Ketika masih anak-anak gejala skoliosis memang belum langsung terlihat. Namun jika tidak ada pengobatan seiring pertambahan usia, kelainan tulang ini bisa memunculkan gejala yang bisa membahayakan kesehatan tulang kita.
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung atau menyamping secara tidak normal. Biasanya kondisi ini terjadi sejak masih anak-anak, namun baru mulai dideteksi ketika telah dewasa. Agar bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin, kita harus mengetahui gejala skoliosis.
Penyakit skoliosis memang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Kita memerlukan teknologi X-Ray untuk melihat bentuk tulang yang melengkung. Namun tetap ada tand-tanda fisik yang bisa kita rasakan ketika mengalami gejala skoliosis.
Parahnya, beberapa dari gejala skoliosis sering kita sepelekan, jadi kurang mendapat penanganan yang cepat. Yuk, kenali gejala-gejala di bawah ini:
Salah satu kaki tampak lebih pendek
Kaki yang tampak lebih pendek tidak selamanya tanda kelainan pada tulang kaki. Hal ini justru bisa jadi salah satu gejala skoliosis. Penyebabnya adalah ketika tulang belakang mengalami kelainan maka keseimbangan tubuh akan terganggu.
Efeknya, salah satu sisi tubuh terlihat lebih mengencang, sehingga membuat kaki tampak lebih pendek. Gejala skoliosis ini bisa membuat salah satu kaki seakan tidak menginjak lantai jika berdiri tegap. Ketika jalan pun kita jadi tidak nyaman.
Bahu terlihat lebih tinggi
Kita juga bisa mendeteksi gejala skoliosis dari baju yang kita pakai. Cobalah berdiri di depan cermin, berdiri tegak, dan perhatikan apakah salah satu bahu tampak lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Jika terlihat tidak rata, maka hal ini bisa jadi indikasi skoliosis.
Biasanya, gejala satu ini sudah dimulai sejak masa kanak-kanak selama masa pertumbuhan. Di momen tersebut tulang belakang akan melengkung dan bergeser selaras dengan posisi bahu. Akibatnya, jika terjadi skoliosis maka salah satu tulang akan lebih menonjol dari pada tulang lain.
Terasa aneh saat menggendong tas
Jika punggung melengkung dan satu sisi tubuh lebih rendah dari yang lain, hal itu dapat menyebabkan kita tidak nyaman saat menggendong tas ransel.
Selain itu, penderita skoliosis umumnya juga mengalami baju berkerut di satu sisinya. Kerutan ini kemungkinan besar terjadi adanya punuk di punggung penderita skoliosis. Kondisi inilah yang menyebabkan satu sisi tubuh lebih menonjol dibandingkan yang lainnya.
Nyeri otot kronis
Jika tubuh sedikit tidak sejajar biasanya akan muncul rasa sakit dan nyeri yang cukup berat di bagian punggung. Biasanya, nyeri otot kronis ini terasa di sekitar area tulang belakang. Nyeri ini bahkan bisa berlanjut dan menjadi masalah yang kronis.
Rasa nyeri ini akan semakin terasa seiring dengan tingkat kemiringan tulang. Parahnya lagi, jika sudah makin parah, otot-otot di tulang punggung akan kurang responsif terhadap pengobatan. Karena itu, perlu penanganan dini agar penderita skoliosis tidak mengalami nyeri otot kronis tersebut.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tulang untuk Cegah Osteoporosis
Kesulitan bernapas
Tidak selamanya sesak napas adalah tanda masalah paru-paru. Kondisi ini juga bisa mengindikasikan adanya gejala skoliosis. Jika merasa tidak nyaman saat menarik napas dalam-dalam, atau terkadang merasa sedikit tercekik tanpa alasan apapun sebaiknya hati-hati.
Hal ini kemungkinan pertanda tulang belakang mengalami skoliosis yang cukup parah. Ketika tulang belakang tidak rata, gerakan dari tulang rusuk akan terbatas. Akibatnya, rasa sesak akan muncul sebagai respons dari gerakan yang terbatas ini.
Itulah 5 gejala skoliosis yang perlu diketahui sedini mungkin. Pada tahap awal sebenarnya skoliosis tidak selalu membutuhkan pembedahan, atau menggunakan penopang tulang punggung. Cukup stretching sederhana maka posisi tulang akan kembali normal.
Sayangnya, jarang orang yang menyadari penyakit skoliosis. Umumnya, seseorang baru sadar mengalami skoliosis ketika mulai merasakan nyeri otot punggung. Oleh karena itu penting sekali untuk mengetahui gejala-gejala di atas sedini mungkin.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kelainan Tulang Belakang, Akibat Salah Duduk