Karena ingin selalu membanggakan buah hati di depan banyak teman, tanpa sadar banyak orangtua sering menuntut anak agar tumbuh sempurna dan memiliki nilai bagus di sekolah. Sayangnya, kebiasaan menuntut anak juga punya dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, lo, Mama Papa!
Setiap orangtua pasti ingin sang buah hati mendapatkan nilai bagus di sekolah dan bisa dibanggakan. Sayangnya, terkadang keinginan orangtua berakhir selalu menuntut anak agar mendapatkan nilai bagus dan sempurna. Padahal, kebiasaan sering menuntut anak justru menjadi bumerang yang berdampak buruk bagi tumbuh kembang si kecil.
Mengutip dari Kompas.com, sebuah penelitian menyebutkan, sikap terlalu menuntut anak dalam kinerja akademik menyebabkan mereka mendapatkan tekanan untuk terus belajar lebih keras. Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut berdampak buruk bagi kesejahteraan dan kesuksesan anak di masa depan.
Tak hanya itu, ada 7 dampak buruk lainnya yang bisa didapat anak kerena kita sering menuntut anak untuk mendapat nilai bagus di sekolah.
Anak tidak percaya diri
Terlalu sering menuntut menyebabkan anak tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri. Sifat tidak percaya diri anak disebabkan karena merasa seluruh usaha yang dilakukan selalu kurang, dan tidak bisa membanggakan orangtua. Bahkan, anak kesulitan menentukan jalannya sendiri, karena merasa pilihan terbaik hanya dari orangtua.
Takut melakukan sesuatu
Selain tumbuh menjadi sosok yang tidak percaya diri, anak yang sering dituntut orangtua untuk “tampil sempurna” cenderung takut melakukan sesuatu. Ketakutannya disebabkan karena anak merasa ragu dapat melakukan segala hal dengan baik dan membuat orangtuanya merasa puas sekaligus bangga.
Baca Juga: Begini Akibatnya Anak Kurang Perhatian dari Orangtua
Prestasi menurun
Beberapa orangtua beranggapan jika menuntut dan memarahi adalah bentuk dorongan agar anak lebih semangat belajar. Faktanya, kebiasaan tersebut justru berdampak sebaliknya, hal ini malah menyebabkan prestasi dan nilai akademik anak di sekolah menurun.
Di sisi lain, menurut dosen School of Education, Denise Clark Popes, menjelaskan, terlalu sering menuntut nilai bagus pada anak berisiko menyebabkan kreativitas si kecil menurun. Kondisi ini disebabkan karena anak menganggap kegiatan belajar dan sekolah adalah beban.
Minat dan bakat kurang berkembang
Karena terlalu fokus pada nilai akademik di sekolah, menyebabkan banyak orangtua melupakan minat dan bakat anak yang masih terpendam. Kalau sudah begini, potensi unggulan anak menjadi “layu” sebelum waktunya.
Mama Papa harus ingat, setiap anak memiliki keunggulan dan keunikannya masing-masing. Ada anak yang mudah menerima pelajaran di sekolah dan mendapatkan nilai bagus dengan mudah. Namun, ada juga anak-anak yang kesulitan mendapatkannya.
Alih-alih menuntut anak untuk terus belajar dan mendapatkan nilai sempurna di sekolah. Akan lebih baik kalau Mama Papa menggali minat dan bakat anak. Bisa saja anak memiliki keunggulan di bidang seni, olahraga, atau berbagai bidang lainnya, lo!
Baca Juga: Cara Efektif Menemukan Bakat Anak Sedini Mungkin
Memilih jalan yang salah
Demi mendapatkan nilai sekolah yang bagus dan membanggakan orangtua, menyebabkan anak memilih jalan pintas yang salah. Seperti salah satunya mencontek pekerjaan teman di sekolah.
Jangan dibiarkan, pasalnya kebiasaan curang dan memilih jalan pintas yang salah akan menjadi bumerang bagi dirinya. Anak cenderung fokus pada hasil dan meraih kesuksesan dengan cepat, tanpa memikirkan risikonya.
Membenci diri sendiri
Dampak buruk sering menuntut anak juga berisiko menyebabkan si kecil membenci diri sendiri. Kondisi ini disebabkan karena perasaan gagal akibat tidak berhasil menjadi apa yang diinginkan orangtua.
Parahnya lagi, anak tidak hanya sekadar membenci diri sendiri. Melainkan merasa tidak diterima dan tidak dicintai oleh seluruh anggota keluarga. Alhasil, berisiko menyebabkan hubungan Mama Papa dan si kecil menjadi renggang.
Berisiko stres dan depresi
Tekanan orangtua yang menuntut anak mendapatkan nilai bagus menyebabkan mereka merasa tertekan. Bukannya fokus belajar, tekanan dari orangtua membuat si kecil cemas dan berisiko menyebabkan anak stres.
Patut diwaspadai, pasalnya stres pada anak berisiko menyebabkan terjadinya gangguan perilaku, emosional, hingga memunculkan berbagai masalah kesehatan serius di masa depan.
Nah, sekarang sudah tahu apa saja dampak buruk sering menuntut anak untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah, kan? Yuk, hentikan kebiasaan tersebut demi masa depan anak yang lebih baik!
Baca Juga: 6 Tanda Toxic Parents yang Tanpa Disadari Sering Terjadi