Mencegah toxic parenting itu penting. Sebab, salah mendidik anak bisa berakibat fatal dengan mental dan fisik anak. Pasalnya, toxic parenting tidak memberi kesempatan anak untuk mengutarakan pendapatnya. Lantas, bagaimana cara mencegah toxic parenting?
Mencegah toxic parenting dapat membuat anak menjadi pribadi yang lebih baik. Pasti Mama Papa pernah mendengar istilah “tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua”.
Yup, menjadi orangtua bukanlah pekerjaan mudah, sehingga tidak sedikit yang yang meniru pola asuh dari orangtua mereka dahulu. Sehingga, pola didikkan, aturan, dan sikap mereka sama.
Saat ini, istilah toxic parenting sedang menjadi perbincangan hangat. Istilah “toxic” sering diartikan dengan pengasuhan orangtua yang meracuni kesehatan fisik maupun psikologis anak. Akibatnya, anak akan merasa rendah diri atau tertekan akibat tuntutan orangtua.
Ada beberapa jenis toxic parenting yang bisa Mama Papa ketahui. Misalnya, orangtua yang tidak memadai, orangtua sebagai pengawas, orangtua sebagai pemabuk, orangtua yang suka mempermalukan, orangtua yang senang melakukan kekerasan.
Lantas, bagaimana cara mencegah toxic parenting?
Menyadari masa lalu
Bila kita terjebak dengan ingatan masa lalu, pelan-pelan Mama Papa bisa menyadari dan menerima pengalaman yang telah lalu. Sebagai orangtua, Mama Papa tidak bisa menyalahkan keadaan. Jadi, baik buruknya pola asuh orangtua kita di masa lalu, bisa kita perbaiki di masa sekarang.
Baca Juga: Bahaya Toxic Parenting bagi Tumbuh Kembang Anak
Tidak ada yang sempurna
Untuk mencegah toxic parenting bisa dengan menyembuhkan luka masa lalu. Sebagai orangtua, Mama Papa bisa menyadari kesalahan orangtua kita di masa lalu, dan menerima kekurangan anak-anak kita di masa kini.
Mama Papa pasti tidak ingin anaknya merasakan apa yang dulu pernah Mama Papa rasakan, bukan? Karena itu, perlunya menyadari tidak ada orangtua yang sempurna.
Jangan mengkritik berlebih
Untuk mencegah pola asuh toxic, Mama Papa bisa belajar mengontrol diri dan hindari mengkritik berlebih. Tidak ada yang salah dengan kritikan, yang terpenting jangan melukai hati anak dengan perkataan yang kasar.
Terus belajar
Seperti yang sudah dibahas di atas, kalau tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua. Karena itu, kita bisa belajar sepanjang hari dari pengalaman orang di sekitar kita, dari cerita masa lalu, atau bahkan dari buku tentang pola asuh yang baik untuk anak.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi OCD agar Tidak Mudah
Hubungi profesional
Terkadang, ada orangtua yang sering kelepasan memarahi anak, dan berujung penyesalan. Bila kita sudah merasa berlebihan memarahi dan mengekang anak, tidak ada salahnya berkonsultasi ke profesional. Karena kita juga butuh pendapat dari ahli, apakah pola asuh yang kita terapkan sudah baik atau belum.
Itulah beberapa cara mencegah toxic parenting yang bisa Mama Papa terapkan pada si kecil. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, ya!