Strict parent adalah pola asuh yang terlalu mengekang anak untuk melakukan sesuatu. Artinya, orangtua memiliki kuasa atas anaknya. Jelas ini tidak baik untuk tumbuh kembang anak ke depannya. Oleh karena itu, mari kita cari tahu tanda-tanda pola asuh yang buruk satu ini, yuk!
Sebagai orangtua, Mama Papa berhak memiliki ekspektasi tinggi untuk masa depan anak, selagi masih dalam tahap yang wajar. Masalahnya, banyak orangtua yang terlalu menuntut anak secara berlebihan, atau mengarah pada pola asuh strict parent.
Padahal, pola asuh strict parent bisa mengganggu kondisi emosional dan sosial anak, lo! Karena, orangtua selalu membatasi kegiatan anak, sehingga membuatnya jadi kurang bersosialisasi dan merasa tertekan dengan kesendiriannya.
Supaya kita tidak menerapkan pola asuh strict parent, ada baiknya Mama Papa mengetahui tanda-tandanya sebagai berikut:
Terlalu menuntut anak
Tanda strict parent adalah terlalu menuntut anak. Yup, orangtua tipe seperti ini selalu menginginkan anaknya seperti apa yang diinginkan. Banyak aturan tertulis atau tidak tertulis yang diberikan untuk anak. Misal, melarang anak mengikuti kegiatan kalau sudah jam 7 malam.
Padahal, kalau kegiatan itu positif, bisa mengembangkan bakat anak dan memudahkan anak bersosialisasi dengan teman seusianya, lo! Karena itu, Mama Papa bisa membatasi anak seperlunya saja, ya. Selagi kegiatan positif, berikan mereka tanggung jawab untuk menyelesaikan kegiatannya tersebut.
Bersikap kasar
Tipe strict parenting selanjutnya memiliki sifat kasar; seperti mengeluarkan cemoohoan yang tidak sepatutnya dilontarkan pada anak. Perkataan kasar bisa menyakiti hati anak, bahkan bisa terbawa hingga dewasa, lo! Karena itu, saat menasehati anak, jangan sampai melukai hati mereka, ya, Mama Papa!
Sering memberi hukuman
Strict parent juga ditandai dengan cara orangtua memberi hukuman. Yup, orangtua seperti ini tidak sungkan menghukum anak secara verbal maupun fisik. Mulai dari memukul anak, menampar, hingga menjambak rambut anak.
Orangtua seperti ini niatnya ingin memberi pelajaran untuk anak agar jera. Akan tetapi hal ini malah membuat anak trauma secara mental dan fisik.
Menentukan keputusan sendiri
Tanda strict parent selanjutnya adalah menentukan keputusan sendiri tanpa mempertimbangkan keinginan anak. Seakan tahu apa yang terbaik untuk anak, karena merasa bertanggung jawab penuh atas kehidupan anak di masa mendatang.
Padahal, kalau keputusan itu melibatkan urusan anak, orangtua seharus mengajak anak bernegosiasi untuk mengambil keputusan terbaik. Jadi, kalau Mama Papa dihadapkan dengan urusan anak, libatkan mereka untuk berpendapat, ya!
Enggan memberi penjelasan
Tanda strict parenting selanjutnya jarang memberi penjelasan pada anak. Mereka biasanya mau menghindari hal-hal buruk untuk anaknya, tapi tidak mau menjelaskan alasannya.
Contohnya, saat anak ingin bermain bersama teman-temannya di malam hari. Orangtua langsung melarang begitu saja, tanpa menjelaskan apa bahaya dan risiko kalau anak keluar malam.
Baca juga: 6 Ide Permainan Edukasi Anak SD di Rumah, Seru-Seru!
Sering memberi ancaman
Ini yang harus diwaspadai, biasanya orangtua akan sering memberi ancaman kepada anak. Tujuannya, agar anak selalu menuruti apa yang diinginkan orangtua. Misal, kalau anak tidak mau tidur siang, besok paginya tidak diberi sarapan.
Akhirnya, anak terpaksa menurut demi mengikuti kemauan orangtua. Padahal, cara ini kurang tepat, lo! Kalau Mama Papa ada dalam kondisi ini, lebih baik beri penjelasan yang lebih masuk akal dan mudah dipahami anak.
Baca Juga: Tips Ciptakan Ruang Belajar Anak yang Nyaman di Rumah.
Itulah beberapa tanda strict parent yang harus Mama Papa waspadai. Jangan sampai kasih sayang kita ke anak, justru malah membahayakan mental mereka, ya!