untuk saling memaafkan, kita bisa nikmati prosesnya sebelum benar-benar memaafkan dengan ikhlas.
Sambil menikmati proses tersebut, simak juga manfaat saling memaafkan untuk kesehatan mental kita berikut ini:
Membuat tenang dan damai
Reward yang paling sepadan dengan memafkan kesalahan orang lain adalah perasaan tenang dan damai. Ingat, seseorang yang belum bisa memaafkan artinya membiarkan “luka” terus terbuka lebar.
Memaafkan bukan berarti menyatakan bahwa kesahalan yang dilakukan orang lain adalah hal yang wajar. Justru saling memaafkan menjadi pertanda kita telah melepaskan emosi yang menumpuk. Perasaan ini tentu akan memicu damai dan tenang dalam diri kita.
Memperbaiki hubungan
Manfaat saling memaafkan adalah gerbang awal untuk membangun hubungan baik dengan orang lain. Hal ini tidak hanya menyangkut hubungan kita dengan orang yang berbuat salah, tapi juga kepada orang lain.
Berusaha memaafkan sama saja mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka. Sebab biasanya, kecewa akan membuat seseorang merasa sulit percaya dengan orang lain, mudah marah, dan sulit untuk membangun hubungan sosial yang baru.
Melatih empati
Ketika kita berhasil sampai pada fase memaafkan orang lain, berarti ada empati yang sedang kita latih. Karena memaafkan sama saja belajar memahami kondisi orang, dan mengapa ia bisa bertindak demikian.
Rasa empati menciptakan sangat baik untuk kehidupan sosial kita. Ketika ada orang lain yang bersalah dan minta maaf dengan tulus, lalu kita maafkannya, berarti kita sudah berhasil memahami perasaan orang tersebut.
Baca Juga: Cara Melatih Empati Anak, Penting untuk Masa Depan
Menurunkan risiko stres
Sebelum bisa saling memaafkan dengan ikhlas, tentu kita pernah melewati fase sangat membenci orang yang berbuat salah.
Bukannya bahagia, memusuhi orang lain justru bikin kita uring-uringan, lo! Masalah ini akan terus-terusan menyita waktu dan pikiran kita, dan berujung dengan stres. Satu-satunya cara melepaskan diri dari masalah ini adalah memaafkan orang lain.
Meningkatkan kualitas diri
Kalau dilihat dari segi psikologis, manfaat saling memaafkan berdampak baik bagi kualitas hidup seseorang. Pasalnya, memaafkan butuh proses panjang sampai kita bisa melepaskan emosi dan memutuskan untuk memaafkan kesahalan orang lain.
Berhasil melewati proses tersebut menandakan kualitas diri kita tumbuh. Kita berubah menjadi orang yang tidak lagi egois, bisa berpikir panjang, dan tidak mudah tersulut emosi.
Jika terus-menerus kita lakukan, maka sikap memaafkan ini akan jadi kebiasaan baik, dan membuat kita jadi pribadi yang lebih dewasa, lo!
Meningkatkan kualitas tidur
Fakta menariknya, memaafkan akan mengurangi efek negatif dari amarah dan emosi yang berlebihan. Dengan kata lain, memaafkan sebenarnya adalah salah satu sarana relaksasi untuk mengurangi stres, lo!
Seseorang yang relaks akan punya kualitas tidur yang lebih baik. Selain itu, memendam masalah sering kali membuat hati dongkol, sehingga bikin susah tidur. Dengan memaafkan, malam yang penuh overthinking akan menghilang, sehingga kualitas tidur lebih baik.
Baik untuk kesehatan mental
Stres bisa jadi faktor terbesar yang memicu masalah kesehatan mental, lo! Lebih jauh lagi, orang yang terjebak dalam dendam dan rasa sakit hati mudah mengalami depresi dan post traumatic stress disorder (PTSD).
Dengan belajar saling memaafkan, tubuh terhindar dari stres, rasa sakit hati, dan dendam yang menghantui. Hal ini bisa membantu kita mencegah depresi dan PTSD.
Mama Papa, meski kelihatannya manfaat memaafkan sangat banyak, tapi prosesnya juga sangat sulit, lo! Seseorang tentu tidak akan dengan mudah memaafkan orang lain setelah merasa dikecewakan. Jadi, mari kita belajar memaafkan kesalahan orang lain dengan bijak, yuk!
Baca Juga: Dampak Pandemi, Ini Tanda-tanda Kesehatan Mental Anak Butuh Perhatian